27. Belum berakhir (END)

16.1K 672 12
                                    

Sebelumnya...

"Jangan marah, aku yang menyuruh mereka seperti itu. Kali ini aku yang bertanya"

"Tanya apa?"

"Will you marry me?" Tanya Arsen smabil memberiku cincin

---
Author POV

Amora sedang memasak dnegan menggunakan celemek bewarna putih dnegan motif bunga sakura, sementara Arsen duduk di meja makan smabil memandang Amora. Arsen pun berdiri dan memeluk Amora dari belakang..

"Arsen jangan dulu, aku lagi masak nih" kata Amora tanpa menatap Arsen

"Kangen" kata Arsen manja

"Sudah duduk diam disitu." Kata Amora kembali

Arsen yang tak menuruti Amora pun membalikkan bada Amora, wajah mereka begitu dekat. Pipi Amora pun memerah. Arsen pun dnegan ganas menciumi seluruh wajah Amora.

"Hen.. Hentikan Arsen. Kasihan bayi nya" kata Amora

"Yah" kata Arsen smabil terus mencium Amora

Lalu Wajah Arsen pun mengecup perut Amora yang kain membesar, ya mereka sudah menikah dan menunggu kelahiran anak pertama mereka. Sudah sekitar 4 bulan anak mereka tumbuh. Arsen pun sangat posesif sama Amora, bahkan rekan tim Amora tidak memperbolehkan mengajak Amora pergi. Amora juga sampai geleng - geleng kepala melihat kelakuan Arsen yang berubah.

"Selamat pagi bayi tercinta, apa kau sehat - sehat aja disana?" Tanya Arsen

"Sehat kok pa.." Kata Amora dnegan nada seperti bayi

Oh satu hal lagi, perusahaan Amora dan Arsen pun digabungkan. Mereka sangat terkenal sekarang, ketampanan milik Arsen dan kecantikan milik Amora tidak membuat para netizen menghilang. Netizen tetap kagum pada mereka. Satu hal lagi, Arsen pun secara resmi susah keluar dari dunia mafia dan seratus persen menjadi pembisnis.

Albert juga sudah memiliki anak pertama dan sekarang istrinya Fani sedang mengandung anak keduanya yang berumur 3 bulan. Rekan tim Amora dulu pun sudah resmi keluar dari FBI dan menjalankan hidup seperti manusia normal. Tapi, hubungan erat mereka tak terpisahkan sekekali mereka kan mengunjungi rumah Amora.

"Sayang, pingin maem rujak" kata Arsen dengan manja nya smabil terus memeluk Amora

"Mana ada rujak buka pagi hari seperti ini?" Tanya Amora kebingungan

"Ih... Ini kan keinginan Dedek bayi" kata Arsen smabil cemberut

"Perasaan aku yang hamil kok malah Arsen yang ngidam. Jadi lebih manja" kata Amora

"Ih.. Jadi sayang nyesel nikah sama aku?" Tanya Arsen dengan sedih

"Baperan sekali" kata Amora dalam hati

"Enggak kok say, nanti aku buatin ya" kata Amora smabil mengelus pipi Arsen

"Yay.. Makasih sayang" kata Arsen sambil mencium pipi Amora

Wajah mereka pun menjadi dekat, nafas mereka pun saling terbentur. Tak tau siapa yang mulai mereka pun mulai berciuman bibir, perlahan tapi pasti. Hingga akhirnya mereka pun mulai berciuman panas.

"Halo kak.. Ya ampun" kata seseorang di luar dapur itu dnegan kaget

-----
Amora POV

Arsen memandang mereka dnegan tajam, Arsen sangat kesal dnegan mereka yang seenaknya masuk Dan mengganggu acara romantis mereka.

"Apa kalian tak pernah belajar cara mengetuk pintu?" Tanya Arsen dengan aura dingin

Aku melihat mereka bertiga kecuali Tyler karena mungkin ia sudah terbiasa dnegan aura dingin yang mencekam, mereka bertiga seperti menelan ludah. Jujur aku pingin ketawa ngakak melihat wajah mereka yang ketakutan.

"So.. Sori bos. Kita kan gak tau kalian lagi mau ena - ena" kata Sam

Arsen pun tetap diam, tapi aura dingin itu masih ada di sekitar nya. Mereka bertiga langsung menoleh ke arahku dnegan tatapan memohon, ya ampun mereka lebih tua tapi, lebih kekanak - kanakan dari ku. Aku pun menghela nafas, aku pun mendekat ke Arsen dan mengelus dadanya. Tak lama kemudian, aura dingin itu mulai menghilang. Ck... Hanya aku yang bisa melakukannya

"Thank you Amora" kata mereka serempak lalu mereka bertiga memelukku

Aku memandang Arsen, aura dingin keluar lagi. Ck... Aku kok punya suami kayak gitu ya. Salah aku juga sih mencintai suami kayak gitu.

"Lepasin pelukan kalian" kata Arsem dengan dingin

Dengan nada dinginnya itu, mereka bertiga kembali ke tempat semula. Tyler masih dnegan santai nya meminum minumannya, padahal ia yang menginterupsi kejadian itu. Dia cepat menetralkan wajah panik nya.

"Ada apa kalian datang kesini?" Tanya ku untuk merubah topik pembicaraan

"Ah.. Hampir saja lupa, begini kami dapat tiket ke Puncak. Kalian gak mau ikut?" Tanya Albert

"Tidak boleh" jawab Arsen langsung dnegan nada dingin

"Yah.. Ayolah kan seru kalau bersama - sama" kata George dnegan nada sedih

"Amora tidak boleh keluar dari rumah" kata Arsen dingin

Aku pun mulai berpikir, jujur aku memang bosan selalu di rumah. Kadang aku perlu berolahraga, bukan cuma tidur dan makan. Dan sbeuah ide cemerlang masuk ke pikiranku.

"Arsen, aku pingin ikut. Si Dedek bayi juga ingin ikut kok, nanti kalau gak diturutin anaknya ngileran loh mau?" Tanya ku dengan manja

"Tapi.."

"Ayolah, please" kata ku dnegan manja sambil bergelantungan manja di tangannya

"Baiklah, tapi aku akan ikut" kata Arsen pasrah

Aku pun langsung tersenyum kemenangan, dan mengedipkan mata ke mereka. Rencana ku berhasil, Yeyy akhirnya bisa bebas dari penjara rumah.

Puncak...

Aku pun menghirup nafas dalam - dalam, sudah lama aku tak menghirup udara segar.

"Hai" kata Arsen smabil memelukku dari belakang

"Hai juga, kau senang kan?" Tanya ku

"Ya, tapi jangan sampai kau kelelahan. Kasihan Dedek bayi nya, aku juga kasihan Padamu" kata Arsne khawatir

"Ya ampun, dulu aku sangat kuat Arsen. Masa gini saja aku tak bisa"

"Masalahnya, aku takut kamu kenapa - kenapa."

"Duh romantis sekali sih suami" kata ku smabil mencubit pipi nya

"Aduh, sakit.." Kata nya smabil merintih kesakitan dan memgang pipinya yang merah bekas cubitan ku

"Maaf" kata ku smabil mengelus pipinya dan mencium pipi nya

Kita pun tersenyum, dan wajah kita kian mendekat. Saat mau berciuman...

Dor.. (Bunyi tembakan)

"Ada apa lagi? Apa selalu terganggu saat lagi bermesraan?" Tanya Arsen dengan Anda lelah

"Jangan manja, aku rasa ada seseorang mengikuti kita" kata ku serius

Arsne yang melihat keseriusan ku langsung ikut serius, dia mengambil pistol lipat dari sakunya dan memberikan nya padaku. Kita pun langsung berjaga - jaga.

"Ini semua belum berakhir kan?" Tanya ku

"Ya, kita selalu punya musuh"

Dan.... SELESAI

AKHIRNYA CERITA INI SELESAI JUGA

MAAF KALAU ADA PERKATAAN YANG KURANG BERKENAN

TERIMA KASIH SEMUA VOTE DAN COMMENT NYA

SAKSIKAN AUTHOR DI LAIN CERITA..

My wife is secret agentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang