Bulkhead terbangun setelah dia pingsan dalam waktu yang cukup lama. Dia mengerjap matanya berkali-kali lalu menatap sekeliling ruangan. Kedua tangannya di borgol, dan sekarang dia tak bisa berbuat apa-apa.
" akh, apa-apaan ini?! "Seru Bulkhead. Dia terus menggerak-gerakan kedua tangannya, berusaha untuk melepaskan borgolnya, namun itu sia-sia.
Pintu masuk dari ruangan itu pun terbuka, Lockdown memasuki ruangan diikuti beberapa robot lain dibelakangnya.
" jadi, tak ku sangka aku akan menangkap robot gempal sepertimu. "Ucap Lockdown, dengan seringai.
Bulkhead hanya diam, dia menatap tajam ke arah Lockdown.
" hoohh.. Tatapan apa itu? Kau ingin membunuhku? Huh? "Tanya Lockdown. Bulkhead masih sama seperti sebelumnya.
Lockdown mengela nafas jengkel. Tak disangka orang yang sedang dihadapi olehnya memiliki pendirian yang kuat.
" baiklah, aku hanya ingin kau memberitahuku, dimana teman-temanmu yang lain? "
Bulkhead masih terdiam. Selang beberapa menit, Lockdown sudah habis kesabarannya. Dia menendang Bulkhead tepat didepan wajahnya, namun dia masih tak bergeming sedikit pun. Bukan hanya itu, dia terus di tendangi berkali-kali.
" beritahu aku cepat!! "Gertak Lockdown, namun masih seperti sebelumnya, Bulkhead hanya menatapnya sekali, kemudian kembali menundukkan kepalanya.
" argghh!!! Batas kesabaranku sudah habis!! Jangan salahkan aku jika aku melakukannya! "
Lockdown berjalan menuju sisi ruangan. Dia mengambil sebuah tongkat besi dengan mesin penyengat di ujungnya. Nampak aliran listrik berkilatan ketika dia menyalakan mesinnya.
" beritahu aku dimana teman-temanmu itu!! "Gertaknya. Dia menyengat Bulkhead menggunakan tongkat itu sehingga dia berteriak cukup keras. Lockdown menyengatnya bertubi-tubi, sehingga Bulkhead terkulai lemas dan tak mampu bangun.
" hahh... Percuma! Aku tak butuh dirimu! Aku akan mencari mereka dengan tanganku sendiri. "Seru Lockdown seraya berjalan menuju pintu keluar, didepan pintu itu ada salah satu anak buahnya. Lockdown menghampirinya, dan meletakan tangan kanannya di bahu anak buahnya tersebut.
" habisi dia ! "
****
" Haahh?!! kau serius Mirage?! "Seru Thundercracker stengah berteriak. Sideswipe dan Sunstreaker yang sedang mengobrol di ruang sebelah berlari terburu-buru menghampiri Thundercracker.
" ada apa?! "Tanya mereka kompak.
Thundercracker terdiam sejenak, dia pun beranjak dari kursinya.
" persiapkan diri kalian! Kita ke Bumi sekarang "
" ke Bumi? Ayeaayyy!!! " Seru dua bersaudara itu bersamaan.
" hei, hei! Tapi ingat, ini misi bukan liburan! "
" hehe.. Tentu saja "
Thundercracker menarik tuas Ground Bridge ke bawah, dan sebuah portal pun muncul. Tanpa berkata apa-apa, mereka bertiga memasuki portal.
****
Susan POVJazz bermalam di rumahku. Kami tak sempat kembali ke markas karena aku sudah begitu lelah dan langsung tidur di sofa. Setelah aku bangun, aku sudah berada di kamarku.
Aku merentangkan kedua tanganku ke atas, dan menguap. Lalu aku beranjak dari kasurku dan berjalan keluar kamar.
Di ruang tengah, aku melihat Jazz masih tertidur di sofa. Dia berdengkur pelan. Sepertinya dia lelah sekali. Tentu saja, karena kemarin malam dia baru saja berurusan dengan robot-robot jelek itu seorang diri, walau sempat di bantu Mr. Jack.
![](https://img.wattpad.com/cover/74217721-288-k25202.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSFORMERS PRIME : In Human Form
FanfictionAdalah kisah tentang seorang wanita, bernama Susan. Pada suatu hari, kehidupannya berubah drastis ketika dia bertemu dengan para Transformers dalam wujud manusia. Kritik dan saran dibutuhkan dari kalian para pembaca. Happy Reading ^^