Megan POV
"Sangat cantik"
Aku berputar membelakangi cermin tinggi di kamarku untuk menemukan Ravid bersandar pada kusen pintu, tangan menyilang didadanya, kemeja putih yang ia padukan dengan jas hitamnya yang sangat pas dengan badannya yang atletis. Celana kain hitam membungkus pahanya yang berotot dan jatuh lurus ke pergelangan kakinya yang sudah memakai sepatu formal yang mengkilap.
Ravid selalu membuat tampilan bad boy terlihat sempurna Rambutnya terbentuk seperti biasanya, tapi malam ini ujung rambutnya menjulur sedikit di dahinya membuatku mengalihkan perhatiaannya ke mata Ravid yang intens.
Ia menjauh dari kusen dan bergerak mendekatiku "Kamu sangat menawan Megan. Kalau saja acaranya diundur satu jam saja akan kusuruh mengganti gaunmu ini"
"Apa yang salah dengan gaun ini? Lucky selalu hebat membuatkan baju untukku"
Aku melihat tidak ada yang salah. Gaun diatas lutut ini berwarna cream yang manis tak memiliki lengan tapi membuat payudaraku tak terlalu ekspos memang Lucky membuatnya sesuai dengan bentuk tubuhku.
"Kenapa pria itu selalu membuatkanmu baju yang selalu membuat pria ingin memandangimu. Kamu sangat cantik"
"Kamu terlalu memandangku berlebihan"
"Lalu Bagaimana denganku?"
Mulutku terasa kering dan membuatnya harus menelan ludah sebelum aku bisa berbicara."Kamu juga tampak sangat tampan. Kamu bintang diacara ini".
Malam ini adalah acara resmi sebagai perayaan terpilihnya Ravid menjadi CEO CC Factory.
"Tentu apalagi aku bersama wanita yang sangat cantik" ia mengangkat daguku yang akan dicium.
Aku melirik ke jam di meja,"Sial!! Kita akan terlambat"
Ravid tertawa saat aku berlari menghindari ciuman itu menuju ke lemari pakaiann untuk mengambil sepatu hak tinggi dan dompet.
"Tenanglah. Kita seharusnya memang datang terlambat ke pesta jadi semua orang akan menyadari kehadiran kita saat berjalan masuk ke ruangan."
"Itulah yang ku takutkan," kataku saat memasukkan satu kaki kiri ke dalam sepatu dan menyesuaikan kakinya yang lain tapi gagal melakukannya.
"Sini biar aku saja." Ravid mengambil sepatu silver itu dariku dan menurunkan tubuhnya untuk membantuku.
Aku berdiri sambil berpegangan pada lemari pakaian, terpesona karena sikap gantlenya saat tangan itu membantuku memasukkan kaki ke highheels.
Kehangatan jemarinya saat tangan nya memegangi pergelangan kakiku mengirimkan getaran dan menjalar ke seluruh tubuhnya sama seperti saat Ravid menyentuhku langsung.
"Terima kasih" kata kata itu yang kuucapkan saat dia selesai membantuku dan berdiri dihadapanku. "Tunggu" perintahku.
Aku merapikan dasi yang ia kenakan "kamu sudah lama bekerja dan setiap hari memakai dasi. Tapi mengapa kamu selalu berantakan?"
"Khusus malam ini Aku memang sengaja"
"Kenapa?" Dahi ku berkerut menandakan kebingungan atas kata katanya.
"Aku sengaja agar kamu mau membetulkannya"
Kurang ajar harusnya dia menjawab pertanyaan itu sebelum aku selesai. Tau begitu aku cekik dia menggunakan dasi tadi.
Dia mencium pipiku dan memberiku senyuman manisnya "Terima kasih"
Kenapa mukaku seketika memerah seperti ini. Dia sungguh membuatku terbang ke awan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SeXy LiaR
Любовные романы[Complete] 19+ } cerita sudah tidak diprivate jadi bijaklah untuk membacanya sesuai umur. Dia adalah wanita yang cantik tapi juga sangat misterius. Ia membuatku setengah mati penasaran, sayangnya aku harus menerima kenyataan bahwa dia adalah istri...