4. Why 'Us'

74 6 0
                                    

Mereka berlima terdiam, memandangi orang-orang yang baru saja masuk ke ruangan tersebut. Keterkejutan sangat jelas terpampang pada wajah mereka. Tak mengira jika orang-orang ini yang menculik mereka. Penculik yang kini berada tak jauh di hadapan mereka sangat jauh dari yang mereka bayangkan. Mereka kira, orang yang menculik mereka berpenampilan layaknya kriminal dengan wajah yang dipenuhi luka serta baju compang camping ala preman. Nyatanya yang berdiri di hadapan mereka semuanya berpakaian rapi. Wajah mereka tidak memperlihatkan kesan kriminal sama sekali. Justru mereka tampak seperti orang kantoran.

Dan yang lebih membuat mereka syok, mereka orang asing. Dari penampilannya saja lima anak itu sudah tau kalau mereka orang amerika. Mereka sungguh tidak menyangka akan diculik orang-orang ini. Yang benar saja? Untuk apa orang-orang asing ini menculik mereka?

"Terkejut melihat kami?" tanya seorang wanita berambut pirang. Wanita itu melipatkan kedua tangannya di depan dada, memamerkan senyumannya dengan bangga.

Kelima anak itu menganggukkan secara bersamaan. Tak tahu ingin berkata apa. Lidah mereka seolah direkatkan dengan lem.

"Maaf soal biusnya. Kami terpaksa melakukan hal itu kepada kalian agar mudah membawa kalian ke sini," kata seorang pria yang menggunakan jas berwarna biru tua.

Tak ada respon dari kelima anak itu. Tampaknya tak satu pun dari mereka mengerti situasi yang sedang terjadi. Dahi mereka terus mengerut.

"Omong-omong, sebelum kita berbicara lebih jauh, aku akan mengenalkan diri terlebih dahulu. Aku Robert Whittaker. Panggil saja Sir Robert. Ini Skylar Bledel, Thomas Braton, Fletcher West, dan Gordon Siegel." Pria itu menunjuk 4 orang yang berdiri di belakangnya, memperkenalkan mereka kepada Satria, Nevada, Arial, Arvid, dan Bara. Nevada dan keempat lainnya memerhatikan kelima orang dewasa itu dari bawah hingga ke atas. Kelimanya memerlihatkan ekspresi yang sama bingungnya. Sementara itu, Robert memandang anak-anaknya dengan penuh bangga. Mereka tampak seperti yang terakhir ia lihat.

"Well, yeah, kami yang menculik kalian. Tapi jangan takut, kami bukan menculik kalian untuk diperdagangkan atau semacamnya. Lagi pula kami memang tidak berniat menculik kalian. Kami hanya ingin membawa kalian kesini karena ada sesuatu hal yang penting." Robert melangkah mendekat, lalu duduk di sebuah single sofa yang ada di dekat Nevada.

Ada sedikit perasaan lega begitu mereka mendengar penjelasan tersebut. Hanya saja kata 'penting' yang diucapkan pria bernama Robert itu membuat tatapan Nevada dan teman-temannya menjadi serius.

"Sesuatu yang penting?" tanya Nevada, akhirnya membuka suara.

Pria dengan jas putih menganggukkan kepalanya. "Ya. Mungkin kalian bingung mengapa kalian dibawa ke sini. Jadi begini," Thomas mengambil napas panjang, "kami membutuhkan bantuan kalian."

Pada dasarnya kelima anak itu sudah bingung sejak tadi, tetapi mereka semakin dibuat kebingungan ketika mengetahui kalau ada orang yang membutuhkan mereka.

"Membutuhkan bantuan kami?" tanya Arvid dengan ekspresi yang sama bingungnya seperti Nevada tadi. Sorotan matanya seakan meminta penjelasan. "Untuk apa?"

"Benar!" Robert menjentikkan jarinya. "Kami membutuhkan bantuan kalian untuk menjalankan sebuah misi. Kalian akan pergi ke tiga tempat berbeda. Tujuan kalian adalah mengambil tiga benda ini," Robert mengambil tablet yang disodorkan oleh Skylar. Layar pada tablet itu menampilkan beberapa gambar tentang benda-benda seperti chip komputer. Kelima anak itu memperhatikan dengan serius hingga mereka harus mencondongkan tubuh mereka ke depan agar bisa melihatnya dengan jelas.

Robert menjelaskan mengapa mereka menginginkan benda itu dan mengapa benda itu sangat penting. Selain itu ia juga menjelaskan tentang benda tersebut. Penjelasan yang diberikan Robert tampak dapat dimengerti oleh mereka, walaupun Robert menjelaskannya dengan bahasa yang bukan bahasa ibu mereka. Selama Robert menjelaskan, tak ada satu pun dari mereka yang bercanda atau bahkan berkomentar. Tidak seperti tadi, mereka yang tadinya bercanda sekarang berubah menjadi serius.

Ten Eyes To DisappearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang