11• Cemburu

3.5K 250 31
                                    

Silahkan baca, silahkan vote, dan silahkan komen. Tidak memaksa untuk di baca semua orang, tidak memaksa untuk followers membacanya.

Tapi setidaknya, jika sudah mendapati ☆ tekan saja. Tidak akan membuat kuota cepat habis😅 Malah akan membuat kita semakin dekat.
SKSD memang, tapi bahagia kalo bisa kenal sama kalian readers.

___________________


Saat ini, Salsha sudah berada di dalam kelasnya sendiri. Ya, sendiri. Tak satu pun teman sekelasnya yang datang. Padahal ia sangat berharap setidaknya satu temannya datang dan menemaninya di dalam kelas. Salsha melirik jam tangannya, juga jam yang terpajang di dinding kelas, tepat jam enam.

Di luar hujan, cahaya matahari juga belum terlihat. Salsha berangkat sengaja cepat karena bersamaan dengan Ayahnya yang juga akan berangkat ke kantor.

"Ada Iqbaal?" Salsha yang sekarang duduk di bangkunya pun menatap seseorang yang berdiri di ambang pintu kelasnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

Salsha menggeleng, kemudian orang itu berlalu dengan wajah sinisnya. Iya, dia Bella. Ada sebagian dari kelas lain yang juga datang sepagi Salsha.  Contohnya saja Bella, tapi tak satu pun teman sekelasnya yang datang. Ia bisa saja keluar, tapi suasana memang sangatlah dingin. Untuk ke kantin pun Salsha sedikit takut melewati koridor sekolahnya. Padahal di pastikan, ada saja murid dari kelas lain. Namun, ia tak begitu bisa berbaur pada orang yang tak ia kenal. Ia pun hanya mengenal Bella dari kelas lain.

Mata Salsha tak lepas dari pandangan pintu, hingga akhirnya ia tersenyum senang mendapati seseorang yang masuk ke dalam kelasnya. Ia pun menatap jam dinding kelasnya. Jam setengah tujuh. Setengah jam juga ia sendiri di kelas.

"Eh, Ale?" ucap Salsha melihat Iqbaal dengan rambut yang sedikit basah. Memasuki kelas juga dengan jaket yang hampir basah, "lo naik apa?" tanya Salsha lagi.

"Hehe.. gue tadi nerobos hujan pake motor, Sha. Mobil di bawa Teh Ody sama Bunda jalan, satunya lagi tadi mendadak mogok. Yaudah terpaksa."

"Kenapa nggak nunggu reda aja sih, Le?" tanya Salsha.

"Lo pikir gue mau telat gitu, Sha? hujannya tambah lebat soalnya. Awet lagi, kayak cinta gue ke lo," ucap Iqbaal kemudian terkekeh.

"Apaan sih," ucap Salsha tersenyum malu.

Setelah meletakkan tasnya di bangku, Iqbaal pun duduk di sebelah Salsha

"Ciee berduaan aja nih?" tanya Iqbaal menaik turunkan alisnya.

"Ya sama lo, 'kan?" tanya Salsha bingung.

"Bukan, sebelum gue dateng," ucap Iqbaal dengan wajah serius. "Lo kenapa sih, Le. Emang gue sama siapa? nakutin aja lo!" ucap Salsha sedikit mendekatkan bangkunya ke dekat Iqbaal.

"Lo bareng, Diki." jawab Iqbaal membuat Salsha menoleh dengan cepat ke belakang pojok kelasnya. Dan benar saja, ada Diki yang sedang tertidur di kursinya membaringkan badannya di kursi yang ia gabungkan menjadi panjang.

"Eh iya, sejak kapan ya?" tanya Salsha kemudian menjauhkan bangkunya dari Iqbaal.

Iqbaal terkekeh, ia berdiri kemudian melepas jaketnya yang basah tadi. Ia menyisir rambutnya yang basah dengan jari-jari tangannya.

Cinta Yang Salah •IQSHA•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang