Sebelumnya
"Kau mengetahuinya ya, hahaha. Kita tak bisa tau dia ada dimana terusan, ada waktunya GPS lensa mata itu berguna." Kata Amora
"Tak kusangka kau pintar juga" kata Albert
"Hei Amora gitu loh, ayo kembali ke markas. Ingatan orang yang ku bunuh itu telah tersimpan, kita harus mengetahui siapa yang menyuruhnya untuk membunuh Arsen."
.........
Markas...
"Big bos, kami mendapat ingatan seseorang saat ia hendak membunuh Arsen." Kata Amora
"segera Pasangkan lensa itu, di pelihat ingatan lensa." Kata big bos
"Siap" jawab mereka serempak...
Mereka memasukkan lensa mata itu ke sebuah akta canggih, dan terputarlah semua ingatan tentang orang itu. Keluarganya, sahabatnya. Semua itu terus berputar, hingga ke sebuah kejadian. Dia sedang menunduk atau lebih tepatnya berlutut di hadapan orang, tinggi dan memakai jaket kulit. Terlihat di sekitar itu sebuah kantor,
"Kuberi perintah untukmu, bunuh lah Arsen Fernando Hazzel, dan kau akan mendapat upah sebesar $800 (sekitar 10 miliar kalau rupiah). Jika kau tak berhasil, nyawa keluarga mu tak akan selamat dari ancaman ku" kata orang itu
"Baik bos, saya segera membunuhnya" kata orang itu lalu berlalu pergi
Dan ingatan itu dihentikan oleh Amora,
"George, bisa kau mengidentifikasi suara nya" kata Amora
"Aku berusaha mencobanya, tapi sensor suara yang dia pakai terlalu kuat" kata George
"Albert, sammy. Apa kalian tau ruangan itu berada dimana?" Tanya Amora
"Aku rasa, aku pernah melihatnya, tapi aku lupa dimana" kata Albert
"Amor, aku rasa hanya kau yang bisa menjadi agen lapangan sekarang. Dia pasti seorang CEO, itu semua terlihat di ruangannya dan jumlah yang ia janjikan itu. Kau yang meneruskan perusahaan uncle kan, mungkin kau bisa menyobai nya satu satu" kata sammy
"Aku setuju dengan sammy, akan ku pantau kamu dari CCTV. Siapkan alat - alat yang akan dibutuhkan, akan kuberi daftar nama perusahaan yang harus kau datangi dan tentu saja kami curigai." Kata George
"Mungkin target pertama kita, adalah Yangs company. CEO nya sudah tua sekitar umur 65 tahun, buat kerja sama dengannya. Dan perhatikan ruangan nya "kata Albert
"Tenang saja, mudah sekali untukku bersandiwara"
Yangs company
Amora telah berada di ruangan CEO nya
"Tak kusangka, CEO nya secantik dirimu"puji CEO yangs company yang telah lanjut usia
"Terima kasih Pak, mari kita mulai rapatnya." Kata Amora sambi tersenyum tipis
Selama anggota Yangs companya menjelaskan, Amora tidak mendengar nya. Mungkin mata nya dan wajahnya saja yang terlihat serius, tapi pikirannya terus berkata pada sammy, Albert dan George
"Dia bukan yang kita cari, ruangannya benar - benar berbeda" kata Amora dalam pikiran
"Kalau begitu Cepat batalkan kerja sama perusahaan kalian" kata Albert
Selesai mereka menjelaskan, Amora langsung berkata...
"Maaf, saya tidak lagi tertarik dengan kerja sama ini. Saya pergi" kata Amora, ia pun langsung pergi menuju mobil rekan tim nya
"Benar - benar susah menemukan penjahat ini, tak kusangka pekerjaan ini melelahkan" kata Amora
"Masih banyak perusahaan yang belum kita datangi, selanjutnya kita ke Rast company." Kata Albert
Rast Company...
Sama seperti di Yangs company, Amora merasa CEO kali ini bukanlah yang ia cari. Ruangannya juga sangat beda. Terlihat dari badan CEO sendiri itu pun beda. Jadi Amora segera membatalkan kerja sama nya.
"Kalau begini terus, kita pasti gak akan mungkin bisa mencari CEO yang kita cari. Ini lebih sulit dari bayangan ku" kata Amora
"Setidaknya kita tau ada 2 CEO yang bukan pelaku nya." Kata sammy
"Amor, apa kamu gak ngerasa ada yang aneh dari semua ini. Seharusnya CEO itu gak mungkin teledor membiarkan ruangannya terekspos begitu saja, apa mungkin semua ini jebakan" kata Albert
"Kamu benar Albert, semua ini membingungkan. Apa benar ya ini jebakan?" Tanya Amora
"Amor, kita urus itu nanti. Sekarang, Arsen ada di daerah .... Ada seseorang yang memantau dia dari belakang dengan senjata yang sama. Mungkin ini kesempatan kita" kata George
"Begini saja, kita bagi. Aku dan George pergi menjaga Arsen, sementara Albert dan sammy jaga sekitaran sini. Dan cari terus kemungkinan CEO yang membunuh Arsen."
Daerah.... (Keberadaan Arsen)
"Amora lihatlah, ia tak seperti orang yang dulu, dia lebih profesional. Dia sedang memantau Arsen. Bersiaplah di belakangnya." Kata George
"Baik, George"
Amora mengendap - ngendap ke belakang orang itu. Ia melihat George yang sedang menggerakkan tangannya seperti memberi tanda. Saat Orang itu berusaha menembak, tiba - tiba
"Angel blood, segera pergi. Orang itu tipuan. Ada bom di sekitar mu, dan ada beberapa orang di udara" kata George
"Baik"
Amora melihat ke kekanan dan ke kiri, ia juga menggunakan cermin utnuk melihat ke atas. Memang benar apa yang dikatain George. Saat Amora melihat ke arah kanan, ia melihat ada titik cahaya merah. Kecil tapi, ia masih bisa melihat nya. Ia kesana dan terlihatlah itu sebuah bom.
Untung saja Amora pernah belajar tentang bagaimana menjaga bom agar tidak meledak, ia membuka pengaturan bom tersebut dan menggunting bagian benang merah, rangkaian yang sulit tapi, dengan mudah ia pecahkan. Bom itu terlihat kecil tapi, jika meledak bisa sekitar 4 km jarak nya. Ia mengambil bom tersebut sebagai barang bukti.
"Raffles hack, jika aku menyerang mereka sekarang. Semua orang akan lihat, dan kita dalam bahaya" kata Amora
"Kalau begitu, angel blood. Segera pergi dari situ, berpura - pura lah ajak Arsen ke tempat sesuatu. Biar Hell devil dan Blue mask yang mengurus musuhnya" kata George
Amora menjadi dirinya sendiri, dan bertemu Arsen
"Hai, kebetulan sekali kita bertemu. Begini kita harus membicarakan tentang kerja sama kita." Kata Amora
"Kenapa gak disini saja?" Tanya Arsen dingin
"Terlalu mencolok, bisa - bisa seseorang mendengar omongan kita. Dan berdampak bagi kita berdua, belum lagi paparizzi yang tiba - tiba memfoto kita dan menimbulkan gosip"
"Baiklah, mari kita ke kantor saya sekarang"
Mereka ke kantor, dan Amora mnegdipkan satu mata ke George
"Blue mask, Hell devil segera ke daerah ... Ada tugas baru buat kalian" kata George ke mereka.
Sammy dan Albert ke daerah yang sudah ditentukan itu lewat GPS. Mereka tau ada musuh di langit, tentu saja mereka harus melawannya. Albert mengeluarkan sebuah kartu dan meletakkan ke bawah dan menekannya. Terlihatlah sebuah pelindung transparan yang mengelilingi mereka.
Tembak - tembakan pun terjadi, tapi tak seorang pun tau karena pelindung yang mereka ciptakan membuat keadaan didalam tak terdengar dan tak seorang pun melihatnya. Kecuali yang mempunyai alat mata khusus yang diciptakan oleh FBI itu sendiri. Dan seperti biasa mereka pasti menang, dan Albert melihat sebuah logo di baju musuhnya
"Angel devil, ada sebuah logo di baju lawan. Haruskah aku memfoto nya" kata Albert lewat pikiran
"Hell devil, foto segera. Dan kembali ke markas, ada sebuah bukti lain yang harus ku tunjukkan. Aku akan menyusul"
"Kata Amora kita harus kembali ke markas sekarang" kata Albert
Dan segeralah mereka bertiga pergi kembali ke markas
KAMU SEDANG MEMBACA
My wife is secret agent
Action(Selesai) Aku seorang secret agent terbaik di FBI, agent termuda dan tercepat. Hingga akhirnya sebuah misi melibatkan tim ku untuk ikut Tapi, bukan hanya itu. Semua teka - teki masa lalu ku perlahan terungkap Kutemukan cinta sejati ku dan kutemukan...