Chapter 9

351 20 1
                                    

Sunstrom nampak terkejut dengan apa yang dilihat olehnya bersama Bulkhead. sebuah markas rahasia. Bulkhead mengisyaratkan kepada Sunstrom untuk mengendap-endap memasuki lorong tersebut, mumpung sedang terbuka.

Dengan langkah pelan, tapi pasti. mereka berhasil memasuki tempat tersebut. mereka terus berjalan memasuki lorong yang tidak terlalu terang. sehingga mereka sampai pada sebuah pangkalan pesawat ruang angkasa, dengan 3 unit pesawat yang cukup besar, hampir setara dengan Nemesis.

" ini... ini luar biasa "ungkap Sunstrom berdecak kagum.

tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari ujung lorong. mereka bersembunyi di bawah sayap pesawat. keadaan ruangan yang remang-remang itu memudahkan mereka untuk bersembunyi.

terdapat empat robot besar memasuki ruangan. salah satu yang paling besar diantara mereka, yang diyakini sebagai Lockdown memerintahkan sesuatu kepada mereka.

" kau dapat mendengar apa yang dikatakannya? "bisik Bulkhead kepada Sunstrom.

" tidak, sama sekali. jarak kita lumayan jauh dari tempat mereka " balas Sunstrom. tak lama setelah itu, Lockdown pergi meninggalkan 3 anak buahnya. salah satu dari mereka pun menghampiri sebuah pesawat yang menjadi tempat persembunyian Bulkhead dan Sunstrom.

" ah, dia mendekat "Sunstrom nampak cemas.

" jangan panik, sebaiknya kita mencari jalan lain yang tidak dapat dilihat oleh mereka "ujar Bulkhead. mereka berdua pun berjalan menuju ke arah ekor pesawat.

untungnya mereka berhasil melewati ketiga robot tersebut dan mulai memasuki ruangan lebih dalam.

sedangkan Skywarp dan Mirage terus berjalan keluar lembah. Mirage berhenti didepan bukit batu yang sangat besar. dia bertransformasi ke wujud robotnya diikuti dengan Skywarp.

" a-ada apa Mirage? "tanya Skywarp dengan hati-hati. Mirage tak mengubah pandangannya dari monitor kecil yang berada digenggamannya.

" aku.. mendeteksi keberadaan para Autobots dan Decepticons dibalik bukit batu ini. "ungkap Mirage. Skywarp nampak terkejut sekaligus tak percaya.

" benarkah? jadi mereka terkubur disini atau bagaimana? "

Mirage tak langsung menjawab pertanyaan Skywarp. dia maju mendekati bukit itu. tangannya meraba-raba.

" ah, macet pintunya ya? susah dibuka "gerutu Mirage. dia terus mencari akal untuk membukanya.

" kau ini ngapain sih? kita tak punya waktu banyak untuk bergurau seperti ini! "dengus Skywarp. Mirage membalikan tubuhnya agar dapat menghadap Skywarp, matanya pun tak sengaja melirik dua buah rudal yang ada di kedua lengan Skywarp.

" kalau begitu, aku butuh bantuan mu! "Mirage menyunggingkan senyuman.

dia pun meminta Skywarp untuk menembakkan rudalnya ke arah bebatuan itu. Skywarp tak menolak keinginan Mirage. dia menembakan ke dua rudalnya.

bebatuan itu hancur dan terbuka lebar, memperlihatkan sebuah lorong panjang yang dindingnya dilapisi baja. Skywarp terbelalak dengan apa yang dia lihat sekarang.

" seingatku, Optimus Prime pernah bilang padaku kalau mereka punya markas rahasia di bumi, walaupun dahulu sempat dibakar oleh Megatron. "jelas Mirage. mereka pun memasuki lorong tersebut.

mereka terus berjalan lebih dalam. setiap ruangan begitu gelap, mereka terus berjalan bermodalkan penerangan dari cahaya mata mereka. mereka pun sampai di sebuah ruangan. pintu ruangan itu terbuka sejak awal mereka sampai. disaat Skywarp melangkah memasuki ruangan itu, kakinya tak sengaja menginjak sesuatu. dia menatap kebawah, dan melihat apa yang tergeletak di bawahnya. sebuah tubuh yang nampak mati. dia mengenali pemilik tubuh itu, dia adalah Starscream.

" Mirage!! Mirage! kemarilah!! aku menemukan sesuatu disini! "teriak Skywarp. Mirage menghampirinya dengan tergesa-gesa. Skywarp mengangkat tubuh Starscream dan memperlihatkannya ke Mirage.

" oh, tidak apakah dia masih hidup? "tanya Mirage dengan cemas.

" Sparknya masih berfungsi. dia sepertinya tak sadarkan diri "jelas Skywarp.

Mirage nampak berpikir keras. kemudian, dia teringat sesuatu. pastinya ruangan ini terdapat pembangkit tenaga listrik bukan? Mirage mencoba untuk mencari-cari sesuatu yang ia maksud. hanya dengan pencahayaan seadanya, dia berhasil menemukan tempat pembangkit listrik.

setelah semua lampu dan mesin kembali berfungsi, Mirage bergegas kembali keruangan sebelumnya. baru saja dia sampai di ambang pintu, dia terhenti.

diruangan itu banyak tubuh-tubuh tergeletak. Optimus, Megatron bahkan semuanya, mereka tak sadarkan diri. Skywarp dan Mirage mematung melihat sebuah pemandangan tak biasa yang sampai saat ini baru pertama kali mereka temukan.

" apa... maksud.... dari semua ini? "

****

kereta sampai pada stasiun yang mereka tuju, namun sepertinya Jazz terlihat bingung dan merasa tidak enak hati jika harus membangunkan Susan yang saat ini tertidur pulas di pundaknya.

" pintu akan segera ditutup! "terdengar suara seorang wanita dari pengeras suara tersebut. kereta kembali berjalan.

entah apa yang sedang dipikirkan Jazz, tapi nampaknya dia begitu menyukai saat-saat seperti ini. dia terus memandangi wajah Susan yang tertidur pulas di pundaknya.

" hahhh... setidaknya ini lebih baik. kalau dia bangun, bilang saja kalau aku juga ikut tertidur dan melewatkan stasiun tujuan kita "gumam Jazz, sesekali menatap Susan dan tersenyum centil.

beberapa menit kemudian, Susan terbangun. tepat disaat kereta baru saja berhenti.

" kita sudah sampai? "tanya Susan sembari mengucek kedua matanya.

terdengar kembali suara seorang wanita di pengeras suara tersebut. kini wajah Susan nampak memerah. memerah bukan karena malu atau apapun itu. memerah karena marah.

" ya ampun Jazz!! kita kelewat tau!! ayo turun! "dengus Susan dengan kesal. Jazz hanya tersenyum. Susan, kau sangat imut dengan wajah seperti itu, aku jadi ingin membuatmu kesal terus. ucap Jazz dalam hati.

Susan menghela nafas panjang, berusaha untuk menenangkan pikiran, sedangkan Jazz, dia memikirkan sesuatu untuk dilakukan.

" bagaimana kalau kita jalan-jalan dulu? "usul Jazz. Susan menatap heran ke arahnya.

" kau yakin? apa aku akan aman denganmu? "

" hehh, kau lupa ya? Optimus tau siapa yang terbaik untuk dijadikan seorang 'pelindung' kau dapat mempercayaiku. kau akan baik-baik saja denganku. "ucap Jazz meyakinkan.

akhirnya Susan menerima permintaan Jazz. mereka berdua berjalan keluar stasiun. namun, seseorang dengan jaket kupluk dan topi yang menutupi stengah wajah, menatap tajam kearah Jazz dan Susan yang kini baru saja melewati pintu keluar.

****

TRANSFORMERS PRIME : In Human FormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang