Kini 10 menit lagi bel akan berbunyi, namun tak ada juga tanda-tanda kehadiran Iqbaal.
"Iqbaal mana sih?" tanya Salsha melirik kesana kesini. Karena seperti ada yang kurang jika tak ada Iqbaal.
"Ciee nyariin Iqbaal." goda Aldi.
Beginilah Aldi selalu menggoda seseorang, yang nantinya akan dekat karena-nya juga. Seperti Iqbaal yang ia comblangi dengan Bella. Ya, Bella adalah pacar pertama Iqbaal dan sekarang menjadi mantan satu satunya. Namun walaupun suka mencomblangi orang, ia sendiri tak mempunyai pacar.
Iqbaal mulai pacaran kelas 1 sma. Berbeda dengan anak zaman sekarang.
Salsha hanya diam, tak menjawab godaan Aldi.
"Hubungi aja kali ya?" saran Steffi yang juga dari tadi menunggu kehadiran Iqbaal.
Sudah di hubungi melalu akun media sosial oleh sahabat- sahabatnya tak ada juga balasan, hanya di baca oleh Iqbaal. Telpon pun tak diangkat.
"Mau kemana, Sal?" tanya Cassie yang melihat Salsha berdiri.
"Mau keluar bentar."
"Nih mau masukan kali Sal," teriak Steffi pada Salsha yang sudah berjalan keluar kelas.
"Cuman bentar aja kok," ucap Salsha lalu meneruskan jalannya.
Saat sudah di luar kelas, Salsha memilih duduk di bangku depan kelasnya yang juga berhadapan dengan lapangan.
Kebetulan lingkungan sekolah sudah mulai sepi, karena 10 menit lagi bel akan berbunyi. Koridor yang biasa di penuhi anak-anak pun juga sedikit sepi. Begitu pun lapangan, karena biasa ada saja yg bermain bola. Namun mereka sudah pergi ke kelas masing-masing.
"Mana sih Ale, telpon aja kali ya?" Salsha langsung mengambil handphone di sakunya.
Salsha mempunyai nomor Iqbaal dari handphone Iqbaal sendiri yang waktu itu meminjamkan handphonenya pada Salsha.
Telpon pun tersambung.
"Hallo, Ale lo dimana?"
Saat Aldi dan Kiki yang menelpon Iqbaal tak angkat, karena ia tau mereka pasti menanyakannya kenapa tidak turun. Tapi berbeda dengan Salsha, ia sedikit kaget saat ada panggilan masuk dari Salsha. Seingatnya ia tak pernah meminta nomor pada Salsha.
Lalu ia teringat saat kemaren Salsha meminjam handphonenya dan mungkin yang diketik Salsha adalah nomor dan langsung menyimpanya sebagai kontak.
Namun untuk memastikan apa benar yang menelponnya Salsha, ia langsung mengangkatnya.
"Iya, ini siapa?"
"Ale," ucap Salsha yang pastinya sudah diketahui oleh Iqbaal. Karena hanya Salsha yang memanggilnya Ale.
"Oh kenapa, Sha?"
"Lo yang kenapa nggak turun?" tanya Salsha sedikit berteriak karena masih saja ada suara-suara ribut. Bel belum berbunyi, sebagian anak ada yang masih di depan kelas.
"Oh gue sakit." ucap Iqbaal namun tak terdengar seperti orang sakit.
"Lo sakit? sakit apa Le?" tanya Salsha sedikit panik dan terlihat care pada Iqbaal.
"Biasa aja kali sha, care banget sama gue?" ucap Iqbaal menggoda.
"Pedean lo."
"Daffa kan ada."
"Ih, apaan coba.. iya deh ntar gue bilangin guru kalo lo sakit."
"Enggak osah lah, paling juga gue di alfa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Salah •IQSHA•
Fiksi Penggemar[S E L E S A I] ✔ Berawal dari sahabat, friendzone, dan moodbooster yang justru membuat Salsha memendam rasa pada sahabatnya itu. Namun bertolak belakang dengan Iqbaal yang hanya menganggapnya sebatas sahabat. Tidak pernah tau apa yang dirasakan Sal...