6. Coffe?

12.2K 661 18
                                    

Happy reading :)

Larissa-

Aku sedikit merilekskan kan leher yang sejak tadi aku gunakan untuk membaca laporan pameran, yang divisi pemasaran dan produksi susun sekitar tiga bulan lamanya. Bayangin! Itu acara tinggal sekitar 3 minggu lagi dan aku harus merevisi hampir semuanya! Karena memang hampir semuanya kena coretan kurang ajar laki-laki brengsek itu 2 hari lalu, saat aku dipanggil ke ruangannya.

Oke, pameran seperti ini bukan hal baru. Tapi untuk kali ini sedikit berbeda. Acara pameran ini agak spesial karena perusahaan mengeluarkan lebih dari sepuluh produk baru secara bersamaan dalam satu Minggu. Juga atas saran ku, ditambah seminar dalam agendanya. Dan paling penting, ini bukan acara kecil-kecilan yang cuma perlu persiapan satu hari terus kelar!

Mentang-mentang jadi General Manager, bukan berarti laki-laki itu bisa seenaknya perintah-perintah orang. Oke, setiap kegiatan kami memang mendapat pantauan langsung dari seorang GM dan tentunya juga atas persetujuan darinya.

Tapi Hell!

Kemana itu cowok kemarin-kemarin?? Pengangkatan General Manager sudah dua bulan yang lalu, kalau memang itu orang niat mau cek laporan ya harusnya dari dulu goblok! Lagipula laporan ini sudah disetujui Pak Ridwan -General Manager yang dulu.

Asem! Kampret emang tuh orang!!

Meskipun persiapannya baru dekorasi ruangan sesuai konsep dan pembuatan stand-stand sesuai bagiannya, tapi sama aja karena konsep yang diminta Aris berbalik 180°. Dan persiapan yang lama kan memang dekor ruangannya.

Memang dia pikir gampang apa revisi laporan sebanyak ini, dan masih persiapan semuanya, sementara hari-H tinggal 3 minggu lagi.

God please..., Ini acara besar yang akan jadi sorotan media!
Apalagi divisi keuangan juga harus kembali membuat laporan anggaran acara ini, dan demi apapun!! Itu berarti mereka juga harus melakukan perencanaan, pengelolaan, pencarian dan pemeriksaan kembali keuangan perusahaan!

Demi bayi cicak yang unyu-unyu!!

Kerjaan kami gak cuma ini!

"Jadi sesuai keinginan pak Aris kita pakai konsep tempo dulu dan klasik tapi tetap terlihat highclass dan elegant,"

" Ya, untuk produk bahan makanan stand dibuat semacam warung atau bisa juga kafe sederhana. Produk peralatan dan perlengkapan rumah tangga dengan stand menyerupai toko furnitur. Dan untuk produk teknologi standnya kita buat suasana rumah, agar pengunjung merasa memiliki produk itu sendiri dan bukan dalam acara pameran. Stand produk teknologi tepat di depan pintu masuk, selanjutnya stand peralatan dan perlengkapan rumah tangga di sebelah stand produk teknologi tepat di tengah ruangan. Lalu stand bahan makanan di ujung ruangan dan bagian yang belum terpakai akan diisi stand-stand kecil produk kita yang sebelum-sebelumnya. Tujuan dari konsep per-stand ini kecuali stand bagian produk teknologi adalah agar pengunjung seolah datang ke tempat aslinya tapi tetap menonjolkan produk-produk baru kita, sehingga seperti pada konsep stand bahan makanan yang berupa warung atau kafe, pengunjung bukan hanya fokus pada interior stand tapi juga apa yang kita kenalkan dalam stand."jelasku panjang.

Tentu saja semua ini hasil pemikiran kami semua, tanpa ada campur tangan dari GM sialan itu sendiri. Dia hanya meminta menggunakan konsep tempo dulu, dan agar konsep tiap stand berbeda tapi masih dalam konsep keseluruhan, yaitu tempo dulu. GM macam apa itu?

" Meeting sore ini selesai."ujarku menutup meeting mendadak ini di ruanganku. Helaan napas lega terdengar bergantian, disusul semua tubuh yang langsung bersandar pada sofa. Aku melakukan hal yang sama, aku benar-benar lega masalah hampir selesai.

Into the Arms (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang