2

224K 3.4K 31
                                    

Megan pov

Aku berjalan pelan kota London siang ini begitu ramai. Dari dulu aku suka kota ini, begitu damai dan tenang.

"MEGAN AWAS!!!"

Door..Door

Tubuhku didorong ke depan oleh seseorang. Suara teriakan orang orang di sekitarku dan mereka berlarian menyelamatkan diri. Aku menoleh kebelakang melihat Crissan berlumuran darah terkena peluru.

"CRISSAN"

Aku segera mendekatinya dia meringis kesakitan.

" Criss kenapa.." aku menangis ketakutan melihat perutnya mengeluarkan darah.

"Maafkan aku tidak bisa melindungimu lagi" terbata bata menahan sakit.

"Kumohon bertahanlah... tolong siapa saja... tolong panggil ambulance"

Tanggan ku digenggamnya erat "Aku mencintaimu... Alice"

Genggaman tanggannya makin berkurang dan makin lemah. Aku berteriak menangis dan mengoyang tubuhnya memintanya membuka mata. Tapi semua terlambat.

Sekarang aku berada diruangan gelap hanya aku seorang diri

Aku mencintaimu Alice...

Suara Crissan menggema di ruangan itu terdengar sangat keras.

Tidak aku bukan Alice.. ALICE SUDAH MATI!!!

Suara Crissan makin keras dan terus berulang ulang.

Siapa kamu sebenarnya??

Aku ketakutan karena suara itu sepertinya dekat dan semakin dekat. Dan mencekik leherku. Aku tidak bisa berteriak dalam hati hanya meminta tolong.

Siapa kamu sebenarnya??

Apa aku akan mati? aku belum boleh mati, masih ada dendam yang belum aku balas. AKU HARUS HIDUP!!!

***

Aku membuka mata dari mimpi buruk, tunggu ini tidak mimpi. Seseorang sedang mencekik leherku.

"Siapa kamu sebenarnya?"

Teriakan pria itu sangat keras dan berulang ulang. Tanganku mencengkram tangan pria itu untuk melepaskannya. Hanya suara tidak jelas yang terdengar dari mulutku padahal aku berusaha berteriak.

"Nyonya ada apa?"

pelayan dan sopir ku langsung masuk kedalam kamar dan menyalakan lampu.

"Tuan Ravid apa yang anda lakukan?"

Teriak katie terkejut melihat pria ini sedang mencekikku. Dia melepaskan tangan nya dan membuatku terbatuk batuk dan mengambil nafas, kalau saja mereka tidak datang pasti aku akan mati di tangan pria itu.

Dia menatapku tajam dengan tatapan seperti serigala yang siap mencabikku. Dengan kemarahan yang masih ada dia meninggalkan kamarku. Katie langsung menghampiriku dan menanyakan keadaanku.

Siapa dia??

 Pertanyaan itu menghantuiku semalaman

***

"Selamat pagi Nyonya"

"Pagi" senyumku saat masuk di ruang makan.

SeXy LiaRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang