제 11 회

265 37 6
                                    

Happy Reading ^^
***

Seketika langit mendadak lebih muram. Angin kencang datang menerpa. Sebuah benteng tembus pandang setengah lingkaran muncul tiba-tiba. Mengurung Woohyun yang masih sibuk memegangi Saeron yang saat itu nampak lemas.

Woohyun menatap sekitarnya dengan bingung. Sementara keadaan diluar pelindung ini seakan membeku tak bergerak. Hanya ia dan Saeron yang dapat bergerak.

Ini aneh.

Datang seorang namja yang tiba-tiba turun dari langit. Seketika Woohyun terkejut dan membelalakan matanya menatap namja tersebut. Namja itu terlihat asing. Dengan pakaian khas tradisional korea jaman dulu berwarna serba hitam. Serta sebuah pedang berwarna senada dengan pakaiannya yang setia dalam genggamannya. Wajahnya begitu datar. Rambut hitam legamnya diikat setengah keatas, seperti milik Lord Kim. Dan sisa rambutnya dibiarkan menjuntai. Tidak ada mahkota dikepalanya. Melainkan hanya sebuah kain yang terikat dibelakang kepala menutupi dahinya. Ada sebuah lambang ditengahnya. Entah lambang apa itu.

Glup.

Woohyun meneguk salivanya sendiri dengan berat ketika namja itu datang mendekati mereka berdua.

"N...nuguseyo?!" Tanya Woohyun tergagap. Ada rasa takut yang menjalar ditubuhnya. Namun bagaimanapun juga, ia harus melindungi Saeron. Ia lalu berdiri tepat didepan Saeron. Melindungi yeoja itu dibalik tubuhnya.

"Saeron Ahgassi, mari kita pulang. Kau sudah melanggar perjanjianmu." Seru suara tersebut. Suaranya begitu datar dan penuh dengan wibawa.

"Saeron-ah, kau mengenal namja itu?" Tanya Woohyun kepada Saeron yang sudah bisa menstabilkan pandangannya dan perlahan menatap namja yang tak asing lagi dimatanya.

"Myungsoo. Dia datang!" Seru Saeron ketakutan dan terus menyembunyikan dirinya dibalik tubuh Woohyun

Langkah namja yang bernama Myungsoo itu terhenti, "Ahgassi, mari kita pulang sebelum Lord Kim bertambah murka." Ajaknya, masih dengan wajah yang datar.

"Aku tidak mau. Kembalilah kau kelangit. Aku ingin tinggal dibumi." Rengek Saeron.

Merasa kesal, Myungsoo lalu mengeluarkan sebilah pedang dari sarungnya yang sedari tadi ia genggam. Membuat Woohyun bergidik ngeri dan semakin bungkam. Jujur saja, ia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang saat ini tengah terjadi didepan matanya. Yeoja ini, mengapa bisa mengenal namja aneh yang berdiri tepat didepan matanya? Pulang? Apa maksudnya itu? Terlalu banyak pertanyaan yang mengisi kepalanya.

"Menyingkirlah darinya, bocah. Aku harus membawanya pergi." Ujar Myungsoo dengan nada tinggi. Raut wajahnya menjadi lebih menyeramkan, danitu sukses membuat Woohyun gemetar. Ditambah dengan pedang yang mengkilat terpapar cahaya rembulan itu. Oh, ini bencana.

Mengetahui akan terjadinya sebuah kekacauan, Saeron memberanikan diri untuk keluar dari persembunyiannya. Ia berdiri tepat didepan Woohyun.

"S...sebenarnya, siapa dia?" Tanya Woohyun takut sambil mencengkram bahu Saeron dari belakang.

"Tunanganku. Jendral perang kerajaan langit. Kim Myungsoo." Jawab Saeron tegas.

"Apa? Jendral kerajaan langit? Kau bercanda!" Woohyun terkejut tak percaya. Ayolah, mana ada hal seperti itu didunia modern seperti ini, bukan?

"Bukan saatnya bercanda, babo. Menyingkirlah. Atau kau akan mati ditangannya." Teriak Saeron kesal.

Woohyun segera menjauh dari Saeron. Namun ia tidak bisa keluar dari pelindung itu. Ia hanya bisa berdiam disudut sana sambil memperhatikan Saeron yang memandang sinis tunangannya itu.

Love From The Sky (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang