belajar ikhlas

89 8 0
                                    

*Author Pov
Sebulan setelah Reza pindah

Hari ini adalah sebulan Reza pindah, dan sudah sebulan juga Riqqah tidak mendapatkan kabar dari Reza, serta sebulan pula Riqqah tak bertegur sapa dengan Fita. Riqqah masih marah dengan Fita, dan hari ini Riqqah bertekad untuk mulai belajar ikhlas berpisah dengan Reza.
---

"ista'idnaa! Salaman!". Perintah Hanan si ketua kelas sebelum memulai pelajaran.
"Hari ini kita akan belajar Hadits, silahkan di catat haditsnya!". Kata ustadzah Aini. Para siswi pun segera mencatat hadits tersebut

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Siapa yang ingin di lapangkan rezekinya dan di panjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi". (HR. Bukhori). itulah isi hadist tersebut.

Riqqah tertegun dan menatap hadits tersebut, ia sedikit sadar sudah sebulan ia tak bertegur sapa dengan Fita. Riqqah sedikit merasa bersalah dengan Fita, tidak seharusnya ia bersikap seperti itu kepada Fita, padahal kan Fita dan Reza hanya sekedar bersahabat saja. "Aku memang salah, tak bertegur sapa dengan saudara semuslim ku hanya karena 1 cowok?". Batin Riqqah. Riqqah termenung, akhir-akhir ini sikap Riqqah sangat agamis dan sangat rajin membaca novel islami.

"Loh nggak niat tuh sapa si Fita?". Tanya Hanan tiba-tiba duduk di samping Riqqah.
"Iya juga sih, tidak seharusnya gue nggak bertegur sapa hanya karena Reza? Allah pasti marah". Ujar Riqqah
"Yaudah minta maaf saja". Kata Azizah yang baru saja datang sambil memakan bekalnya.
"Emang kayak gengsi sih tapi loh kan udah tau haditsnya kayak gimana". Lanjut Hanan ia memberikan Riqqah masukan.

Di belakang taman tampaknya Fita sedang sibuk mengutak-atik iPhone miliknya. Dengan hati-hati Riqqah berjalan menuju Fita.

"Assalamu'alaikum". Sapa Riqqah dengan suara lembutnya.
"Wa'alaikumussalam, loh kenapa?". Jawab Fita yang sedikit cuek.
"Udah sebulan kita nggak bertegur sapa, gue pengen minta maaf gue sadar kok loh itu sahabat Reza gue juga nggak mesti cemburu berlebihan seperti ini". Ujar Riqqah dengan To the point.
"Gue maafin kok, tapi gue suka sama Reza nggak papakan? Dan sekarang itu gue dekat banget dengan Reza". Jawab Fita dengan ucapan tanpa dosa.
Dug!
"Loh suka sama Reza? Ya nggak papalah itukan juga hak loh, lagian gue bukan siapa-siapa Reza. Sedangkan loh? Loh lebih berhak Fit". Kata Riqqah sambil tersenyum, ia menahan tangisnya. Sebetulnya Riqqah sakit hati.
"Gue maafin kok Riq, loh ikhlas kan kalo gue dekat sama Reza?". Tanya Fita.
"Hah?ahaha yaiyah ikhlas dong". Jawab Riqqah sambil tertawa lepas tapi tidak dengan hatinya.
"Gue duluan ya anak-anak udah pada nungguin gue". Pamit Riqqah, dan segera berlalu dari hadapan Fita.
"Oke dahh". Balas Fita sambil melambaikan tangan.

---
*di perpustakaan sekolah

Apakah mencintai harus sesakit ini?

"Gue rinduu Zaa!". Ujar Riqqah setengah teriak sambil meneteskan air mata. Karena saat ini suasana perpustakaan cukup sepi.

Aku harus menyibukkan diri. Menebas dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Yaa sungguh berat karena berarti aku harus menikam diriku jika perasaan itu datang.

"Astagaa loh dari mana aja Riq?". Kata Azizah ia tiba-tiba datang dengan ngos-ngosan. Kelelahan akibat mencari Riqqah di sekeliling sekolah.
"Gue dari perpus Azizah". Jawab Riqqah dengan lesuh.
"Jangan bilang kalo loh habis nangis kan?". Tanya Azizah ia sudah bisa menebak dari mata Riqqah yang sembab.
"Nggak kok, gue baik-baik aja". Ujar Riqqah ia berbohong.
"Loh rindu sama Reza kan?". Selidik Azizah.
Riqqah sudah tidak berkutip, perlahan-lahan matanya sudah mulai berkaca-kaca hingga ia sudah tidak tahan lagi, tangisnya pun pecah di pelukan sahabatnya.
"Gue ikhlas, gue ikhlas Fita dekat dengan Reza". Ujar Riqqah suaranya masih terdengar serak.
"Iya iya gue tau kok, kalo loh ikhlas ya sudah tidak usah nangis". Kata Azizah sambil mengusap pucuk kepala Riqqah.
"Ke kelas yuk!". Ajak Riqqah.

---
Sepulang sekolah

Hari ini hari jumat jam pulang siswa Smait al-islamiyyah lebih cepat dari seperti biasanya yaitu pukul 11:10.
"Hari ini jadi tarbiyah kan?". Tanya Afifah.
"Iya jadi kok,ayoo yang lain mana?". Tanya April sambil sibuk mengikat sepatunya.

Riqqah, Hanan, Nisa, si Kembar, April dan juga wiwi mereka pun segera menuju ke tempat tarbiyah.

Apa itu tarbiyah? Tarbiyah adalah sekelompok atau segolongan kaum Muslim yang sedang belajar agama, atau bisa di bilang pengajian.

*singkat cerita

---

Sepulang tarbiyah Riqqah segera pulang dan di antar oleh Hanan, di perjalanan Riqqah terus memikirkan penjelasan ustadzah Maryam di tarbiyah tadi. Ustadzah Maryam perpesan bahwa cinta itu tidak mesti di kejar, di cari kemana-mana apalagi menangisi laki-laki yang belum jelas menjadi mahrom karena itu hanya merugikan diri sendiri, jadi sebaiknya sibukkan diri saja dengan cara melalukan hal-hal yang bermanfaat dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.

"Yaa Allah apakah selama ini aku salah? Sampai detik ini aku masih menyimpan rasa untuk salah satu hamba-Mu yang membuat ku jatuh cinta hingga lupa dengan-Mu". Batin Riqqah.

Lepaskan dia sejauh mungkin, karena jika kita berjodoh maka skenario menakjubkan itu pun pasti akan terjadi. Mari belajar mengikhlaskan.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Assalamu'alaykum pembaca setiaku, makin sayang deh😙 ahahaha:v maaf baru update, maaf pula kalo kurang greget, sorry kalo banyak typo.

Happy reading
Selamat malam

Salam sayang dariku❤

love is like that Where stories live. Discover now