Part 20

838 51 3
                                    

"Dek! Udah belom, lama bet lo. Cepetan nanti telat!" Jin teriak dengan seenak jidatnya menggunakan suara menggelegarnya itu. Membuat sepasang suami-istri hanya bisa menggelengkan kepalanya kecil.

Tuan Kim hanya menggelengkan kepalanya seraya menyeruput kopi buatan istri tercintanya. "Jin,, tidak perlu berteriak seperti itu. Susul adikmu, bukankah sudah jam 14.00 keretanya akan datang?" Ucapnya seraya melanjutkan kegiatan membaca korannya.

Jin menghadap kebelakang dimana ayahnya sedang sibuk dengan kegiatannya di belakang taman yang menghubungkan ruang keluarga. Dengan langkah malas, Jin menyusul adiknya yang berada di kamar lantai atas tepat disebelah kamarnya.

"Elah lama ban..."

"Oppa! Ngapain masuk kamar sih?! Kaga ngetuk pintu dulu lagi!" Jisoo, gadis itu terburu-buru mengancingkan baju yang akan dia gunakan. Kemeja berwarna peach dengan celana jeans hitamnya.

Jin hanya membulatkan kedua matanya saat melihat sang adik selesai mengancingkan semua bajunya. *gilalumayangedejuga,untungadegue!
"Yah abis, dari tadi lo gue panggilin kaga nyaut. Lama amat sih! Untung ade gue lo! Coba kalo kaga!"

Jisoo menoleh dan menatap tajam kakak lelakinya. "Apa? Otak byuntae lo! Hari ini gue kesiangan, makanya gue gak denger teriakan lo tadi! Udah ah cepet! Tolong masukin koper gue ke bagasi mobil Oppa!"

Jin melangkahkan kakinya menuju pinggiran ranjang Jisoo dan menarik koper yang berisikan semua barang-barang milik adik kesayangannya itu. "Anjir yang lama lo, kenapa jadi gue yang salah?! Yaudah iya! Gue tunggu dibawah 5 menit lagi! Cepet!"

Blammm...

5 minute later..

Jisoo melangkahkan kakinya menuju kedua orang tuanya yang sudah setia menunggunya di bawah. Senyuman merekah di kedua sudut bibir tipisnya. Mengingat hari ini ia akan pergi ke Busan untuk melakukan pekerjaan sebagai jaksa disana. Bukan hanya itu saja, disana ia juga di temani oleh sahabat tercintanya. "Eomma.. Appa.. Jichu berangkat dulu yah!"

"Uhm.. disana kau harus makan yang teratur, hubungi eomma jika kau sudah sampai. Jangan lupa makan, jaga kesehatan, jangan terlalu lelah!" Nyonya Kim memeluk anak bontotnya. Ada perasaan sedih mengingat jika Jisoo akan sering pergi mengurus pekerjaannya sebagai jaksa. Bahkan kemarin, Ia dan suaminya pergi keluar kota hanya untuk mengurusi pekerjaan juga. Sulit untuk menggunakan waktu yang tepat agar bisa berkumpul bersama-sama seperti keluarga pada umumnya.

Jisoo membalas pelukan hangat dari wanita yang sudah melahirkannya dan membesarkannya hingga menjadi seperti sekarang ini. "Ne.. eomma.. jaga kesehatanmu juga!" Kemudian Jisoo menoleh dan memeluk Appa nya dengan sangat erat. "Jangan terlalu fokus bekerja, tolong jaga eomma. Akh.. aku pasti sangat merindukan kalian!" Ucapnya dengan senyum tipisnya.

"Elah.. cuma dua-bulan aja lebay banget lo dek! Cepetan nanti lo telat!" Seru Jin sambil membawa tentengan tas kecil dari dalam kamarnya.

Jisoo mendelik tajam kearah kakak lelaki satu-satunya. "Ckk.. iya elah bawel banget sih!.. Yaudah Jisoo pergi dulu. Inget pesen Jisoo. Dahhh!!" Ucapnya seraya melambaikan tangannya kearah kedua orangtuanya yang disambut lambaian tangan juga oleh kedua sepasang suami-istri.

# Di dalam mobil.

Jisoo menoleh dan mendapati Jin sedang tersenyum. Aneh sekali, tidak seperti bisanya dia seperti ini. "Oppa! Kenapa senyum terus dari tadi? Ah.. pasti ada yang disembunyiin nih!"

Sedangkan Jin yang sedang fokus mengemudi sesekali menolehkan kepalanya menghadap adik bawel kesayangan nya. "Ada deh! Bawel banget sih!" Ucapnya sembari mengacak kecil surai kecoklatan milik adiknya. Yang membuat sang empu mendengus kesal kemudian menghempaskan tangan kekar milik Jin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love You Kill MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang