Megan POV
"Sepertinya kamu lupa mencolokkan ke listrik" aku tersenyum kecil melihat kebodohannya.
Dia sepertinya tidak pernah mencuci. OMG anak orang kaya mana pernah memegang hal sekecil ini.
Aku mencolokkan kabel itu ke listrik yang ada di dinding bawah belakang mesin
"Megan apa kamu selalu berpakaian seperti ini keluar kamar" katanya dengan nada lembut.
"Kenapa? Aku masih didalam rumah kan" aku menjawab dengan berusaha mencapai colokan listrik.
"Apa kamu tidak malu sama aku?"
Kenapa sih Dia menanyakan hal yang tidak penting kayak gitu
"Kenapa malu,kamu kan adik iparku"
aku langsung berbalik tanpa sadar dia daritadi maju dan sekarang sudah ada dibelakangku kami sudah sangat dekat.
Kenapa aku jadi tegang dan gelisah saat dia berhadapan denganku?
Ravid tersenyum kecil mendengar jawaban ku" aku memang adik iparmu tapi aku juga seorang pria"
Tangannya sudah dipinggul ku dan memiringkan kepala nya sedikit seakan akan mencium ku.
Tubuhku tidak bisa digerakkan, aku sudah tidak bisa lari lagi.Aku pun menutup mata dan nafasnya semakin terasa di wajahku.
Click...suara mesin cuci menyala.
Dia tertawa terbahak bahak memegang perutnya.
Sial dia mengerjaiku.
"Apa kamu pikir aku seperti pria yang bisa terpesona dengan mu. Kamu salah kakak ipar" Dia tidak ada henti hentinya tertawa.
"Ini tidak lucu Ravid" aku manyun meninggalkan dia yang masih tertawa terpingkal pingkal.
Awas kamu Ravid Judson Winston lain kali akan kubuat aku yang akan tertawa melihatmu berlutut di kakiku.
Aku kembali ke kamar dengan suasana yang kacau. Aku memandangi foto Crissan.
Apa kamu melihat adikmu sangat berbeda denganmu. Benar kata orang disaat orang itu sudah pergi baru kita merasakan kehilangan. Crissan kenapa kamu melindungiku... Maafkan aku
***
Aku sudah siap ke kantor aku keluar dari kamar dengan baju rapi. Dia pun keluar bersamaan denganku.
"Tumben sekali kamu bangun pagi" tanyaku
"Aku harus memperbaiki yang kamu suruh kemarin. Dan aku harus mengisi perutku dulu dan membeli kopi " dia sudah akan mendahuluiku.
Setelah kejadian tadi malam dia mengerjaiku. Dia sudah bersikap seperti biasa. Akupun tak ingin memperlarut masalah.
"Oww, bagaimana kalau ku buatkan sarapan dan segelas kopi Itu kalau kamu mau" usulku.
"Tapi Aku harus segera" jawabnya
"Baiklah akan kubuat hanya waktu 5 menit. Segera turun dan duduk manislah di meja makan" aku berjalan mendahuluinya.
Sampai di dapur aku langsung mengambil semua yang kubutuhkan di lemari es. Hanya sebuah omelet dan bacon sebuah sarapan yang tepat untuk waktu 5 menit yang ia beri.
Dia sudah duduk di meja makan dengan kopi hangat yang sudah ada disana." Kalau terlalu pahit kamu bisa menambahkan gula"
"Tidak ini sudah sangat pas sekali"
KAMU SEDANG MEMBACA
SeXy LiaR
Romance[Complete] 19+ } cerita sudah tidak diprivate jadi bijaklah untuk membacanya sesuai umur. Dia adalah wanita yang cantik tapi juga sangat misterius. Ia membuatku setengah mati penasaran, sayangnya aku harus menerima kenyataan bahwa dia adalah istri...