Arsen POV
Amora sedang hamil 9 bukan sekarang, dan sebentar lagi aku akan menjadi ayah. Tak sabar nya aku menunggu.
"Hei, kamu kenapa melamun?" Tanya Amora sambil menepuk bahuku dari belakang
"Gak ada apa - apa kok sayang, aduh kamu makin sexy aja" kata ku mencium pipinya
"Aku gemuk Arsen" kata Amora smabil menggelengkan kepala
"Gemuk nya orang hamil itu sexy" kata ku sambil tersenyum lebar
Dia pun tak menjawab pertanyaan ku, mungkin karena malu ya, sebab aku sempat melihat sekilas bahwa wajahnya memerah.
"Sayang.."kata ku terputus karena ada suara bel pintu
"Siapa lagi sih yang mengganggu? Ayo kita teruskan aja" lanjut ku
Ting..tong.. Ting..tong (bunyi bel)
Bel iru terus berbunyi, Amora pun menuju ke depan, sialan untuk orang yang memencet bel dari tadi. Gak lihat apa kita lagi enak - enak kan romantisan.
"ARSEN" teriak Amora dari pintu
Aku pun kangsung bergegas ke pintu, dan aku melihat Amora yang sedang ketakutan. Aku pun langsung memeluknya untuk menenangkan dia. Aku pun melihat ke bawah, dan menemukan kotak yang lumayan besar dibungkus kertas kado warna biru. Tapi dalam nya tak sebagus luarnya.
Terdapat pisau yang berlumuran darah, dengan 3 tikus yang mata dan jantung nya di congkel. Tidak ada nama pengirimnya, hanya ada note kecil yang bertuliskan
"Ketakutan itu akan datang kepadamu lagi"
"Kau masuk dulu, biar aku yang mengurusnya" kata Arsen dengan seriusi memandang kotak itu
Karena melihat keseriusannya, yang berarti itu bukan main - main lagi. Aku menyadari ada sesuatu yang disembunyikan Arsen, bahkan sejak aku menikah dnegan Arsen aku tak melihat keluarga besar nya. Mungkin ada waktunya dimana Arsen akan menceritakan nya.
Arsen POV
Selesai aku membuang kotak gak guna itu, aku pun kembali ke rumah dan duduk di sofa sebelahnya Amora. Aku menyesap kopi yang sudah dibuat oleh Amora, Amora pun mengelus punggung ku seakan dia tau ada hal yang berat di dalam diriku.
"Arsen, apa kau tak mau menceritakan keluarga besar mu?" Tanya Amora dnegan hati - hati
"Maaf Amora, aku belum bisa" kata ku menyesal
"Tak apa kok, semua manusia pasti punya rahasia yang disimpan erat. Aku akan menunggu sampai kau mau menceritakan." Kata Amora smabil tersenyum
"Maaf ya sayang, aku belum bisa terbuka dnegan mu" kata ku menyesal lagi
"Kan aku sudah bilang Tak apa." Kata Amora masih tetap tersenyum
Well, sebenarnya banyak yang mengirim hal - hal seperti itu. Sejak kejadian di puncak, banyak musuh yang sangat gencar membunuh kami. Mangkanya aku meningkatkan keamanan rumah, aku juga selalu menjaga Amora. Bahkan sampai meeting di luar ngeri pun aku tunda semua.
Tapi, lain hal nya dengan sekarang, aku merasa tak asing dengan kotak itu. Apalagi bungkus nya, aku merasa pernah melihatnya tapi, aku lupa dimana aku melihat nya, belum lagi tulisan di dalam kotak itu. Itu membuatku merinding, Dan beru kali aku merasa ketakutan yang besar,
"Hei, apa kau melamun?" Tanya Amora yang membuatku tersentak
"Ah.. enggak" kata ku mengelak
Aku tak boleh memikirkan lain nya dulu, aku harus fokus menjaga Amora dan bayi kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
My wife is secret agent
Action(Selesai) Aku seorang secret agent terbaik di FBI, agent termuda dan tercepat. Hingga akhirnya sebuah misi melibatkan tim ku untuk ikut Tapi, bukan hanya itu. Semua teka - teki masa lalu ku perlahan terungkap Kutemukan cinta sejati ku dan kutemukan...