Say Yes [CHANBAEK]

1. Prologue

"Aku tidak setuju!"

Kata seorang gadis mungil seraya mengangkat salah satu tangannya ke udara. Tanda protes nya atas ucapan yang baru saja di lontarkan oleh sang kepala keluarga Byun tersebut.

"Kau tidak memiliki pilihan, Baek."

Kalimat mutlak itu keluar dari mulut Tuan Byun dengan tegas dan tak terbantahkan.

Sedangkan gadis mungil yang berstatus sebagai pewaris tunggal Byun Corp itu hanya dapat memanyunkan bibir tipisnya kesal. Baek atau Byun Baekhyun itu menatap sang Eomma dengan penuh harap.

Berharap wanita yang sangat ia sayangi itu berpihak padanya dan tak menyetujui apa yang baru saja Appa nya ucapkan. Namun, harapan itu runtuh seketika ketika gelengan kepala yang sangat pelan itu dilakukan oleh wanita yang tampak awet muda tersebut.

"Ais! Mengapa aku harus dijodohkan? Dengan pria yang tidak aku kenal pula. Kenapa?" Tanya Baekhyun kesal.

"Karena itulah takdir." Ucap Tuan Byun santai.

Byun Baek Ji atau Tuan Byun, bangkit dari duduknya dan mulai melangkahkan kakinya dengan santai meninggalkan ruang utama di mansion keluarga Byun ini tanpa peduli dengan puteri satu-satunya yang kini tengah menenggelamkan wajahnya di bantal sofa.

Baekhyun mengangkat wajahnya dari bantal sofa dan mengacak rambut panjangnya dengan frustasi. Menghiraukan bagaimana kondisi rambut nya yang kini tampak berantakan tak beraturan itu. Kesal. Ya. Baekhyun sangat kesal.

Mengapa harus ada perjodohan seperti ini dalam narasi kehidupannya? Dan mengapa pula harus ia yang mengalami hal konyol semacam ini? Bukankah perjodohan konyol hanya ada di drama-drama yang sering Eomma nya tonton itu?

"Eomma~" Rengek Baekhyun seraya mendekat dan memeluk Eomma nya.

"Ya, sayang?" Tanya Eomma Baekhyun tenang.

Kim Hyo Sun atau Nyonya Byun, mengelus lembut rambut Baekhyun dengan penuh kasih sayang. Hyo Sun sebenarnya juga tidak setuju dengan keputusan suami nya yang ingin menjodohkan puteri nya dengan anak dari sahabat suami nya itu.

Menurut Hyo Sun, Baekhyun itu masih terlalu kecil untuk hal seperti perjodohan ini. Meskipun Baekhyun kini sudah berada di tingkat akhir SMA, tapi puteri nya itu masih terlalu awam untuk hal semacam itu. Tapi, mau bagaimana lagi? Keputusan suami adalah hal yang sangat anti untuk di tolak.

"Aku tidak mau melakukan perjodohan konyol itu, Eomma." Ucap Baekhyun memohon.

"Shutt~ Kau tidak boleh berbicara seperti itu. Bagaimana jika nanti Appa mu dengar?" Kata Hyo Sun seraya melepas pelukan Baekhyun yang erat itu.

Hyo Sun memegang kedua pundak sempit puteri nya dan menghadapkan Baekhyun ke arah nya.

Mata bening Baekhyun langsung bertabrakkan dengan mata hangat sang Eomma. Yang mana membuat Baekhyun merasakan sebuah kehangatan saat melihat kedua bola mata yang sangat ia sukai untuk ditatap berlama-lama tersebut.

"Kelak kau akan dewasa. Dan saat itulah kau akan tahu, apa yang telah Appa lakukan padamu itu baik atau tidak."

Baekhyun menutup matanya saat kalimat itu keluar dengan kelembutan yang menyatu dengan keyakinan dari mulut wanita yang sangat ia cintai itu.

Baekhyun benci saat ia harus menurut dan menjadi lemah.

"Tapi.. Bagaimana jika aku tetap tidak bisa?" Tanya Baekhyun dengan lirih di akhir kalimat nya.

"Eomma yakin, kau pasti akan menyukai pria yang Appa mu jodohkan. Meski itu sulit, sayang." Ucap Hyo Sun dengan senyum menenangkan.

Baekhyun membalas senyum indah itu dengan senyuman tak kalah indah darinya. Untuk saat ini, ia hanya berharap bahwa takdir tak akan mempermainkan nya.

Mengapa disaat 'dia' akan kembali ke sisi Baekhyun setelah beberapa tahun lamanya meninggalkan Baekhyun demi mimpi itu, perjodohan ini harus terjadi?

"Sebaiknya kau tidur. Hari sudah semakin larut. Besok kau sekolah kan?" Tanya Hyo Sun memecahkan keheningan yang sempat terjadi.

Baekhyun mengangguk seraya menguap akibat kantuk yang mulai menyerangnya.

"Kalau begitu, jangan biarkan matahari mengalahkan sinarmu esok."

TBC

Yaampun ini bagus nggak sihh?? Nggak pede banget sama prolog nya. Tapi... semoga kalian suka ya^^

Note : Saran dan Komentar sangat dibutuhkan ya, guys^^

NEXT??