Elena PoV
Aku dan Bryan kini sedang duduk berdua di sebuah kursi panjang yang berada tak jauh dari pantai.
Setelah seharian bekerja keras, rasanya cukup lelah namun terasa puas saat kami melihat hasilnya.
Perfect.
Itu kata Bryan."Kau suka bintang?" tanyanya tiba-tiba
Aku pun sontak menengok dan menatap ke arahnya.
"Bintang?"
"Ya. Kebanyakan gadis katanya.. Suka dengan bintang.. Apa kau juga suka?"
Kini, ia pun telah menengok menatapku juga.
Duhh, kok aku jadi degdegan gini sihh natep mata dia?
"Lumayan." jawabku. Dan entah kenapa dia tiba-tiba terkekeh.
"Jawaban yang bagus." ucapnya, kemudian mendongak menatap langit.
Apa dia menatap bintang?
"Kau sendiri? Apa kau suka bintang?"
Entahlah karna apa aku menanyakan itu padanya. Kau tau, aku seperti mengucapkannya tanpa sadar.
"Tidak.." jawabnya.
"Tapi ibuku suka. Dia sangat menyukai bintang."
Entah kenapa, hatiku seolah terenyuh mendengar lanjutan ucapan Bryan.
Kenapa setiap kali membahas ibunya, Bryan selalu menampakkan wajah sedih?
"Ibuku pernah bilang.. Dimanapun aku berada, aku harus bisa menjadi bintang yang paling bersinar dan di kagumi banyak orang.. Seperti saat ini."
Aku tak tau harus melakukan apa selain terdiam menatapnya.
Hingga tiba-tiba ia menoleh dan menatap ke arahku..
"I-itu.. Nasehat yang bagus."
Apa aku benar?
Astagaa.. Tatapannya membuatku tak bisa berfikir!_-
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Contract!.
Fiksi RemajaPeter Andreas Jordan, seorang Aktor terkenal terpaksa harus menikahi wanita yang baru dikenalnya bernama Elena Vendria Hardson. Hubungan yang tak diwarnai dengan cinta dan untuk sebuah popularitas semata memaksa mereka membuat sebuah kontrak pernika...