Part 19

1.1K 67 11
                                    

# Keesokan hari Rumah Jimin.

"Whoa chukkae Chim!" Ucap Jhope seraya memberikan sekotak hadiah kepada Jimin.

Jimin menoleh kemudian tersenyum manis sehingga deretan giginya nampak dan matanya yang sipit itu menghilang. "Ah... Hyung Gumawo. Silahkan dinikmati pestanya!"

"Tae kau tidak membawa apapun untukku? Kenapa kau asik sendiri memainkan ponsel?!" Jimin menggerutu kesal seraya menatap tajam sobatnya.

"Sudah Jim ada dikamarmu!" Ucapnya acuh tanpa menghiraukan ucapan Jimin yang memandangnya dengan tatapan tajam kemudian ia kembali memainkan ponselnya.

"Tae!" Teriak seseorang yang sudah tidak asing lagi ditelinganya.

"Oh.. my bae.." Taehyung melambaikan tangan seperti anak kecil kepada seorang wanita cantik.

"Irene!" Seulgi berlarian menghampiri dan memeluk irene. "Kalian sudah official?!" Tanyanya yang hanya di jawab anggukan dan juga senyuman malu-malu oleh Irene.

Taehyung menghampiri sang kekasih dan memeluk pinggangnya dari samping, sedangkan Irene. Wanita itu tersenyum dengan rona memerah di kedua pipinya atas perlakuan sang kekasih. "Uhm.. kami sudah resmi berpacaran Seul!" Taehyung menunjukan wajah konyolnya yang membuat kedua wanita itu terkekeh kecil.

Seulgi mengangguk setuju tanpa menghilangkan senyuman yang merekah di kedua sudut bibirnya. "Syukurlah! Aku ikut senang akhirnya kalian pacaran juga, dan ingat Tae! Jangan pernah coba untuk berpikir bisa memainkan sahabatku yang cantik ini ya! Awas jika kau melanggar!" Celoteh panjang lebar Seulgi yang hanya dibalas kekehan oleh Taehyung.

"Seulbear... sayang, bantu aku mengurus ini!" Jimin menpoutkan bibirnya kedepan, ia kesusahan membawa kado-kado pemberian dari teman-temannya ke meja bundar di belakangnya yang cukup jauh.

Wanita itu menoleh seraya tersenyum sambil berjalan melangkah mendekati kekasinya, Park Jimin. "Aku tinggal dulu Ren!"

Yoongi sedari tadi duduk berdampingan dengan Jisoo. Bahkan ia menggenggam tangannya erat. Seperti sepasang kekasih yang enggan untuk terpisahkan.

Setelah selesai mengurus kerepotan untuk memindah kado-kado milik Jimin, wanita bermata sipit seperti kucing itu duduk serta bercengkrama dengan sahabat yang lebih tua darinya beberapa tahun.

Hingga perhatian mereka teralihkan oleh kedatangan seorang wanita cantik berkulit putih pucat dengan postur wajah seperti orang Canada, sampai suara mereka mengalihkan perhatian orang lain.

"Wendy!" Teriak Seulgi dan Irene histeris. Mereka berjalan mendekat dan memeluk salah satu sahabat terbaiknya itu dengan sangat erat sehingga membuat kehebohan di rumah Jimin. (Maklum karena sudah lama mereka gk ketemu)

Yoongi terkejut mendengar teriakan Seulgi dan Irene, ia menoleh dan mendapati mantan kekasihnya itu datang terbalutkan dress hitam sebatas lutut tanpa lengan bagian atas dadanya terlihat menerawang. Rambutnya ia biarkan tergerai begitu saja menampik wajah cantiknya.

Wanita itu hanya tersenyum manis mendapati kedua sahabatnya itu, Irene maupun Seulgi. Mereka berpelukan sesekali tertawa bersama. "Kau datang?"

Suara itu, Suara yang ingin didengar langsung oleh wanita cantik bermarga Son. Ia menoleh dan mendapati seorang pria yang ingin bahkan sangat ingin ia temui, jujur saja Wendy merindukan sosok Yoongi yang selalu ada di sampingnya, merindukan kasih sayang serta perhatian, dan tingkah lucu yang diberikan Yoongi untuk membuatnya tertawa. "Yoon.."

Wendy menatap balik kedua netra hitam milik Suga dengan sangat lembut, bahkan saat ia menatap mata yang selama ini ia rindukan terdapat rasa sesak di dadanya saat mengetahui pria itu sudah menjadi milik orang lain dan beralih darinya. Hanya sebuah senyuman ketir yang ia tunjukan pada Yoongi.

Love You Kill MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang