Megan POV
Weekend aku mulai dengan bangun siang. Kepalaku sangat sakit karena banyak minum kemarin di pesta HELENA.
Apa yang kulakukan tadi malam? Aku hampir membuka bajuku didepannya. Dia adalah adik Crissan. Aku tak bisa berurusan cinta lagi dengan anak Fedrick Winston.
Aku mandi dengan bathup dan segera
memakai bajuku dan turun kebawah. Dia sedang duduk di ruang keluarga dengan laptop didepannya."Kenapa kamu bangun pagi sekali" tanyaku duduk di disampingnya. Kuharap dia tidak membahas tadi malam.
"Dan kamu tidak biasanya menjadi putri tidur"
"Kepalaku sakit mungkin kebanyakan minum kemarin"
"Uhm..."
"Apa disaat hari libur seperti ini kamu harus bekerja dirumah?"
"Aku sendirian Megan. Dylan sudah dapat dukungan dari devisi lain. Sepertinya aku akan kalah"
Aku menutup laptopnya "kamu perlu istrahat. Aku akan ganti baju dan Kuharap kamu sudah rapi dalam waktu 15 menit"
"Kita mau kemana?"
"Nanti pasti kamu akan tau"
Aku lebih dahulu siap daripada dia. Aku marapikan dress berwarna biru yang kupadukan dengan highheels manis dan tas kecil. Ravid turun dari tangga dan memakai jeans yang nyaman dan kaus berwarna hitam. Dia sangat terlihat muda.
Aku mengajaknya pergi berkeliling kota London. Ini seperti kencan sepasang kekasih. Tapi paling tidak ini memperbaiki hubungan canggung antara kami.
Dan setelah itu hubungan kami normal kembali. Dia lebih melihatku sebagai kakak ipar. Aku pun lega karena aku tak ingin membuat rencana awalku gagal.
Hingga suatu malam dimalam terakhir besuk adalah pertarungan dengan Dylan.
Aku masih melihat mobilnya di Basement. Ini sudah lewat dari jam pulang kantornya. Kuputuskan naik lift kembali ke lantai 4 menuju kantornya.
Semua karyawan sudah pulang tapi lampu ruangannya masih menyala. Aku mengetuk pintu dan melihat dia sedang duduk bersandar di kursinya.
"Ravid?"Dia tidur? Tidak ada jawaban dari mulutnya.
Aku mendekatinya dan memang dia sedang tertidur. Baiklah akan kubiarkan dia tidur sebentar. Aku berbalik tapi pinggulku ditarik ke belakang menuju ke pangkuannya.
Mataku membesar karena dia sekarang memandangku secara dekat.
"Mau kemana?"
"Apa kamu pura pura tidur?"
"Tidak aku memang tidur sebelum aku menghirup bau wangi yang khas darimu"
"Kurang kerjaan" aku berdiri dari pangkuannya.
"Apa yang membuatmu kemari?"
"Aku hanya akan memberimu dukungan buat besok"
"Kalau aku menang apa yang kamu berikan kepadaku?" Dia tersenyum penuh maksud.
"Kamu mengajakku bertaruh?"
"Tidak aku hanya ingin mendapatkan hadiah"
"Hadiah? Baiklah akan kukabulkan 1
permintaanmu""Kamu seperti jin botol. Janji?" Dia memdekatiku dan menujukan jari kelingkingnya dihadapanku.
"Janji" aku mengkaitkan jariku ke jarinya.
"Baiklah, Apa kamu ada janji sekarang?"
"Tidak aku akan langsung pulang"
"Bagus. Ikut aku" Dia mengambil jas dan tasnya dan menarik tanggan ku keluar menggunakan mobilnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SeXy LiaR
Любовные романы[Complete] 19+ } cerita sudah tidak diprivate jadi bijaklah untuk membacanya sesuai umur. Dia adalah wanita yang cantik tapi juga sangat misterius. Ia membuatku setengah mati penasaran, sayangnya aku harus menerima kenyataan bahwa dia adalah istri...