Part 9

2.1K 162 10
                                    

~ Warning cerita di part ini akan ada unsur NC'. Jadi disini Gitae cuma ngingetin bagi kalian yang di bawah umur jangan baca ya lewatin aja, Tapi kalo mao baca juga gk papa sih gk maksa. Cuma ingetin doang lho ya... Oke Skip. ~

Silahkan Membaca Para Readers💕

.


.

.

Siwan POV

Malam ini aku berjalan disekitar taman hanya untuk mengenang kenangan masa laluku bersama seorang gadis yang sangat aku cintai. Tetapi gadis itu sekarang sudah memiliki pria lain yang tampan, kaya. Ugh hanya sikapnya saja sangat buruk, Pria itu mempunyai sikap yang sangat dingin, kasar cuek.

Saat berjalan mengitari sekitar taman, Kulihat seorang gadis yang hampir mirip dengan gadis yang sangat aku cintai. Ia sedang duduk disebuah kursi panjang taman didekat pohon bunga sakura. Aku memutuskan untuk menghampirinya dan melihat lebih dekat apakah gadis itu benar-benar Jisoo?.

Tapp... tapp... tapp...

Kulihat ia mendongakan kepalanya dan menatap kedua manik mataku, begitupun denganku yang juga menatapnya sambil tersenyum senang. "Hai! Bagaimana kabarmu Jisoo-ya!" Tanyaku yang masih setia dengan senyuman terpampang jelas diwajahku untuk kuberikan kepada gadis yang sangat ku cintai.

Ia menatapku dengan tatapan datarnya, oh mungkin ia kesal kepadaku. Lalu ia membuang pandangannya mencari objek lain. "Aku ingin bertanya sesuatu padamu Jisoo-ah!" Ucapku yang masih setia berdiri dihadapannya.

Ku pandang secara detail wajah gadis yang sangat ku cintai dihadapanku, Kulihat ia tertawa skartis dan menatap kedua manik mataku dengan tatapan kesalnya. Ia bangkit dari posisi duduknya dan hampir pergi meninggalkanku. Kalau saja aku tidak menahan pergelangan tangannya. "Kumohon! Berikan aku kesempatan untuk bicara padamu!" Ucapku dengan nada lirih. Yah aku merasa sakit jika melihat gadis yang kucintai menatapku dengan tatapan jengkel.

Ia menoleh dan menatap mataku dengan tatapan sinisnya. "Tidak ada yang perlu di bicarakan, Siwan-ssi! Lepaskan tanganku!" Ucapnya dengan sebuah nada bentakan sambil berusaha melepaskan tanganku dari lengannya.

"Shireoyo.. Sebelum kita berbicara!" Ucapku dengan nada tegas.

Kudengar ia sedikit menghela nafas panjang . "Baiklah! Ini yang terakhir apa maumu?!" Jisoo akhirnya mengalah kemudian ia berbicara padaku dengan nada yang cukup sinis.

"Kembalilah padaku!" Ucapku dengan nada lirih. Yah aku sangat berharap ia mau kembali padaku, meskipun saat ini aku sudah memiliki kekasih tetapi hatiku masih untuknya.

Kutatap matanya dengan tatapan meyakinkan bahwa aku masih sangat mencintainya, Tetapi ia hanya membalas ucapanku dengan tawaannya yang sangat kencang.

"Neo michyeosseo? Apa yang kau katakan barusan, kembali padamu? Kau bermimpi?! Bagiku semua kenangan tentangmu sudah kubuang jauh-jauh!" Masih dengan tawanya yang skartis dengan nada cukup sinis. Tatapan matanya menatapku dengan sangat tajam.

Aku memang merasa bersalah padanya! Tapi aku benar-benar sangat mencintaimu Jisoo. "Apa kau sudah melupakan cinta kita?" Tanyaku padanya, kemudian tanganku meraih tangan mungilnya untuk kugenggam. Karena aku tahu kalau malam ini cuaca benar-benar sangat dingin.

Yah dugaanku ternyata benar, Tangannya benar-benar sudah sangat dingin. Saat ku genggam tangannya ia menghempaskannya dengan kasar. "Cinta Kita?! Menurutku selama ini kita tidak saling mencintai! Hanya aku saja yang terlalu bodoh mencintai lelaki sepertimu! Yah.. Aku memang sangat Bodoh!" Ia menyunggingkan sebuah senyuman sinis dan tertawa lepas sambil menatapku dengan tatapan tajamnya.

Love You Kill MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang