prepare

83 4 1
                                    

*Riqqah Pov
Badan ku masih melekat di kasur empukku ini, rasanya hari ini aku mau tidur saja. Ku putar kembali ingatan ku tentang kejadian beberapa hari yang lalu di rumah Adi. Ya teman Adi, menghantui pikiranku, tapi entah kenapa setiap berusaha kuingat kepalaku sangat sakit rasanya.

1 pesan baru.

From : Adi
"Hari ini weekend? Loh jomblo kan pasti nggak ada kerjaan. Nah, nyokap gue minta loh untuk ke rumah pagi ini".

"Ah Adi, berisik banget luh. Ganggu orang aja". Gerutuh ku.

To : Adi
"Astagfirullah. Ngomong tuh bisa di saring nggak? Yaudah jam 9"

From : Adi
"Oke dah, baik banget luh".

---
"Maa, jam 9 aku mau ke rumah Adi ya. Biasalah nyokap Adi". Ujar ku, sambil duduk di samping mama.
"Yaudah, tapi kalau pulang telat kabarin mama yaa". Balas mama biasa saja, karena mama memang tau kalau aku sudah sedari kecil sahabatan dengan Adi.
"Oke mama sayang makasih ya". Puji ku lalu pergi berlalu.

Kini aku siap, ku tancap gas mobilku menuju rumah Adi.

To : Adi
"Gue otw".

From : Adi
"Cepetan nyet".

---
*Author Pov

Tookk tokk ..

"Assalamu'alaykum". Salam Riqqah dari luar rumah Adi.
"Adiii.. adiiii....". Ujar Riqqah setengah teriak.
"Apasihh?". Ujar Adi sinis sambil membuka pintu rumahnya.
"Yaudah gue pulang bye". Cuek Riqqah.
"Hahaha bercanda mblo. Masuk!". Ajak Adi.

"Haloo sayang". Sapa tante Sofie dengan sangat ramah.
"Hehe haloo juga tante". Balasku sambil cipika cipiki.
"Nih tante ada rencana, pekan lalu Adi sudah melamar Azizah". Ujar tante Sofie to the point. Membuat mata Riqqah membesar seketika.
"APA? tante yang benar? Kok nggak kasih tau aku". Tanya Riqqah.
"Hahaha kudet luh". Ledek Adi sambil menguyah puding.
"Hehe maafin ya. Nah jadi gini, kamu mau kan temanin tante dan Azizah buat siapin semua acara pernikahannya? InsyaaAllah 3 pekan ke depan". Pinta tante Sofie.
"Iya dong tante Riqqah mau, kan Azizah sahabat aku". Jawab Riqqah menerima tawaran tante Sofie.
"Eh Di, emang Azizah nerima lamaran eluh ya?". Tanya Riqqah ceplos tanpa dosa.
"Kampret luh, iyalah". Jawab Adi kesal.
"Ohaha, jadi loh udah hampir nggak jomblo lagi?". Ledek Riqqah sambil tertawa terbahak-bahak.
"Iyalah, luh aja tuh yang jomblo karatan hahahaha". Cetus Adi sambil melemparkan Riqqah bantal sofa.
"Ah, gue malas banget". Gerutuh Riqqah.

---
Di perjalanan menuju rumah Azizah

Riqqah mengendarai mobil miliknya menuju rumah Azizah, sementara tante sofie sudah duduk manis di kursi samping Riqqah. Mereka pun membicarakan banyak hal.

Kini mobil Riqqah terparkir di sekitar rumah Azizah.

To : Azizah
"Gue ada di depan rumah loh. Cepetan keluar".

From : Azizah
"Cepat banget. Oke".

Tak memakan banyak waktu, Azizah pun ikut masuk ke dalam mobil. Kini saatnya mereka menuju butik terkenal yaitu "nisa's fashion". Ya kalian tau kan Nisa? Kini ia sudah membuat butik hasil karyanya sendiri. Jadi tante sofie memutuskan, gaun yang ada dipake saat pernikahan anak mantunya nanti adalah gaun buatan Nisa. Woow.

"Assalamu'alaykum". Sapa mereka bertiga. Tante Sofie, Riqqah, dan juga Azizah.
"Wa'alaykumussalam". Balas Nisa sambil cipika cipiki.
"Nah gini, aku sudah mempersiapkan gaun pengantin yang akan dipakai oleh Azizah nanti. Warna putih, biru lembut. Di hiasi beberapa hiasan rahasia dari butik kami, nah terus dekorasi kamar pengantin kami rencana kami hanya memakai 2 warna yaitu putih tulang, dan gold. Kenapa hanya 2 warna? Karena kami tidak mau mencampurkan warna antara merah, hijau, kuning, dan biru karena itu akan terlihat seperti pelangi, bisa-bisa itu sangatlah norak. Jadi kami akan membuat dekorasi dan gaun pengantin yang super mewah, natural tetapi tidak norak. Daebak". Jelas Nisa selaku pemimpin butik dan ikuti oleh beberapa pegawai lainnya.
"Oohhh..". Riqqah bergumam ohh ria. Sangat kagum mendengar penjelasan dari sahabatnya itu.
"Ohiya untuk makeup nya tenang saja kami akan membuat senatural mungkin". Lanjut Nisa dengan penjelasannya.

Setelah berbincang-bincang membahas gaun, dekorasi, makeup, dan lain-lain. Tante Sofie, Azizah, dan Riqqah menuju salah satu restoran untuk mengisi perutnya yang kini sudah keroncongan.

"Azizah, Riqqah kamu mau pesan apa nak? Silahkan saja". Ujar tante Sofie.
"Apa ya?". Pikir Azizah.
"Hmm samakan saja spagetty chicken, minumnya? Krushers". Ujar tante Sofie.

Riqqah agak iri melihat sahabatnya yang tinggal hitungan hari lagi akan melepas masa lajangnya. Karena Riqqah sendiri sangat ingin menikah.

"Menikah itu indah sekali, maka bahagialah". Batin Riqqah.

Setelah seharian penuh berbelanja dan mempersiapkan semuanya, mereka memutuskan untuk pulang karena hari sudah larut.

---
Pagi yang indah ..

Reza dengan senyum manisnya, menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri. Sandwich kesukaannya kini sudah siap di santap.

"Indahnya sarapan, eh tapi lebih indah jika ada istri yang nyiapin sarapan". Gumam Reza sambil menatap sandwich buatannya.

*ponsel pintar Reza berdering.

"Gue ada di depan rumah loh, buka wooy!".

"Pagi gini? Ganggu aja".

Gerutuh Reza sambil membuka pintunya.

"Masuk, apaan sih pagi-pagi gini udah datang". Cuek Reza sambil berjalan menuju ruang makan.
"Ntar lagi kan gue udah nggak jomblo, ya nggakpapalah kali ini gue habisin waktu sama eluh, sahabat tersayang gue". Manja Adi sambil menatap Reza.
"Njir, jijik woyy. Hahaha loh pasti kangen kan?". Geli Reza.
"Iya gue kangen mau jahilin eluh". Tawa Adi sambil menguyah sandwich buatan Reza.
"Emang loh mau kemana sih? Mending loh tinggal aja di rumah, hafalin tuh ijab kabul". Ujar Reza sambil memainkan ponselnya.
"Tenang aja. Eh loh nggak kontakan sama Riqqah? Sampai kapan loh kayak gini?." Tanya Adi tiba-tiba.
"Sampai Riqqah ingat gue. Gue nggak bakal maksa kok". Jawab Reza dengan tegar.
"Sok banget luh, yaudah kalo gitu cepetan siap-siap". Ajak Adi.

Mereka berdua menuju salah satu mall, Reza dengan setia menemani Adi untuk mempersiapkan pernikahannya.

"Di, gue kapan nikah ya?". Tanya Reza dengan muka polosnya.
"Hahaha mana gue tau, kalo udah dapat yang pas ya lamar aja, di ambil orang baru tau rasa". Ledek Adi, tampaknya Adi sangat bahagia menyambut status barunya ini.
"Iya sih, gue nggak yakin". Lesuh Reza.
"Gimana sih, shalat sono, serahkan sama Allah, perbaiki diri kalo emang jodoh gue yakin deh pasti kembali". Nasihat Adi dengan sok bijaknya.
"Bussyet, kata-kata dari mana tuh?". Hina Reza tak percaya dengan kata-kata Adi.

Menghabiskan waktu sehari, rasanya tidak puas, tapi waktu sudah menunjukkan 23:00 mereka pun memutuskan untuk ke rumah masing-masing.

"Selamat bahagia Di, doain gue supaya cepat nyusul". Batin Reza.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Haii assalamu'alaykum, happyweekend guys😉 maaf baru update, author bru sembuh.

happyreading💕

love is like that Where stories live. Discover now