Bab 3 (Wedding Day)

12.2K 391 5
                                    

"kalian akan menikah besok!"

"Apa?!!"

Peter dan Elena bersamaan terkejut dan berseru keras.

"Kenapa kalian begitu kaget?!"

Tn.james membelalakkan matanya, terutama saat ia menatap peter.

"Ayah.. menikah besok.. aku bahkan tidak mengenalnya.."

"Karena itulah ayah membawamu kemari, agar kau bisa mengenal calon istrimu!"

Peter hanya berdecak kesal.

"Elena.. kau bersedia untuk menikah besok kan?"

Mendapat pertanyaan yang begitu mendadak dari tn.james, membuat elena sedikit bingung untuk sesaat.

akhirnya ia memilih menatap Henry yang tampak hanya mengangguk.

begitu juga saat elena menatap ayahnya.

"Bagaimana sayang? kau bersedia?"

Kali ini, Ny.Jordan yang bertanya.

"Eh ..."

Elena menatap peter sesaat, dan sangat jelas amarah terpancar dari tatapan peter untuknya.

"I-iya.. tapi.."

"Bagus! kalau begitu sudah disepakati, kalian akan menikah besok!."

Belum selesai Elena bicara, tiba-tiba tuan Verry memotongnya.

Elena pun hanya bisa terdiam, terlebih saat ia melihat tatapan tajam ayahnya.

***
Beberapa saat kemudian.
Kini, mereka pun duduk dimeja makan dengan meja yang panjang dan berbagai jenis makanan mewah menyambut mereka.

"Ayo nikmatilah James.."

Verry mempersilahkan James untuk memulai makan malamnya, namun James justru menuangkan segelas anggur digelasnya lalu berdiri.

"Sebelum kita mulai makan malam, kau tidak keberatan untuk bersulang denganku kan, Verry?.."

Segera Tn.Verry menuang segelas anggur juga.

"Tentu saja. lagipula setelah ini, kita bukan hanya sahabat ataupun rekan bisnis. tapi kita akan menjadi besanan. bagaimana aku bisa menolaknya."

Segera mereka memantulkan gelas mereka masing-masing, lalu mulai meminumnya.

"Baiklah. ayo kita mulai makan malamnya.."

Setelah Tn.verry mengatakannya. mereka pun mulai makan malam.

Peter PoV

Sambil memotong steak dengan tenaga, aku meluapkan amarahku pada steak ini.

Sedangkan mereka makan dengan tenang, termasuk si Elena.

karena tidak tahan melihat wajah menyebalkannya.

"Aku ingin ke toilet sebentar."

aku mulai berdiri, beralasan ingin ke toilet.

"Tunggu Peter!"

Tapi sahutan ayah menghentikan langkahku.
akupun berbalik.

"Elena.. ini pertama kalinya peter ke rumahmu, bisakah kau mengantarnya ke toilet?"

Aku membelalakkan mataku mendengar perkataan ayah pada Elena.

"Ayah.. itu tidak perlu! aku bukan anak kecil.."

ayah hanya menatapku malas, sedangkan aku hanya bisa berdecak kesal.

"Baiklah Tn.Jordan.."

Sekali lagi, Elena mengatakan sesuatu dengan sangat tenang tapi sangat menyebalkan.

Wedding Contract!.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang