Hari demi hari terlewati. Hubungan Salsha dan Daffa membaik namun bukan seperti sepasang mantan melainkan lebih pada layaknya Kakak kelas dan Adik kelas.
Salsha termenung diam di kamarnya, susah untuk diterima sebenarnya. Tapi ia sudah memaafkan Daffa dan Riko. Ia tak mau tau lagi tentang itu, terlebih mengenai Riko yang mendapatkan nomornya entah dari siapa."Sal." Salsha menoleh pada Bundanya yang kini berjalan masuk dan mendekati dirinya.
"Kamu yakin?" Salsha mengangguk pelan dan tersenyum tipis.
"Tadi Bunda liat Iqbaal jalan sama cewek, pacarnya ya?"
"Iya, Bun."
"Yaudah Bunda keluar dulu."
Salsha kembali dalam lamunanya. Hingga lamunannya terbuyarkan.
"SHA..."
"SALSHA.. SALSHA.. SHA, KELUAR."
Salsha menghembuskan napasnya kasar. Mau tak mau ia harus menemui Iqbaal melalui balkon kamarnya.
"Hai," ucap Iqbaal tersenyum pada Salsha. Salsha hanya tersenyum tipis.
"Sha, mau minta tolong boleh?"
"Apa?"
"Ish. Lo ketus amat dah, senyum Sha." Salsha pun tersenyum paksa.
"Iya apa, Le?"
"Gue mau jalan, lo harus temenin gue."
Salsha seperti mempertimbangkan ajakan Iqbaal, lalu terpikir di otaknya sang Bunda yang mengatakan melihat Iqbaal bersama Bella.
"Bukannya lo habis jalan ya?"
"Kok tau?"
"Bunda kasih tau."
"Oh, iya tadi habis jalan sama Bella, Sha." Salsha hanya diam, ia bahkan sudah tahu hal itu.
"Sha, ayok ih. Gue siap-siap dulu ya." Iqbaal langsung masuk ke dalam kamarnya, meninggalkan Salsha yang sama sekali belum menyetujui ajakannya.
Salsha kali ini pasrah, ia akan jalan malam ini untuk pertama kalinya bersama Iqbaal yang berstatus pacar orang. Dulu ia yang berstatus pacar orang, saat jalan bersama Iqbaal. Di saat dirinya sudah tidak berpacaran, Iqbaal yang kembali menjalin kasih dengan Bella. Ia tahu, ia memang tidak akan bisa bersama Iqbaal. Tuhan hanya mempertemukannya, tidak menyatukan.
Salsha kembali merasa seperti berada di percintaanya terdahulu. Seseorang datang sebagai sahabat dan status lainnya namun tidak lebih dari kekasih. Kemudian perasaannya selalu terpendam hingga akhirnya seseorang itu tidak memilih dirinya
Saat itu Salsha sadar, ia memang hanya sebatas sahabat dan akan selalu begitu. Itupun sudah terpikir di benak Salsha semenjak mengenal Iqbaal, terlebih dengan status yang ia jalin bersama Iqbaal.
Ia siap menerima sakit sekarang. Seperti dahulu. Mengulang kesalahan yang sama.
***
"Iqbaal?"
"Eh iya, Tante." Iqbaal beranjak berdiri dari bangku di depan rumah Salsha.
"Mau jalan?" Iqbaal mengangguk.
"Boleh kan, Tan?"
"Iya boleh, asal anak Tante jangan di sakiti. Hehe.." Bunda Salsha terkekeh. Iqbaal juga terkekeh. "Siap, Tan. Nggak bakal."
"Tadi Tante liat kamu sama cewek, pacar?"
"Iya Tante." Bunda Salsha hanya mengangguk-ngangguk sampai akhirnya keluarlah Salsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Salah •IQSHA•
Fanfic[S E L E S A I] ✔ Berawal dari sahabat, friendzone, dan moodbooster yang justru membuat Salsha memendam rasa pada sahabatnya itu. Namun bertolak belakang dengan Iqbaal yang hanya menganggapnya sebatas sahabat. Tidak pernah tau apa yang dirasakan Sal...