Susan POV
Mr. Jackson mengajak ku dan Jazz kesuatu cafe yang terbilang dekat dari Stasiun. perasaanku seakan bercampur aduk, tak ku sangka akan bertemu disaat yang tidak tepat begini. Jazz menatapnya sinis, bisa kulihat dari balik kacamatanya.
" uhm, biasanya kau pulang pergi naik mobil, lalu apa yang sedang kau lakukan disini pak? " tanyaku kemudian. Mr. Jackson nampak tersenyum padaku.
" ah, iya. mobilku baru saja ku bawa kebengkel. rumahku di sekitar sini, karena aku melihatmu, jadi aku mengajakmu dan pacarmu kemari. "ucapnya.
wajahku memanas seketika itu juga. Jazz nampak menahan tawa nya. reflek aku menginjak kakinya, sehingga dia tiba-tiba terdiam.
" be-begini.. dia itu sebenarnya sepupuku, pak! "sanggahku dengan cepat. Jazz masih saja terdiam sambil menatap kebawah kakinya.
" ohh, begitu. perkenalkan aku Jackson Derby. "ucapnya sembali mengulurkan tangan. Jazz balas menjabat tangannya.
" sebut saja aku Jazz, senang dapat mengenal anda "dia tersenyum, senyum yang di ada-adakan dengan terpaksa.
tentu saja aku menatap Jazz dengan perasaan tak enak hati. namun sepertinya Mr.Jack tak menyadari hal itu. kami mengobrol tentang banyak hal, sepertinya Jazz sudah mulai akrab dengannya bahkan sesekali mereka berdua tertawa beriringan. huff.. baguslah kalau begini.
setelah selesai berbincang-bincang, kami pun memutuskan untuk kembali pulang.
" terima kasih banyak pak "
" ya, tak apa. oh iya Jazz, jaga Susaan baik-baik. sepertinya dia terlihat lelah sekali. pastikan dia tidak pingsan dijalan "ujarnya. aku terkejut, sangat terkejut mendengarnya. apa-apaan itu?? -_-
Jazz melakukan sigap hormat dengan telapak tangan di dekatkan ke pelipisnya.
" siap pak ! dia akan baik-baik saja di dekatku, tenang saja. "jawabnya.
" yap, baguslah. hati-hati dijalan ya! "serunya seraya berjalan meninggalkan kami di stasiun.
" dia seru juga orangnya ya. ku pikir dia itu memata-matai kita, ternyata dia Bos mu. "ucapnya setelah Mr. Jack menghilang dari sisi jalan. aku mencubit lengannya, sehingga membuatnya meringis pelan.
" pokoknya kalau bertemu dia lagi jangan ngomongin yang tidak-tidak soal diriku, ingat itu! " ancamku sampai mengacungkan jariku didepan wajahnya.
entah mengapa rasanya stasiun terasa sepi sekali. tak lama kemudian, aku mendengar langkah kaki, lebih tepatnya langkah kaki seseorang yang berlari. seseorang berlari dari ujung jalan. ketika semakin dekat terlihatlah siapa orang tersebut, Mr. Jack berlari ke arah kami.
" eh, ada apa? " tanyaku. dia berhenti tepat didepan kami. dia berusaha untuk mengatur nafas yang memburu.
" kalian... hhhahh... harus sembunyi! disana... disana ada... mahluk aneh dengan... pisau baja yang besar. "jelasnya.
terlihat siluet 2 orang yang berjalan dari ujung jalan didepan kami. Jazz mengambil tindakan, dia pun mengeluarkan pistol seukuran batu bata namun lebih kecil, yang sejak awal di sembunyikan dibalik jaketnya. benda itu dapat dilipat, dan bisa menjadi senapan panjang yang dia gunakan disaat menolongku waktu itu.
ku lihat Mr. Jack nampak terkesima dengan senjata yang digunakan Jazz. Jazz berjalan menghampiri mereka, dia mengacungkan senapan itu didepan mereka.
Mr. Jack menarikku ke pojok dinding agar terhindar dari serangan.
kali ini gerakan mereka sangat cepat sehingga membuat Jazz kewalahan, dia terus menghindari setiap libasan pedang baja yang terus berayun-ayun ke arahnya.
" sebenarnya, Jazz itu siapa? "tanya Mr. Jack kemudian. aku merasa linglung harus menceritakan yang sebenarnya atau tidak.
" ce-ceritanya panjang "jawabku terbata. Mr. Jack berdiri, dia juga ikut mengambil tindakan dengan mengambil sebilah balok yang dia temukan di dekat sebuah pos informasi yang sedang dalam perbaikan.
pertarungan mereka cukup sengit, Jazz pun berhasil melumpuhkan salah satunya. tepat ketika robot itu membelakangi Mr. Jack, dia spontan menghantam robot itu dengan balok yang dia temukan. dia terus memukulinya bertubi-tubi. pergerakan robot itu terhenti, Jazz mendapat kesempatan untuk menembakan laser tepat ke kepala robot tersebut, sehingga robot itu benar-benar tak dapat kembali bergerak.
" hufft.. terima kasih atas bantuannya "ucap Jazz. Mr. Jack nampak terdiam sejenak.
" apakah ini berkaitan dengan Transformers? "tanyanya yang membuatku dan Jazz terbelalak. bagaimana tidak? tak ku sangka dia tau soal itu.
kami terdiam dalam sepi. sehingga suara mesin dari kereta yang datang memecahkan semua keheningan itu.
" lebih baik, kau ikut saja dengan kami. aku akan memberitau semuanya. "ucap Jazz.
dia pun sepakat untuk mengikuti ku dan Jazz. kami bersama memasuki kereta untuk menuju ke markas. aku menatap heran ke arah Jazz yang duduk disamping kiriku.
" Jazz, memangnya tak apa jika kau beritau dia, perasaanku kok gak enak? "bisikku padanya, sepelan mungkin agar dapat didengar oleh Jazz saja, karena Mr. Jack duduk tak jauh di samping Jazz.
" Prime pernah bilang padaku, kalau dulu dia pernah ke bumi dan sempat memiliki 5 orang sahabat manusia. aku yakin dia pasti adalah sahabat manusia yang Prime maksud. "jelasnya.
kereta terus berjalan kemudian berhenti di stasiun yang kami tuju. kami pun turun dan kembali melanjutkan jalan menuju markas. kami kembali menyusuri jalan, dan tak lama kami sampai di sebuah bangunan yang belum selesai renovasi.
ekspresi Mr. Jack nampak biasa-biasa saja, tak sepertiku yang waktu pertama kali di ajak kemari aku begitu bawel. ohh, memalukan sekali. namun setelah dia sampai di dalam markas, ekspresinya pun berubah darstis, antara terkejut dan juga kagum. aktivitas di seisi ruangan terhenti karena kedatangannya.
"Jack? itu kah kau? "tanya Arcee. dia mulai mendekatinya diikuti oleh yang lain.
" Jack, Jackson Derby? itu kah kau? kau sudah dewasa sekarang "ucap Smokescreen.
" waow, tak kusangka ini. wajah mu tak berubah sejak kau masih remaja. "ucap Rachet.
Mr. Jack masih saja terdiam, sehingga Optimus Prime menghampirinya.
" Jack, ini kami, Autobot. teman-teman mu. apa kau masih ingat? "
" tapi, kenapa kalian jadi begini? "dia balik bertanya.
" ceritanya panjang, ada beberapa hal yang kami tak mengerti kenapa kami bisa begini. "ucap Megatron menyanggah. Mr. Jack mundur beberapa langkah darinya.
" suara mu sudah tak asing lagi bagiku. apakah kau... Megatron? tunggu kenapa bisa? "
" karena itulah, sudah banyak hal terjadi yang harus ku ceritakan padamu. "jelas Optimus. dia pun mengajak Mr. Jack keruang tengah tempat dimana mereka biasa berkumpul.
disaat mereka pergi menuju kesana, aku dan Jazz masih terdiam ditempat kami berdiri.
" Susan? "
" uhm, ya? "
" mau pulang ke rumahmu? nanti kita kemari lagi "tawarnya.
" ke rumahku ngapain? "aku balik bertanya. Jazz tersenyum centil sembil mengangkat dagu ku.
" entah kenapa aku merasa malas terus menerus berada disini. aku ini kan mudah bosan jika selalu berdiam di tempat yang sama "
" tapi jangan berbuat yang aneh-aneh dirumahku ya?"
" tentu saja. kau boleh mengadu ke Optimus jika aku benar-benar melakukannya "ucapnya meyakinkan.
kami pun sepakat untuk kembali kerumahku. entah kenapa hari ini aku merasa begitu kelelahan, sangat lelah. banyak yang sudah terjadi tepat di hari ini juga. sebenarnya aku benar-benar ingin kembali ke kehidupan ku yang dulu, aku ingin kembali normal dalam waktu yang singkat.
namun adanya Jazz di sampingku, aku juga tak mau dia pergi ada apa sebenarnya dengan diriku?
****
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSFORMERS PRIME : In Human Form
ФанфикAdalah kisah tentang seorang wanita, bernama Susan. Pada suatu hari, kehidupannya berubah drastis ketika dia bertemu dengan para Transformers dalam wujud manusia. Kritik dan saran dibutuhkan dari kalian para pembaca. Happy Reading ^^