*Auothor pov
Yaa hari ini adalah weekend pertama akhwat SMAIT al-islamiyyah, siapa yang tak berbahagia dengan weekend ini.
"Yuhuuy weekend". Sahut Wiwi teman kelas Riqqah yang paling cerewet tapi dia juga pintar.
"Reza mana yah?" Batin Riqqah yang sedari tadi memang gelisah mencari kekasihnnya.
"Oee, duduk bareng yukk, gue tadi liat Adi loh, ohmygod keren abizz woyy". Sontak Azizah yang tiba-tiba datang tanpa di undang.
"Menang banyak luh, loh nggak liat Reza?" Tanya Riqqah.
"Loh tenang aja Reza ikut kok, eh tapi tadi.. " Azizah memutuskan pembicaraannya dia tidak ingin Riqqah menangis lagi.
"Kenapa?eh loh suka banget yaa sm kak Adi?loh sih serasi tapi sayangnya kak Adi orangnya dingin banget ahahaha untung-untungan loh kalo bisa dapetin dia" ujar Riqqah sambil menyembunyikan rasa sakit hatinya.
"Wah kamvret luh, doain dong semoga dia peka" ujar Azizah sambil senyum bahagia.Ohiya, Adi ini teman sekelas Reza dan juga cukup akrab dengan Riqqah karena mereka satu bidang di OSIS, yakni Sekbid TIK (teknologi informasi komunikasi).
*sorry lupa kenalin*---
Pukul 07:00 bus segera berlaju menuju tempat tujuan, perjalanan yang cukup panjang dan sinar matahari pun mulai terbit membuat akhwat-akhwat cantik ini berkeringat kecil tapi bagi mereka no problem dan tetap semangat.
Setelah menghabiskan waktu selama 2 jam di perjalanan, akhirnya mereka tiba di tempat yang akan menjadi saksi Weekend pertama mereka.
"Ayoo!ayoo! Akhwat kelompok 1, 2, 3 dan Ikhwan kelompok 1, 2, 3 cepat berbaris!" Ujar pemimpin Weekend yang tidak asing lagi, cukup manis, dan terkenal serta masih menduduki bangku SMA kelas 2. Yakni Muhammad Syah Reza.
"Astagaa! Itu Reza" ujar Riqqah yang sangat terkejut melihat pujaan hatinya. Sebetulnya Riqqah sangat merindukannya.Para Akhwat dan Ikhwan pun mulai berjalan kaki menelusuri tempat tujuan yang cukup risau untuk dilewati karena ada banyak ranting, serta dedaunan yang berjatuhan.
---
"Yaelah nih tali sepatu pake lepas-lepasan lagi!" Gerutuh Azizah sambil mengikat tali sepatunya, dan sudah ketinggalan rombongannya.
Tiba-tiba salah satu kakak kelas pemandu Weekend yang bertugas mengawas barisan paling belakang segera menghampiri Azizah yang masih sibuk mengikat tali sepatunya.
"Loh kenapa masih disini?" Tanya Adi yang sudah berdiri tepat di samping Azizah.
Dug!
"Eh ini tali sepatu gue terlepas jadi di ikat dulu, loh duluan aja nggak usah nungguin gue" ujar Azizah yang tak bisa mengendalikan jantungnya antara kaget dan deg-degan.
"Siapa juga yang mau nungguin loh, gue ikut di tugas untuk mengawasi kalian semua dari baris paling belakang!" Ujar Adi dengan sikapnya yang sangat dingin
"Oh gitu, gue duluan yaa" jawab Azizah singat karena iya merasa sakit hati.Azizah pun segera berlari menuju rombongannya yang sudah tidak di lihatnya lagi.
"Ha?astagaa semua orang kemana?rombongan gue mana?yang lain mana?" Gerutuh Azizah yang sudah tertinggal jauh oleh rombongan lainnya, ia pun menangis ketakutan karena tak tau arah tempat tujuan.
Tiba-tiba . . .
"Derita loh yang kelamaan ikat tali sepatunya" suara berat itu muncul lagi, ya Adi yang berada tepat di belakang Azizah.
"Sumpah!tadi tuh tali sepatu gue terlepas jadi ikatnya agak lama, lah terus gue ketinggalan rombongan, gue nggak punya siapa-siapa sekarang, gue takut!" ujar Azizah tangisnya mulai deras kali ini dia benar-benar takut.
"Loh punya gue! Udah ah nggak usah cengeng, loh ikut gue" ujar Adi yang sok berwibawa itu.
"Gue jalan di depan, dan loh jalan di belakang gue" kata Azizah yang cukup gugup karena dia tidak menyangka bisa ketinggalan rombongan dan hanya berdua dengan si Adi.
"Nggak usah, nggak ada yang di depan dan nggak ada yang di belakang, loh jalan di samping gue dengan jarak 1 meter. Oke?" Ujar Adi memberikan solusi yang cukup romantis.
YOU ARE READING
love is like that
RomanceSetelah hampir 3 tahun menjalani kisah cinta dengan seorang pria yang dicintai, namun tiba-tiba kandas di jalan karena hubungannya di renggut oleh teman kelasnya sendiri, apakah Riqqah gadis pemeran utama ini merasa sedih? Apakah dia bisa mengikhlas...