21. Sosok misterius

12.7K 691 4
                                    

Sebelumnya

"Aku suka dnegan pekerjaan ini dibanding menjadi CEO. Kumohon Arsen biarkan aku bekerja" kata ku memohon

"Baiklah, tapi jangan sampai terluka."

Kita pun akhirnya kembali tidur...

---------

Amora POV

Sekarang aku berada di markas, dengan rekan tim ku, bos dan Arsen. Kita hanya membahas senjata yang kemarin itu, maunya disimpan atau dihancurkan.

"Bos, kan Arsen sudah tau kalau aku juga menjaganya. Kalau begitu gak perlu diam - diam lagi dong" kata ku

"Ehm ya, mungkin kalau George, Tyler, Sam sama Albert. Karena kau berstatus istri nya, kau boleh menjaganya dari dekat. Itu lebih menguntungkan" kata bos

"Ehm baiklah"

Keesokan harinya...

Aku bersama Arsen pergi jalan - jalan, ya sekalian refreshing dari misi - misi yang ada, lagipula ini kan sudah lama kan gak jalan - jalan.

"Sen, kamu yakin mau makan disini?" Tanya ku

"Ya kenapa? Kamu gak mau" kata nya kebingungan

"Ehm.. Waduh gimana ya?" Tanya ku ke diri sendiri

Ah.. Tentu saja. Mereka berada di depan restaurant yang wow dan megah banget. Dan pastinya makanan dan minumannya ya mahal, belum lagi suasana nya itu. Aduh romantis banget. Emang gak salah sih kalau mau makan disitu tapi, kan ini maslaah uang.

"Kamu gak mau makan di tempat mahal? Tenang aja restaurant ini punya temanku, jadi kita gratis disini. Lagipula, kalau cuma makan disini gak bakalan bangkrut kok" kata Arsne geli

"Ih.. Sombong benar sih, ya udahlah mumpung gratisan. Biar aku pamerin ke yang lain"

Kita pun masuk keadaan restaurant itu, dingin dan sejuk, nyaman. Kursi yang berjejeran rapi, dengan lilin di tengah meja.dan banyak pasangan lain yang makan disini.

"Say, kamu mau makan apa?" Tanya Arsen

Karena pertanyaan itu, aku pun sadar dari lamunan ku tentang restaurant ini.

"Ehm.. Beer grill with potato sauce dan minumannya Lychee tea" kata ku

Tanpa sengaja saat aku menoleh ke pelayan itu, pelayan itu tampak memperhatikan Arsen. Tapi, pelayannya kan cowok. Mana mungkin suka sama Arsen kecuali gay loh

Aku pun menatap tajam ke saku pelayan itu, ya pelayan itu memang patut dicurigai. Dan tepat saat itu aku mendapatkan hal yang ku curigai itu.

"Arsen, jangan minum anggur itu" kata ku

"Kenapa?" Tanya Arsen

Ya memang sebelum pesan, Kita dikasih minuman Anggur.

"Anggur itu dikasih obat, lihat kan pelayan itu ada serbet di tangannya sayang ia masih tak bisa menyembunyikan obat itu. Rasanya nyawa mu terancam lagi" kata ku

"Begini lah jadi orang terkenal, siap - siap aja mati dalam sekian detik" kata Arsen santai

"Kau ini! Nyawa diambang ancaman malah santai" kata ku kesal

"Kan ada Bodyguard cantik dan imut ini" kata Arsen sambil mencubit pipi ku ini

"Apaan sih?" Tanya ku kesal tapi tak urung juga pipiku kembali memerah

Setelah menunggu, makanan yang kita pesan datang dan kita memakannya sambil bercandaan gitu loh. Sehabis makan, Arsen membayar makanan nya lalu kita keluar dari restaurant. Dan telat saat itu, sebuah peluru menyerempet lengannya untung saja tidak kena tapi, luka itu pasti ya.

"Arsen, kamu gak papa?" Tanya ku khawatir

"Aku sudah biasa kok, gak perlu cemas sampai segitunya" kata Arsen sambil tersenyum

"Sialan! Siapa sih yang menembak mu? Aku harus mengejar orang itu." Kata ku

"Masa aku ditinggal sendirian sih?" Tanya Arsen manja

"Tentu saja tidak, aku akan memanggil Albert untuk mengobati mu." Kata ku

"Albert, bisa kau kemari, ambil kotak P3K dan obati Arsen, aku harus memastikan dulu" kata ku lewat microphone

"Baiklah" kata Albert

"Dah Arsen, aku mencintai mu" kata ku smabil mencium pipi nya lalu pergi

_______

"Sial, dimana orang itu?" Tanya ku kesal pada diri sendiri

Dan saat itu juga, aku melihat siluet hitam yang sedang bersembunyi di balik tembak. Aku pun mengambil pistol, lalu mengarahkannya ke orang itu, dan dor.. (Bunyi tembakan). Oh tidak, orang itu kabur kembali.

"Jangan kabur lo, lo sudah cari masalah sama kita - kita" KAta ku sambil mengejarnya

Untung saja tempat ini sepi, mungkin karena sudah malam ya. Aku tak kesusahan untuk mengajarnya, sayang ia lari nya juga cepat. Dan aku rugi tidak membawa senjata ku.

"Kemana orang itu? Sial, aku kehilangan jejak nya, cepat juga larinya orang itu" kata ku

Tiba - tiba banyak peluru yang menyerang ku, ya memang Cepat tapi aku masih bisa menghindarinya walaupun ya ada yang kena tapi, gak banyak.

"Amora, ini jaket lo" teriak seseorang

Aku yang kebingungan mendengar suara itu langsung menoleh sekitar tapi, gak ada orang eh. Lalu aku melihat ke atas dan melihat Sammy di helikopter.

"Thx Sam" kata ku dengan teriak juga

Setelah emndapat jaket anti peluru itu aku menyerang mereka dibantu Sammy, tapi hebatnya tidak seorang pun kena padahal aku yakin sudah kena ke jantung nya. Akhirnya mereka pun pergi, dan aku hanya bisa ngos - ngosan.

"Siapa mereka?" Tanya sammy setelah turun dari helikopter

"Entahlah, aku hanya melihat mereka menembak Arsen." Kata Amora

"Amora, kamu gak papa?" Tanya orang dari jauh

Aku pun menoleh ke adalah suara yang ternyata Arsen dengan Albert. Arsen yang panik langsung memeluk ku.

"Aw.. Sakit Arsen" kata ku smabil meringis

"Lo terluka, Albert berikan kotak nya" kata Arsen

Setelah mendapat kotak P3K itu, Arsen langsung mengobati Ku dnegan hati - hati, makin cinta Deh.

"Amora, lo berhasil nangkap orang itu?" Tanya Albert

"Gak, gak ada seorang pun yang kena tembakan gue. Padahal gue udah yakin sudah kena ke jantung orang itu, tapi rasanya mereka punya semacam pelindung gitu" kata Ku

"Urusan itu nanti aja, aku udah gak papa kok, kita akan pikirkan hal ini nanti" kata Arsen

Lalu kami pun pergi dari  temoat itu. Tapi, suatu hal yang ketahui, kita menghadapi musuh yang Tak biasa

-----

Aduh sori ini cuma 900 kata. Soalnya kan author lagi liburan, hehehe. Maaf ya

Ehm.. Pada kaget gak aku update nya malam ini, jadi kan nanti minggu author lagi sibuk (baca : liburan) jadi lebih baik aku update sekarang daripada lupa.

Don't forget to vote and comment

My wife is secret agentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang