part 1

324 14 10
                                    

*Author Pov

Cinta adalah titipan Fitrah, pemberian suci dari Sang Ilahi, yang mesti dilandasi dengan sikap yang syar'i untuk di jaga kesuciannya dan bukan untuk di nodai ~ . Tapi sayangnya gadis cantik ini tidak menempatkan cintanya pada sesuatu yang tepat sehingga membuatnya sakit hati.

Gadis itu bernama Riqqah Haura Rafiiqah, sedang duduk di depan meja riasnya melukis tipis baby lipstick ke bibirnya, segera memakai seragam putih abu-abunya serta jilbab yang lumayan panjang.

"Riqqaaaah, ini udah jam 07:10 mana jalanan macet lagi" teriak lia-mama Riqqah
"Iya maaah, ini aku udah selesai, aku minum susu aja yah ma, soalnya nanti aku telat" ujar Riqqah sambil memakai sepatu gosh warna hitam miliknya.

Ohiya, Riqqah Haura Rafiiqah anak kedua dari tiga bersaudara terlahir dari sepasang suami istri yaitu mama Aliyah dan papa Syarif al-fath Keluarganya cukup kaya, memiliki rumah yang tidak bertingkat namun luas, papanya saat ini sedang bekerja di luar kota atau tepatnya Timika papua ia disana bekerja sebagai staf Pemadam Kebakaran pesawat, dan juga karyawan staf di PT.Freeport Indonesia bagian pertambangan, woow cukup kaya.

---
3 jam berlalu 2 mata pelajaran pun selesai

"Huhhh!" lesuhnya akibat susahnya soal matematika yang ia kerja tadi.
"Heyy, loh kenapa pagi gini muka udah kusut amat tuh" cetus gadis cantik ini bernama Hanan Talitha Putri teman akrab Riqqah sekaligus sepupu 2 kalinya. Kata orang banyak nih, Hanan dan Riqqah kayak anak kembar soalnya sama-sama pakai kacamata, tinggi, putih, dan kebetulan mereka sering sama-sama.

"Ke kantin yuk!" Ajak Riqqah.

---

"Woyy!ngapain ngalamun?mikirin Reza ya?" sontak Azizah membuat Riqqah merasa kaget.
"Ih kalo ngomong tuh ucapannya di saring dulu" ujar Riqqah.
"Loh udah jajan?" tanya Hanan kepada Riqqah yang tengah duduk berdua dengan Azizah.
"Eh, nggak jadi" jawab Riqqah.
"Kok nggak jadi?loh itu gimana sih yang ajak siapa, yang nggak jajan juga siapa!" ujar Hanan dengan ekspresinya yang agak marah.

Flashback on
Sejak tadi Riqqah memang agak galau, entahlah, mungkin karena memikirkan Reza yaa pria yang sangat dicintainya, yang sangat dekat dengannya sempat pacaran tapi putus terus nyambung lagi, kadang Riqqah jadi orang terspecialnya Reza kadang pula friendzone:v ahahaha labil

Riqqah dan Reza pasangan labil ini kurang lebih 2 tahun kedekatan mereka, Reza itu 1 tahun lebih tua dari Riqqah yaa tepatnya udah memasuki kelas 2 SMA dan Riqqah 1 SMA, Reza mempunyai sahabat perempuan yang tak lain teman kelas Riqqah sendiri, namanya Fita. Kadang Riqqah cemburu melihat Reza dekat dengan Fita, walaupun hanya sebatas sahabat.

Pukul 16.00 waktu pulang pun tiba, sorakan anak kelas X terdengar begitu semangat. Yaa memang sekolah Riqqah ini ada sekolah Islami, saking Islaminya bahkan kelas cowok dan ceweknya pun di pisah, malahan pisah gedung lagi. Pelajaran di sekolahnya pun lebih identik dengan pelajaran Agama mulai dari nahwu, sharaf, hadits, qiro'ah, muhadatsah, dan lain-lain. Ini yang membuat Riqqah agak resah sekolah di sekolah yang bernuansa Islami itu, karena Riqqah pengen pacaran tanpa ada dakwah dan nasehat dari Ustadzah dan temannya di sekolah.

Di perjalanan sepulang sekolah

From : Reza
"Kamu dimana? Udah nyampe rumah?"

To : Reza
"Belum, kenapa emang?"

From : Reza
"Ketemuan yuk entar malam di supermarket dekat rumah kamu yaa"

To : Reza
"Okelah insyaaAllah, tapi gue ngajak Hanan yaa."

"Assalamu'alaikum maah" ujar Riqqah
"Wa'alaikumussalam, ayoo sayang makan dulu yukk" kata mama
"Nanti aja deh mahh, hmm mah entar malam udah magrib aku pengen ke supermarket yaa" kata Riqqah sambil meminta izin
"Perginya sama siapa" tanya mama
"Dont worry mom, aku sama Hanan kok" ujar Riqqah seraya menyembunyikan bahwa ia akan ketemuan sama Reza.

To : Hanan bebsay
"Entar jam 7 temenin aku yaa ketemuan sama Reza di supermarket depan"

From : Hanan bebsay
"Oke deh, sekalian juga ada yang mau aku ngomongin sama si Reza itu"

Mengenakan gamis biru tua dan jilbab hitam, di balut kaos kaki berwarna kulit, serta sepatu hitam, yaa itulah Riqqah dengan penampilan yang syar'inya segera berlari-lari kecil menuju rumah Hanan yang jaraknya agak dekat.

---

"huhh lama banget sih tuh anak!" gerutuh Riqqah.
"Yang bikin janji siapa, yang nggak datang siapa" ujar Hanan yang tak kalah dengan Riqqah.

Prettt tttzzztttzzz...
"Itu dia suara berisik motor Reza" ujar Riqqah sambil tersenyum senang.
"Loh lama banget sih" ketus Hanan yang memang bersikap frontal.
"Ahahaha sorry, tadi gua kena macet di jalan. Riqqah loh sehat kan? "Ujar Reza mengalihkan pembicaraan.
"Iya gua sehat kok, loh sendiri?" Jawab Riqqah sambil malu-malu.

Yaa Reza dan Riqqah memang cara bicaranya itu pake lo-gue katanya sih biar lebih nyaman.

Pembicaraan mereka bertiga pun cukup lama, tapi Riqqah tidak banyak bicara dia hanya berbicara ketika di tanya saja, sementara Hanan berbicara seakan-akan dekat banget, yaa emang Hanan dan Reza sudah seperti sahabat.

---
"Kok loh diem aja sih" tanya Hanan.
"Loh kayak nggak kenal gue aja deh, gue tuh emang malu kalau ketemu sama Reza apalagi di tatap gitu hati gue disco-disco nggak jelas ahahaa" jawab Riqqah sambil tertawa lepas.

* Riqqah pov

"OMG hellooo, sumpah Reza makin hari makin cakep aja makin cinta deh. Gue tidur aja deh, semoga besok ke sekolah nggak telat biar biasa liat Reza Prince milik gue".

"Huaaa udah jam 5" ujar Riqqah setengah melek.
"Iqqah bangun nak, udah adzan tuh" kata mama sambil berusaha membangunkan putri cantiknya ini.
"Hmm yaa mah" jawab Riqqah dengan suara yang ngantuk berat, akibat kelelahan karena janjian tadi malam.

* Author pov

"Mahh aku berangkat yaa, Hanan udah nungguin tuh" kata Riqqah sambil melambikan tangan.
"Kebiasaan deh kamu" ujar mama setengah marah.

---

"Reza mana yah?" Kata Riqqah sambil mencari Princenya.
"Loh itu ngapain sih cari-cari Reza, semalam kan loh udah ketemuan masih aja rindu. Masuk kelas deh!" Kata Hanan dengan suara yang agak keras, sebenarnya Hanan seperti itu karena tadi di gerbang sekolah Hanan melihat Reza berbicara mesra dengan Fita, dan dia tidak ingin menceritakan hal ini kepada Riqqah karena dia udah muak lihat Riqqah galau gundah merana.
"Oke deh" ujar Riqqah sambil menjawab lesuh, sebenarnya dia sangat merindukan Princenya walaupun kalau ketemuan Riqqah masih tampak malu2-malu, yaa wajar saja karena semenjak kecil Riqqah tidak pernah sekolah umum otomatis tidak terbiasa berinteraksi secara langsung dengan cowok.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Cerita gaje yaa semoga nggak bosan yaa, ulangan numpuk jadi nggak sempat lanjut ceritanya. Semoga secepatnya bisa kelar.

Maafkan typo nya

Oke dahh~ 😘

love is like that Where stories live. Discover now