Salsha duduk di sofa ruang tamu sambil melihat-lihat seisi rumah. Lalu matanya ia tujukan kembali ke televisi yang sedang memutarkan siaran kartun disney. Salsha tersenyum melihatnya.
"Assalamualaikum, eh ada Salsha." Salsha pun mengarahkan pandangan ke asal suara yang di sana terdapat perempuan cantik berhijab juga dengan tas selempangnya.
Salsha hanya tersenyum.
"Eh, Ody udah pulang." suara seorang wanita paruh baya yang berjalan mengarah ke Salsha dengan membawa nampan di atasnya gelas berisi minum.
"Udah, Bun," Jawab Ody.
"Loh, Bale mana Bun? mau jalan?" tanya Ody langsung menjatuhkan bokongnya untuk duduk di samping Salsha.
"Enggak, ini Salsha nggak ada orang di rumahnya. Tadi pulang bareng Bale juga. Jadi di ajak Bale deh ke sini," ucap Bunda Iqbaal, Rike. "Minum sayang," ucapnya pada Salsha.
"Iya, Tante. Makasih," ucap Salsha tersenyum.
Ody melepas kaos kakinya, "Bale ngapain?"
"Lagi ganti baju, Salsha makan yuk," ucap Rike.
"Iya Tante makasih, tapi Salsha udah kenyang kok." tolak Salsha lembut.
Iqbaal pun sudah mengenakan kaos oblongnya juga dengan celana pendeknya selutut langsung duduk di samping Salsha. Kini Salsha duduk di antara kakak beradik itu.
"Bale, lo cari kesempatan ya. Ini ada sofa juga. Main duduk di samping Salsha segala," ucap Ody ketus.
"Apaan sih, Teh. Iya, emang Bale mau deketan sama Salsha. Daripada sama Teteh bau. Teteh belum mandi. Sana gih, pulang ngampus bukannya langsung naik malah duduk di sini," ucap Iqbaal sedikit ketus namun bisa dilihat itu hanya nada bercanda. Salsha pun sudah blushing.
Ody pun beranjak berdiri menggenggam kaos kakinya. "Iya-iya bawel, tau deh mau beduaan. Bun, tinggalin aja lah," ucap Ody membuat Bundanya pun berlalu. Rike memang akan pergi ke dapur.
"Sal, ganti baju yuk. Ke kamar Teteh," ajak Ody.
"Hedeh, ganti baju ngajak-ngajak. Sana aja lah," ucap Iqbaal mengusir, membuat Ody berdecak kesal kemudian pergi.
Salsha hanya terkekeh melihat kelakuan kakak beradik ini.
"Le."
"Iya," ucap Iqbaal menatap Salsha yang kini sangat dekat di sampingnya. Salsha pun menjauhkan sedikit badannya dari Iqbaal.
"Gue pulang ya,"
"Yaelah, belum juga kali ada orang di rumah lo, Sha."
"Enggak, maksudnya gue mau ke rumah Paman aja. Bunda ternyata di sana."
"Oh, dimana? gue anterin ya?"
"Emm," ucap Salsha sedikit ragu. Di satu sisi ia tak ingin merepotkan Iqbaal, namun di sisi lain ia juga mau. Karena ia sendiri pun bingung mau naik apa ke rumah Pamannya, karena uangnya pun sudah habis.
"Udah ah, lama mikir lo, Sha." Iqbaal beranjak berdiri dan meninggalkan Salsha masuk.
Salsha hanya diam menunggu, selang berapa menit Iqbaal kembali menemuinya dengan jaket dan celana jeans. Ia membuka pintu lemari tv dan mengambil parfume kemudian menyemprotkannya ke bajunya.
"Mau?"
Salsha menggeleng. Iqbaal pun meletakkan kembali parfume di lemari.
"Yuk," Iqbaal meraih tangan Salsha, Salsha pun berdiri dan mengikuti Iqbaal yang berjalan di depannya tapi tetap menggandengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Salah •IQSHA•
Fanfic[S E L E S A I] ✔ Berawal dari sahabat, friendzone, dan moodbooster yang justru membuat Salsha memendam rasa pada sahabatnya itu. Namun bertolak belakang dengan Iqbaal yang hanya menganggapnya sebatas sahabat. Tidak pernah tau apa yang dirasakan Sal...