*Author Pov
Sebulan kemudian ...Rumah Sakit Medika Bakti adalah rumah kedua bagi Riqqah, karena mulai terbit sunrise hingga sunset ia berada di Rumah Sakit tersebut untuk membantu persalinan ibu-ibu.
Pukul 07:30 Riqqah dengan hati yang gembira bergegas menuju tempat kerjanya.
ponsel Riqqah berdering ...
"Assalamu'alaikum. Riq, loh sekarang di Rumah Sakit Medika Bakti kan?".
"Wa'alaikumussalam, iya Azizah. Ini lagi perjalanan kesana".
"Serius? Gue juga disitu!"
"Ha? Loh serius? Okeoke tunggu gue disana ya!".
Info yang bagus, Riqqah dan Azizah sama-sama bekerja di tempat yang sama.
Sesampainya di tempat tujuan
Riqqah mulai memarkir mobilnya dan ia menatap Rumah Sakit yang besar tersebut dan berharap semoga semuanya berjalan dengan lancar.---
"Permisi". Sapa salah satu wanita, tampaknya ia pegawai rumah sakit.
"Iya". Jawab Riqqah sambil tersenyum.
"Dengan Riqqah ya? Mari saya antarkan ke ruangan anda. Ruangannya di lantai 4". Ujarnya dengan sopan.
"Iya betul saya Riqqah, baru hari ini masuk kerja". Lanjut Riqqah.Pegawai tersebut berjalan bersama Riqqah menuju ruangan tujuan. Riqqah tak menyangka orang-orang di rumah sakit ini sangatlah ramah.
"Ini ruangan saya?". Tanya Riqqah sambil memperhatikan tiap-tiap sudut ruangan. Ada sofa yang empuk, kulkas, meja, kursi, dan tentunya full ac. Seperti ruang VIP saja.
"Iya, silahkan". Ujarnya dengan sopan.
"Aduh nggak usah resmi gini dong ngomongnya. Santai saja mbak, panggil saya Riqqah saja yaa. Nama kamu siapa?". Kata Riqqah dengan santai.
"Yaudah, nama aku Faizah al-magfirah. Panggil saja Icha". Ujar Icha rekan kerja Riqqah.
"Ohiya Icha, kamu udah lama disini?". Tanya Riqqah sambil mengenal Icha lebih dalam.
"Baru 4 tahun Riq, dan aku di utus untuk menjadi rekan kerjamu". Jawabnya sambil tersenyum.
"Ohehe, udah nikah?". Riqqah bertanya karena ia melihat di jari manis Icha terdapat cincin yang indah.
"Udah, sekitar 6 bulan lalu. Kalau kamu?". Icha nanya balik.
"Wuihh subhanallah. Aku? Hahaha belum Cha". Jawab Riqqah yang sudah mulai sok kenal.Setelah berbincang-bincang agak lama, Icha pun mengajak Riqqah untuk berjalan-jalan mengelilingi isi rumah sakit tersebut terutama ruang persalinan dan beberapa kamar bayi.
"Azizaaah!". Sontak Riqqah sangat kaget saat melihat Azizah di caffe rumah sakit.
"Riqqaaah!". Balas Azizah sambil berlari memeluk Riqqah.
"Dokter Azizah apa kabar?". Goda Riqqah.
"Bii khoir alhamdulillah. Eh Riq, loh tau Adi kan? Dia juga kerja disini! Dan yang paling ngebuat gue mampus itu adalah gue sering ketemu karena dia juga dr. Gigi Riq! Astaga". Ujar Azizah panjang lebar.
"Loh serius?astagaa ya bagus dong biar tiap hari ketemu. Tapi dia udah senior kan?". Lanjut Riqqah panjang lebar juga.
"Iya sih senior tapi tetap aja, ah sudahlah". Ujar Azizah mengakhiri perbincangan. Azizah segera kembali ke tempat kerjanya karena ada banyak pasien yang menunggunya.*Reza Pov
Hari ini aku kembali di utus menginjak kembali kota kenangan, yaitu Makassar. Ya, Adi satu-satunya orang yang bisa ku percaya, dia orang yang aku tugaskan untuk memata-matai Riqqah karena yang ku tau Riqqah dan Adi bekerja di rumah sakit yang sama."Halo Adi, gue udah nyampe nih".
"Kencang banget luh, hari ini hari pertama Riqqah bekerja. Tapi gue belum ketemu".
"Yaudah gue istirahat ya, thanks bro".
"Yoi, sama-sama ini juga nggak seberapa kok:)".
YOU ARE READING
love is like that
RomanceSetelah hampir 3 tahun menjalani kisah cinta dengan seorang pria yang dicintai, namun tiba-tiba kandas di jalan karena hubungannya di renggut oleh teman kelasnya sendiri, apakah Riqqah gadis pemeran utama ini merasa sedih? Apakah dia bisa mengikhlas...