Seharusnya tadi pagi Salsha sudah kembali dari Bandung. Tapi ia malah tak mau dan malam ini Bundanya yang pulang bersama dengannya.
Besok Salsha sudah harus bersekolah, Bundanya hanya meminta izin dua hari. Jika selebihnya Salsha tak turun, maka ia akan di alfa.
"Sal."
"Hmm.."
"Kamu kenapa sih? Dari berangkat ke Bandung sampai sekarang mau balik lagi ke jakarta kamu cemberut mulu Bunda perhatiin," ucap Bundanya sambil fokus menyetir.
"Enggak kok, Bun. Nggak papa," ucap Salsha tersenyum.
Lagi-lagi ia hanya bisa menatap layar handphonenya acuh.
Chat dari Daffa, ya kekasihnya.
"Kamu udah punya pacar?"
Salsha melotot dan menatap Bundanya dengan cepat. "Apaan sih, Bun!"
"Serius Sal, Bunda nanya."
"Kenapa?"
"Semalam Bunda liat ada yang nelpon kamu namanya Daffa," ucap Bundanya santai.
Salsha menepuk jidatnya, "Aduh.. Ketauan," ucap Salsha pelan.
"Apa Sal?"
"Eh, enggak Bun."
"Jadi kamu udah punya pacar?" tanya Bundanya kembali.
"Ih, Bunda kenapa sih nanyain pacar?"
"Ya mau tau aja, biar kekepoan Bunda terjawab, hehe.. Kamu deket sama Iqbaal, sering chat juga sama Iqbaal. Tapi dua malam ini Bunda perhatiin yang nelpon kamu namanya Daffa."
Salsha hanya bisa mendengarkan isi hati Bundanya, kali ini Bundanya benar-benar menanyakan hal itu. "Jadi?"
"Ish, jadi apanya sih, Bun?" kini Salsha mulai kesal.
Jujur ia bahkan tak mau mnjawab pertanyaan itu. Ia belum ingin berterusterang dengan hubungannya sekarang.
"Jadi.. Pacar kamu Iqbaal apa Daffa?"
Deg.
Salsha mulai memucat, ia kembali terdiam. Bundanya menanyakan itu.
"Ale itu sahabat, Bundaaa."
"Daffa?" Salsha diam dan memilih melihat keluar jendela. Tingkat kekepoan Bundanya semakin menjadi-jadi.
***
Salsha sungguh amat sangat risih sekarang. Daffa kini berada di sampingnya, berbicara ini dan itu. Sementara Salsha hanya sesekali tersenyum dan mengangguk. Ia fokus pada orang yang berada di depan kelas sekarang.
Iqbaal setelah datang dan melihat dirinya sedang bersama Daffa, hanya tersenyum tipis dan berlalu keluar. Sampai akhirnya Salsha menangkap sosok Bella yang tengah berbicara dengan Iqbaal.
"Sal, jadi gimana kalo nanti malam?"
"Hah? Apanya?"
"Haha.. Kamu ini, jalan. Gimana?"
Salsha sungguh amat pusing sekarang. Mungkin ia memang butuh jalan-jalan. Ia masih sedih dengan Adit yang sudah benar-benar menetap di Bandung.
"Boleh deh," ucap Salsha tersenyum.
"Yaudah aku balik ke kelas ya," ucap Daffa beranjak berdiri. "Eh, sorry Sal aku nggak bisa antar kamu pulang. Ada rapat osis soalnya pulangan nanti, ya kecuali kalo kamu mau nunggu."
"Eh, enggak deh Daff, aku pulang aja."
"Ok." Daffa berlalu. Sebelumnya ia mengelus pucuk kepala Salsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Salah •IQSHA•
Fanfic[S E L E S A I] ✔ Berawal dari sahabat, friendzone, dan moodbooster yang justru membuat Salsha memendam rasa pada sahabatnya itu. Namun bertolak belakang dengan Iqbaal yang hanya menganggapnya sebatas sahabat. Tidak pernah tau apa yang dirasakan Sal...