19• Iqbaal atau Daffa

3K 201 14
                                    

Gabut, ya gini.
Update aja deh ya:)

Wp sepi, so bikin notif aku jebol.
Caranya? Vote dan komen segereget apa kalian😂

___________________


Salsha berjalan sangat cepat. Sampai
pada saat ingin masuk ke kelasnya ia menabrak seseorang.

"Salsha."

"Eh?" Salsha menatap orang yang kini berdiri tepat dihadapannya.

"Di kejar? Kok buru-buru gitu? Ngindarin gue?"

"Enggak Le enggak," ucap Salsha menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Lo bohong kan sama gue, lo nggak sama Daffa." ucap Iqbaal dengan mata yang mencoba mencari kebohongan di mata Salsha.

"Iya-iya. Ok emang enggak, tapi lo sama Bella kan? So, nggak ada masalah, gue mau masuk." Salsha mencoba masuk namun Iqbaal merentangkan tangannya memegang kedua sisi pintu.

"Le, gue tau lo masih berharap sama dia. Gue bakal coba bantu lo. Please.. Gue mau masuk."

"Pulang bareng gue."

"Emm.. Liat kalo emang gue nggak sama Kak Daffa nanti."

Iqbaal memberi jalan pada Salsha dan suara orang memanggilnya pun terdengar. "Baal."

Salsha menatap malas orang yang memanggil Iqbaal, ia pun kemudian masuk.

***

"Sal, gue ketemu Kak Daffa tadi," ucap Steffi yang baru saja dari kantin. Sementara Salsha sedari tadi memilih di kelas.

"Terus?"

"Dia bilang, temui dia di Kantin. Dia lagi di kantin!" ucap Cassie ketus, kini memilih duduk di depan Salsha atau lebih tepatnya di bangku Iqbaal.

"Biasa aja Cassie ku sayang," ucap Steffi.

"Gue nggak suka Steff, ada orang yang butuh tapi malah nyuruh. Gini ya, monyet itu datengi pisang. Masa iya pisang datangi monyet!" ucap Cassie dengan wajah dan nada bicara yang tak santai.

Ia baru saja menunjukkan sifat tak sukannya pada Daffa, sang ketua osis.

"Udah-udah," ucap Salsha berdiri.

"Lo mau gitu, datengin dia?!"

"Siapa tau penting, Cass." Salsha pun berjalan keluar kelas.

Salsha bingung.

Ada urusan apa Daffa memanggilnya? Satu yang membuatnya malas jika ke kantin. Bukannya takut atau bagaimana, ia sama sekali tak suka ketika segerombolan orang-orang berbisik ketika ia lewat. Ya, ia selalu merasa seperti itu saat melewati kelas 12-2, kelas Daffa dan Riko.

Baru saja ingin memasuki kantin, matanya menangkap objek yang sama sekali dan yang harusnya tak ia lihat.

Iqbaal dan Bella.

Salsha semakin yakin, cinta Iqbaal ke Bella sudah kembali.

Ia juga tahu, bagaimana perasaan Bella sekarang. Mereka mungkin saling cinta. Pikir Salsha.

Salsha menghampiri meja Daffa, saat sampai dan sudah berdiri di sana. Teman-teman Daffa pun mulai menjauh. Salsha pun kemudian duduk di depan Daffa.

"Kenapa, Kak?"

Daffa tersenyum, "Biasain panggil namaku jangan pake embel-embel Kak ya."

"Oh. Ok," ucap Salsha ragu.

Cinta Yang Salah •IQSHA•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang