the wedding

73 5 0
                                    

Riqqah duduk di depan meja riasnya menatap dirinya, ia tampak cantik sekali dengan gaun putih serta jilbab abu-abu panjang dan scraft warna senada. Dan makeup naturalnya pun membuatnya kini makin anggun saja. Sesekali ia berdecak kagum dengan penampilannya yang woww, masyaaAllaah ~

"Saya terima nikahnya Aramih Syafilah Naila binti Syarif al-Fath dengan mas kawin seperangkat alat shalat di bayar tunai! Sah!". Ujar Ferdinan Rasya kakak ipar Riqqah alias suami kak Rami.
"SAH!". Kompak para tamu undangan.
"Aku kapan ya?". Ujar Riqqah dalam hati.
"Huaa akhirnya kini kakakku sudah tidak jomblo lagi". Riqqah terkekeh dengan perkataannya sendiri. Riqqah pun keluar sambil memegang kotak yang telah terbungkus rapi, itu adalah hadiah pernikahan untuk kakak tercintanya.
"Barakallahu lakumaa wabarakah 'alaikumaa wa jama'ah bainakumaa fii khair, happy wedding kakakku sayang. Maafin Riqqah kalo suka bikin kesal, i love you semoga kakak bahagia". Ucap Riqqah sambil meneteskan air mata, ia sedih karena tidak sepenuhnya lagi ia bisa bersama kak Rami.
"Alhamdulillaah, love you too, syukron adikku sayang. Semoga nyusul". Jawab kak Rami sambil memeluk adiknya itu.
"Iya deh kak, ini buat kamu". Ujar Riqqah sambil menyodorkan kotak yang telah ia bungkus sendiri. Kini Riqqah memakai aku-kamu bukan lagi loh-gue karena ia menghargai kakaknya yang sudah berstatus istri itu.
"Apa ini? Makasih dek". Kata kak Rami sambil tersenyum, tampaknya ia bahagia sekali hari ini.

Tamu pun mulai berdatangan secara bergantian, ada banyak sekali tamu. Riqqah pun ikut menyapa beberapa tamu yang di kenalnya.

"Humairaaah! Loh mau kemana?". Tanya Riqqah setengah teriak.
"Mau cari mama". Jawab Humairah singkat dan pergi berlalu.
"Aku tidak ada teman, biasa kalo acara pernikahan begini aku pasti sama kak Rami tapi sekarang tidak. Ya sudah aku ambil puding saja deh". Ujar Riqqah sambil bicara dengan angin. Ia pun beranjak dari duduknya dan segera mengambil puding.

Saat ingin mengambil puding Riqqah melihat dia. Ya dia!
"Loh ngapain disini?". Tanya Rauf sambil mengerutkan dahinya.
"Nggak ke balik, loh yang ngapain disini?". Riqqah bertanya balik. Ia juga kesal harus bertemu dengan Rauf setiap hari.
"Itu si kak Rasya sepupu gue, nah loh? Pasti tukang cuci piring kan?". Cibir Rauf sambil terkekeh.
"Enak aja loh! Kakak gue kak Rami ya sudah jelaslah gue datang". Jawab Riqqah cuek.
"Dia sepupu dengan kak Rasya sedangkan kak Rasya kakak ipar gue jadii-". Batin Riqqah ia tertegun sejenak.
"Jadi kita punya hubungan keluarga kan?". Tanya Rauf tanpa ragu-ragu.
Dug! Bagaimana mungkin ia menebak isi pikiran Riqqah?
"Ii.. iiyaaa. Kenapa?". Jawab Riqqah ia juga kaget dengan ucapan Rauf yaitu ucapan yang sama dengan pikiran Riqqah.
"Terserah gue pengen makan puding dulu bye". Ujar Riqqah dan ia pun kembali ke tempat duduknya.

Dan ternyata Rauf mengikuti Riqqah.

"Ngapain loh ikut-ikut? Entar dikira anak ayam luh". Cibir Riqqah sambil memakan pudingnya. Ia membuka setengah scraftnya kemudian menutupnya lagi.
"Eh rumah loh lumayan juga nih". Ujar Rauf mengalihkan pembicaraan sambil menguyah puding yang sama seperti Riqqah.
"Lumayan apa?". Jawab Riqqah sambil mengutak-atik iPhone miliknya.
"Nggak, loh lumayan cantik". Jawab Rauf tanpa dosa. Kemudia ia menggeser kursinya pertanda bahwa ia menjaga jarak dengan Riqqah.
"Apa loh bilang?". Riqqah menatap tajam si Rauf itu.

---
"Riqqaaah, loh pacaran sama kak Rauf?". Tanya Nisa yang baru saja datang.
"Nggaklah!". Jawab Riqqah dan Rauf dengan kompak.
"Ciieee". Cibir Zayn.
"Azizaaah, Nisa, Hanan, April. Eh loh kak Adi kak Zayn". Sapa Riqqah. Yaa Riqqah memang mengundang beberapa temannya yang ia kenal.
"Ya langsung ke meja makan aja tuh". Ajak Riqqah sambil menemani sahabat-sahabatnya menuju meja makan.

Mereka pun berbincang-bincang cukup lama, setelah itu mereka pun memutuskan untuk pulang.

---
6 jam berlalu, akad nikah sekaligus walimah pun berakhir. Riqqah merasa sangat lelah setelah menyapa beberapa tamu, terlebih lagi kak Rami dan kak Rasya yang lebih lelah karena harus bersalaman dengan ribuan tamu.

---
*Rauf Pov
Flashback off
Aku menghadiri acara pernikahan sepupu ku yaitu kak Rasya yang sudah ku anggap seperti abang ku sendiri. Dengan style berjas hitam, aku dan keluarga ku menuju rumah mempelai wanita.

Aku memasuki rumah mewah yang cukup besar, ada banyak tamu disana jadi aku harus bersikap sedikit jaim. Aku pun menyaksikan akad nikah tersebut, usai akad aku memutuskan untuk berjalan mengelilingi rumah mewah ini.

Aku terhenti sejenak, menyaksikan seorang gadis yang tampak berbincang dengan anak yang masih berusia SD mungkin kelas 5. Gadis itu bergaun putih serta jilbab panjang abu-abu dan scraft senada. Aku yakin gadis itu tidak asing, dia Riqqah junior ku yang cukup sholehah, dan tidak sopan terhadap ku.

Aku terkejut saat ia melangkah ke arah yang saat ini ku tempati, ohh ternyata dia mengambil beberapa iris puding, aku pun menyapanya.

Saat aku bertanya, ia pun menjawabnya sambil menatap mataku, seperti hanya 1 detik. Dia tampak cantik dengan sepasang mata sipitnya itu, aku hanya kagum saja. Aku memang belum pernah melihat wajahnya seutuhnya karena ia selalu menutupinya dengan kain scratf.

---
"Huuaaaa! Lelah sekali!". Keluh ku saat tiba di rumah, aku segera merebahkan badanku di kasur empukki.
Hari ini aku masih bertanya-tanya pada takdir, kenapa akhir-akhir ini aku selalu bertemu dengan gadis itu? Astagfirullaah kenapa aku harus memikirkan gadis yang jelas-jelas belum tentu menjadi mahram ku.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Haloo assalamu'alaykum😙 maaf klo krang greget, maafkan aku bru update lg krn author lg sakit jd kurang ide dan kurang smngat, btuh pnyemangat😂 ohiya tdi author ke skolah tp plg lg krn sakit hingg:" blm lg hrus istirahat krn sbntr lg ulngan smester, skrg author mau ke dokter dlu hingg hingg:" knp jd curhat?wkwkk :v memalukan sja:v

Happyreading❤

love is like that Where stories live. Discover now