Setelah beberapa kali menghubungi, akhirnya Iqbaal pun mengangkat telponnya.
"Hmm.. Kenapa Sha?"
"Lo tadi nunjukkin apa? Gue lupa."
"Nunjukkin apa?"
"Chat."
"Lo nggak ngerti?"
"Hehe.. Enggak."
"Yee, lo Sha. Ituloh Bella ngajak gue ketemu dan gue belum siap ketemu sama dia."
"Bukannya emang sering ketemu, bahkan saling lempar senyum."
"Maksud ajakan dia itu, supaya gue sama dia bisa ngobrol. Dan mau apa, gue aja bingung apa yang harus di obrolin."
"Ohh." ucap Salsha.
"Sha kok lo oh aja sih? jadi gimana nih?"
"Yee elo Le, kok jadi marah ke gue."
"Ya ketemu dia emang sering Sha, tapi dia ngajak ketemuan itu dalam artian mau ada yang dibicaraan. Gue jadi-"
"Takut dia ajak balikan?" Iqbaal terdiam, tak bersuara.
"Hallo..." lagi-lagi Salsha yang bersuara.
"Sorry-sorry Sha, gini aja gimana kalo besok lo temanin gue ke rooftop."
"Eh enak aja lo Le, ini kan masalah lo kok jadi bawa-bawa gue? nggak ah." tolak Salsha.
"Sha please... lo sahabat gue kan."
"Iya deh iya," ucap Salsha pasrah.
"Besok berangkat sekolah bareng gue."
***
"Sal, nih ada Iqbaal," teriak Bunda Salsha memanggil Salsha.
"Iya, Bun," teriak Salsha menuruni anak tangga.
"Yaudah Bun, Salsha berangkatnya sama Ale."
"Yaudah hati-hati ya"
"Iya bun, assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
Salsha kini sudah berada di depan Iqbaal yang sedang menaiki motor ninjanya.
"Naik," ucap Iqbaal ketus.
"Lo kenapa sih Le?" tanya Salsha ketus juga.
"Lagi nggak mood sekolah."
"Nggak mood sih boleh, tapi nggak gue juga kali yang jadi pelampiasan mood lo!"
"Iya-iya, cepat naik," ucap Iqbaal masih dengan nada ketusnya.
"Le, kalo emang nggak mood sekolah yaudah nggak osah sekolah. Dari pada gue yang jadi-" ucap salsha terpotong.
"Iya Salsha cantik, gue udah mood kok. Kan ada lo moodbooster gue," ucap Iqbaal manis.
Salsha tak minta itu, cukup ia jadi sahabat dan friendzone sebenarnya. Namun ini ucapan Iqbaal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Salah •IQSHA•
Fanfiction[S E L E S A I] ✔ Berawal dari sahabat, friendzone, dan moodbooster yang justru membuat Salsha memendam rasa pada sahabatnya itu. Namun bertolak belakang dengan Iqbaal yang hanya menganggapnya sebatas sahabat. Tidak pernah tau apa yang dirasakan Sal...