Sebelum membaca cerita "Lurah Sosro", saya mohon pembaca beristiqfar dulu, karena mulut anda akan kotor, cabul, dan sarkastik. Setelah selesai membaca pun, lakukan hal yang sama karena anda telah mengucapkan tutur kata yang seolah melabrak kemapanan "etika". Itulah adab yang disarankan sebelum dan sesudah membaca "Lurah Sosro".
Untuk pembaca yang umurnya belum "cukup" 18+ tidak disarankan untuk membaca naskah cerita ini, karena dikawatirkan cerita ini diterjemahkan secara lugas. "Lurah Sosro" adalah simbolisme dari kekuasaan yang "lalim", yang menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan. Lurah Sosro adalah simbolisme penguasa yang memaksakan kehendak kepada rakyatnya demi kepuasan pribadi dan golongannya. Cerita ini terkesan "Absurd", karena memang bukan realitas kehidupan, tapi sebuah kehidupan khayali yang dimaksudkan untuk mendobrak "etika politik" negeri ini yang lebih "cabul" dari tutur kata dalam cerita ini.
Ekspoitasi selangkangan dan kelamin adalah bukan dimaksudkan untuk "memberontak" kepada standard etika, dogma, dan tatakrama yang "mapan". Ekspolitasi selangkangan dan kelamin lebih kepada perlawanan penulis terhadap "etika poltik" yang makin tidak santun akhir - akhir ini. Lihat saja bagaimana masifnya fitnah, kebencian, hasut, dan politik adu domba yang begitu gamblang dan gegap gempita baik melalui medsos, maupun di kefanaan.
Kawan -kawan, bacalah dengan logika "waras", jauhkan dari prasangka negative kepada siapapun kecuali kepada "politik" yang memang licik. sebagai anak bangsa yang mencintai negeri ini, mari bergandeng tangan menyelamatkan negeri ini dari tangan - tangan perkasa para "mafia", mafia apapun kecuali "mafia kolopaking".
Penulis menyukai satu quote, sayangnya lupa ini quote siapa, begini bunyinya "Jika tidak bersaudara dalam dalam aqidah, bersaudaralah dalam kemanusiaan". Maha indah kalimat itu, sejuk dan menyejukkan hati. karena manusia lahir tidak diperkenankan memilih suku, agama, warna kulit, bangsa sejak dalam kandungan, melainkan semua atas kehendak dan kuasa Tuhan, itulah "Takdir". Rasanya telalu panjang dan telalu lebar sehingga dapat mengurangi kenikmatan..., dengan segala hormat ku haturkan terima kasih yang sudi membaca "imaginasi nakalku."
Salam,
S.S.Van Beuteles
KAMU SEDANG MEMBACA
LURAH SOSRO
Short Story#1 dalam Satire 03082023 #1 dalam Satire 29081019 #1 dalam Satire 02012019 #1 dalam Satire 17072018 #2 dalam Satire 16072018 #3 dalam Satire 08072018 #7 dalam Satire 07072018 Lurah Sosro, adalah "Satire Parody Politik" yang dikemas dalam tutur bahas...