제 3 회

410 47 6
                                    

Happy reading ^_^

***



Malam sudah mulai larut. Setelah selesai membersihkan tubuhnya di kamar mandi, Woohyun segera membaringkan tubuhnya diatas kasur putihnya. Sedikit mengerang kesakitan karena bahunya masih terasa begitu sakit ketika menyentuh sesuatu.

Sementara itu, Byul, kucing hitam yang tadi pagi ia selamatkan, merasa sangat iba melihat Woohyun yang menderita seperti itu. Menahan sakitnya sendiri dan enggan untuk pergi kerumah sakit memeriksakan bahunya yang masih belum sembuh.

Ia lalu keluar dari dalam kardus tersebut dan berjalan menghampiri Woohyun yang tengah tertidur lelap setelah mengerang beberapa kali menahan sakitnya.

"Manusia, kau begitu baik. Seandainya kau tidak ada, entah apa yang akan terjadi kepadaku." Batin Byul, lalu menghilang begitu saja saat sebuah sinar keluar dari dalam tubuhnya.

***

Tubuh Byul kini sudah tidak berbentuk kucing lagi. Melainkan seorang yeoja berwajah cantik dengan menggunakan Hanbok, baju tradisional Korea, berwarna ungu cerah dengan rok yang bewarna kuning mengembang. Byul terlihat begitu cantik dengan pakaian itu.

Ia berjalan menyusuri sebuah jembatan yang berdiri melengkung melintasi sebuah sungai kecil yang mengalir tidak terlalu deras. Sekitarnya terlihat berkabut. Sepertinya ini bukan dibumi. Meski kabut tebal menghiasi tempat itu, namun matanya masih bisa melihat hamparan daratan luas yang ditumbuhi bunga krisan berwarna putih. Sungguh cantik dan menarik. Sangat kontras dengan baju yang tengah ia kenakan. Ia terlihat begitu cantik berdiri ditengah padang bunga krisan itu.

Disamping padang bunga krisan, ada sebuah rumah yang besar. Rumah khas tradisional Korea. Dengan atap yang bertekstur tingkat-tingkat, serta pintu dan jendela yang terbuat dari kayu. Sejauh matanya memandang, hanya itu satu-satunya rumah yang terlihat, ah atau mungkin itu istana. Ia segera memasuki istana tersebut tanpa ragu sedikitpun.

"Selamat datang, Saeron Agassi." Sapa Min-Ah, dayang pribadinya.

Ya, rumah besar, umh maksudku istana,  itu adalah milik Byul, yang memiliki nama asli Kim Saeron. Putri dari raja langit, Lord Kim Sunggyu.

Selama ini, Saeron banyak menghabiskan waktunya dibumi untuk mengintip dan merasakan bagaimana kehidupan disana. Meskipun hanya bisa melewatinya dengan wujud kucing. Ia hanya merasa jenuh kalau harus tinggal berlama-lama dikerajaan langit. Karena tidak ada satupun gadis yang bisa diajak bermain atau sekedar menemaninya selain Min-Ah. Tidak ada yang menarik pula dikerajaannya. Sungguh sangat membosankan.

Sebenarnya, dibelakang istananya ada sebuah desa kecil yang sangat indah dan damai. Namun entah karena apa, Lord Kim melarangnya untuk pergi kedesa tersebut. Oleh karena itu, Saeron merasa sangat kesepian hidup seorang diri didalam istananya. Sedangkan abeoji-nya sibuk menangani segala urusan langit dan bumi.

Menjadi satu-satunya putri dari seorang raja langit tidak begitu menyenangkan dan menarik untuknya. Meskipun hidupnya terlihat begitu mewah serta dikaruniai sebuah kekuatan dan keabadian, semua itu tidak menjamin kebahagiannya. Ia bukan lagi anak kecil manis yang selalu menuruti setiap perkataan Lord Kim. Ia kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang sama sekali sulit diatur.

Sudah dua minggu Saeron tinggal didunia manusia dan tidak pulang kembali ke kerajaannya. Biasanya, ia hanya main sebentar kebumi lalu kembali lagi kelangit. Sebenarnya, Saeron sangat tidak ingin kembali ke kerajaan saat ini, namun karena ia ingin meminta ijin abeoji-nya untuk menjadikannya manusia, ia nekat kembali tanpa berpikir dua kali. Entah sang raja akan mengijinkannya kembali kebumi atau tidak.

Love From The Sky (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang