Bab1 (Peter Jordan)

23K 497 4
                                    

Peter PoV

"Peter .. 15 menit lagi Giliranmu.."

"Baik Tn.Mike"

Aku Peter Andreas Jordan, seorang aktor muda yang dikenali sebagai Peter Jordan.

Sebagai seorang artis, Jadwalku memang sangat padat.
aku sangat jarang memiliki waktu luang, bahkan hanya untuk bersama orang yang aku sayangi.
Dan itu, adalah salah satu resiko menjadi superstar.

tapi ini adalah impianku sejak kecil.
Menjadi seorang Aktor.
Karena..
Aku suka BerAkting.

"Cut!"

Begitu mendengar seruan dari pak produser, aku segera melepas tangan wanita lawan mainku.
dia adalah, Jessica Fareikh.
Dia juga seorang Aktris sekaligus fotomodel.

kami dekat.
bahkan sebelum menjalin kerja sama difilm yang sedang kami kerjakan saat ini.

aku tidak tahu.
aku suka padanya, atau hanya sekedar kagum padanya.
tapi yang jelas.
dia satu-satunya wanita..
yang bisa membuatku selalu memandangi wajahnya.

"Adegan Romantis yang benar-benar menyentuh, Peter.."

Tn.Mike, datang dengan segelas coffea latte dingin ditangannya.
dia adalah Managerku.

"Terima kasih Tn.Mike"

aku meraih coffea tersebut dan segera meneguknya.

"apa setelah ini masih ada bagianku?"

Tanyaku kepada Tn.Mike

"kurasa tidak. kenapa?"

"aku ingin bertemu Harry dulu. Bisakan?"

***
"Cepatlah! Setelah ini kau ada Interview."

Kini kami sampai didepan sebuah kantor milik keluargaku.

"Iya. aku tahu"

Dengan menggunakan kacamata hitam, aku segera turun dari mobil dan memasuki kantor.

"Tn.Peter..!"

Segera setelah seseorang berseru menyebut namaku, seluruh karyawan menghentikan pekerjaan mereka dan membungkukkan badannya menghormati diriku.

"Hei.. jangan seperti ini..!"

"maaf tuan. ini adalah perintah pak manager."

"Aish. dasar Harry.."

Aku Berdecak kesal.
aku sangat tidak suka ini.
setiap kali aku kesini, seluruh karyawan selalu seperti ini.
mereka membungkukkan badan kepadaku walaupun banyak dari mereka yang lebih tua dariku.

"Baiklah. katakan, dimana Harry sekarang?"

"Pak manager sedang meeting dengan klayen penting dari jepang tuan. Beliau ada di ruang rapat."

Seorang karyawan menjawab pertanyaanku sambil terus membungkukkan badannya.

"Beliau?"

Aku Tertawa kecil mendengar adikku Harry di panggil Beliau oleh karyawannya yang tampak lebih tua darinya.

"Baiklah.. katakan padanya, aku akan menunggunya diruangannya. kalian bisa kembali bekerja.."

Kataku, lalu segera berlalu agar para karyawan ini bangkit kembali dan melanjutkan pekerjaan mereka.

***
Begitu aku sampai diruangan Harry, mataku langsung berkeliaran kemana-mana.

sudah lama aku tidak kemari.
karena sibuk, terkadang aku kemari hanya sekali dua kali dalam sebulan.
itupun hanya beberapa menit.
cukup hanya untuk melihat adik kesayangan ku, Harry.

Wedding Contract!.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang