제 24 회

207 33 3
                                    

Yeayyy!!!
Double update...
Happy Reading ^^
***

Sudah lama perang berlangsung, namun prajurit Raja Iblis terus berdatangan, seperti tidak ada habisnya. Peluh sudah membasahi sekujur tubuh Woohyun, Myungsoo dan Saeron. Tidak sedikit dari prajurit langit yang tewas dimedan pertempuran. Tidak sedikit pula prajurit iblis itu mati dihadapan mereka. Kerajaan langit yang biasanya terlihat damai, bersih dan bercahaya, saat ini terlihat begitu muram. Banyak teriakan memilukan yang keluar dari mulut mereka yang tengah menemui ajalnya. Mayat-mayat berserakan dan langsung menjadi abu yang terus berterbangan, begitupun dengan cairan merah dan hitam kental yang terus mengalir dari mereka yang mati.

Woohyun menyeka keringatnya sebentar, sebelum akhirnya kembali mengayunkan pedangnya. Menghunus siapa saja yang berlari mendekatinya.

Crakk

Prang

Arghhhh

“Aku tidak bisa seperti ini terus. Sepertinya, aku harus mengeluarkan kekuatan besar itu lagi. Tapi, bagaimana caranya?” Woohyun bergeming. Menimbang-nimbang sebentar pemikirannya itu. Ia sadar, kalau ia sebenarnya tidak bisa mengusai kekuatan aneh yang tiba-tiba saja ia milik. Soal kekuatan yang tiba-tiba keluar saat melindungi Saeron, itu mungkin hanya kebetulan yang sangat menguntungkan. Pasalnya, Woohyun sendiri masih belum bisa mempercayai semua yang telah ia alami saat ini. Like a dream.

“Woohyun-ah, awas!” Saeron tiba-tiba berteriak keras saat Woohyun tengah terdiam untuk berpikir sejenak.

Woohyun menoleh kearah yang Saeron tunjukkan. Raja Iblis ternyata sudah berada tak jauh darinya. Ia berlari dengan cepat sambil menyeret sword of hell mengerikan miliknya. Woohyun panik. Sungguh. Ia merasa takut ketika melihat wajah sang Raja Iblis yang mengerikan itu. pikirannya kini kosong. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi sekarang. Dan,

Srakkk

Arghhh

Raja Iblis menebaskan sword of hell miliknya dengan sekuat tenaga.

Abeoji!

Lord Kim!”

Teriakan Saeron yang dibarengi oleh Myungsoo, menyadarkan Woohyun dari keterkejutan dan ketakutannya. Ia lalu membuka kedua matanya yang tadi sempat terpejam.

Lidahnya kelu. Sungguh ia tak lagi mampu berkata-kata. Bahkan untuk berteriakpun terasa begitu sulit, karena kerongkongannya tiba-tiba saja mongering. Ia tercekat ketika melihat Lord Kim sudah berdiri dihadapannya. Melindunginya dari tebasan mengerikan yang dilayangkan oleh sang Raja Iblis.

Tidak, Lord Kim tidak sempat menghalau serangan itu dengan sword of heaven miliknya. Ia melindungi bocah yang dulu pernah ia selamatkan itu dengan tubuhnya. Ya, dengan tubuhnya sendiri.

Darah mulai membasahi pakaian perang yang Lord Kim kenakan. Sayatannya begitu tepat mengenai perut hingga dadanya yang membuat luka itu menganga lebar. Meskipun pakaian tempur itu terbuat dari besi tebal, namun tetap saja tak mampu melindunginya dari tebasan liar sword of hell milik Raja Iblis yang mengerikan itu.

Ia jatuh seketika.

Airmata mulai mengambang dikedua pelupuk mata Woohyun. Matanya kini memerah. Ada rasa sakit disana. Meskpun ia tidak mengenal dengan baik siapa Lord Kim, namun orang itu adalah abeoji dari seorang yeoja yang amat ia cintai. Ia tahu betul bagaimana perasaan yeoja itu ketika melihat keadaan abeoji-nya. Ia tahu rasanya. Karena ia pernah mengalaminya. Tepat didepan kedua matanya sendiri. Kehilangan seseorang yang paling berharga dalam hidup. Oh, bukan hanya seseorang, melainkan dua orang. Appa dan eomma-nya.

“Terkutuk kau, Raja Iblis!” Woohyun berteriak keras. Ia marah. Sangat marah. Akhirnya, ia kembali menemukan suara dan keberaniannya untuk menatap langsung kedua manik merah milik Raja Iblis yang mengerikan itu.

Raut wajah Woohyun berubah seketika. Ia marah. Benar-benar marah. Kedua manik hitam itu kini berubah warna menjadi kebiruan. Sinaran biru gelappun kini mulai menguar dari seluruh tubuhnya. Ah, kekuatan itu lagi? Tidak. Ini bahkan lebih besar dari yang pertama. Membuat Raja Iblis terperangah ngeri melihatnya.

Duarrrrr

Sinaran yang tercipta itu seakan meledak dengan dahsyat. Membunuh secara langsung semua prajurit Raja Iblis yang sedari tadi terus berdatangan untuk menyerang tanpa ada habis-habisnya.

Kini, sebuah pedang besar telah berada dalam genggaman Woohyun. Ya, Sword of heaven milik Lord Kim. Entah dari mana ia akhirnya bisa mengeluarkan pedang maha dahsyat itu.

Raja Iblis mulai bergidig ngeri ketika melihat tatapan marah dari manik biru gelap yang Woohyun berikan. Woohyun lantas menggoreskan sedikit telapak tangannya dengan Sword of Heaven miliknya. Membiarkan darahnya terserap sempurna oleh pedang tersebut. Semburat kebiruan mulai menguar dari pedang itu, lalu seketika menghilang, pertanda pedang itu sudah siap digunakan untuk bertarung.

“Mari kita selesaikan apa yang harus diselesaikan, Raja Iblis!” Tukas Woohyun tenang. Emosi memang masih menguasai dirinya, namun tidak pikirannya. Ia tidak ingin mencelakakan yang lain saat emosinya tak lagi dapat terkontrol.

Raja Iblis kembali mengeluarkan smirk-nya. Menggenggam erat Sword of Hell miliknya dan siap bertempur. Satu lawan satu.

“Hyaaak!!!” Raja Iblis berteriak keras sambil berlari membawa sword of hell miliknya. Menerjang langsung kearah Woohyun yang saat itu sudah memasang kuda-kuda, siap untuk menghalau serangan.

Prang

Kedua pedang itu beradu. Memercikkan bunga api yang tercipta akibat gesekan yang begitu keras.

Mereka saling menatap dari jarak yang sangat dekat. Kedua manik biru itu menatap intens kedua manik merah yang tersuguhkan dihapannya. Tatapan itu. Tatapan penuh kebencian.

“Kau, bocah tengik. Rupanya kau sudah besar. Mari kita selesaikan semuanya.” Raja Iblis kembali membuka suara. Membuat Woohyun berpikir sejenak atas apa yang telah ditangkap oleh indra pendengarannya. Lalu kembali memfokuskan diri untuk bertarung.

“Persetan dengan kata-katamu. Sebaiknya, tutup saja mulut menjijikanmu itu.” Woohyun geram. Lalu menendang tepat kearah perut sang Raja Iblis dengan sekuat tenaga.

Raja Iblis terhuyung kebelakang. Menahan tubuhnya sendiri dengan pedang miliknya, lalu kembali tersenyum.

Woohyun lantas kembali mengayunkan sword of heaven-nya. Mencoba untuk balik menyerang sang Raja Iblis yang tengah berdiri dalam keadaan yang tidak stabil.

Srakk

Prang

Sword of heaven miliknya berhasil menyayat lengan kiri sang Raja Iblis sebelum akhirnya mampu ditahan oleh sword of hell. Woohyun mundur sedikit. Menyaksikan lawannya yang mulai terhuyung lemah dengan luka menganga dilengannya.

Raja Iblis kembali tersenyum, “Apakah hanya itu kekuatan dahsyat yang Sunggyu berikan kepadamu? Payah sekali.”

“Tutup mulutmu, monster!” Woohyun marah. Sangat marah. Ia kembali menerjang Raja Iblis dengan sekuat tenaga.

Prang

Prang

Prang

Kedua pedang maha dahsyat itu terus saling bersentuhan. Menimbulkan suara bising yang memekakkan telinga. Tidak disangka. Meskipun Raja Iblis sudah terluka dan banyak mengeluarkan darah, ia masih saja memiliki kekuatan yang begitu luar biasa. Ia memang bukan lawan yang mudah untuk dikalahkan.

"Kau harus membayar mahal untuk tiap tetes airmata yang Saeron keluarkan!!!"

***

TBC

Tinggalkan jejak kalian, yeoreobun....
Salam,
Aurelia

11 Januari 2017

Love From The Sky (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang