Matahari mulai menampakkan dirinya, menggantikan sang bulan dalam menjalankan tugasnya.
Baekhyun mengerjapkan mata nya. Hal yang pertama ia rasakan adalah rasa pening yang begitu dahsyat. Tapi selang beberapa menit, rasa pening itu kian menghilang.
Gadis itu bangkit dengan perlahan. Diingatnya kejadian semalam, dimana ia dan Chanyeol bertengkar. Sebenarnya ini hanyalah masalah sepele yang tidak perlu dibesar-besarkan.
Namun, emosi sudah menghilangkan semua akal sehat Chanyeol dan Baekhyun malam itu. Keduanya saling menuduh dan menyalahi, seolah diri mereka masing-masing tidak bersalah dalam hal ini.
Baekhyun menoleh kesamping, dimana sang kekasih masih terlelap dengan nafas yang beratur. Namun, hatinya terasa nyeri kala Chanyeol tidur dengan posisi memunggunginya.
"Oppa.." lirih Baekhyun.
Gadis itu mengambil nafas dalam sebelum beranjak menuju kamar mandi. Tangannya menyentuh kedua kelopak matanya yang sedikit bengkak, kala dirinya sudah berada didepan cermin. Rupanya efek dari menangis diam-diam itu membuat kedua matanya tampak menyeramkan.
Baekhyun keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang jauh lebih baik. Meskipun hatinya masih buruk, atau bahkan jauh lebih buruk daripada kemarin.
Gadis itu melihat Chanyeol masih terlelap diatas ranjang dengan nyenyaknya. Entahlah. Mungkin pria itu merasa lelah akibat pertengkaran mereka semalam. Jadi Baekhyun memutuskan untuk tidak mengganggunya. Lagipula untuk berbicara dengannya saja ia tak memiliki nyali.
"Lebih baik aku bikin sarapan saja." gumam Baekhyun seraya berjalan keluar kamar.
Chanyeol membuka matanya segera kala mendengar suara langkah Baekhyun semakin menjauh. Pria itu sudah terjaga sejak tadi, bahkan 5 menit sebelum Baekhyun bangun. Tapi Chanyeol sengaja berpura-pura tidur kembali kala melihat Baekhyun mulai membuka matanya tadi.
"Hufftt.. ini bahkan jauh lebih sulit ketika aku memutuskan Jessica." gerutu Chanyeol seraya mengacak rambutnya frustasi.
Memang niatnya Chanyeol ingin menghindari Baekhyun hingga suasana hatinya membaik lagi. Tapi setelah melihat bagaimana ia sangat ingin memberi Baekhyun morning kiss, membuatnya harus berusaha lebih keras lagi.
Dan pilihannya untuk pergi keluar seorang diri, tampak sangat pas.
"Aku harus segera mandi dan pergi dari sini." gumam Chanyeol seraya bangkit menuju kamar mandi.
Baekhyun mengikat rambutnya dengan cepol asal-asalan. Lalu ia segera memakai apron dengan cepat. Seolah ia hanya memiliki waktu yang sangat sedikit untuk membuat sarapan.
"Aku harus membuat apa? Lalu bagaimana caraku mengajaknya sarapan bersama?" celoteh Baekhyun frustasi.
Gadis itu pun membuka lemari pendingin. Dan hanya menemukan dua butir telur ayam disana. Bahkan tidak ada sayuran maupun bahan lain yang dapat ia jadikan menu sarapan pagi ini.
Pikirnya, apakah ini hari buruknya?
Jika "Ya" maka bolehkah Baekhyun berteriak kesal sekarang?
Setelah berpikir beberapa menit, telur ayam itu pun mulai ia masak. Telur mata sapi dipagi hari bukanlah hal yang buruk, kan?
Gadis itu mulai fokus pada kegiatannya membuat sarapan. Tampak sekali bahwa ia sangat antusias dalam aktifitas nya itu. Apalagi jika membayangkan reaksi Chanyeol nanti.
Sesekali Baekhyun memikirkan kalimat apa yang akan ia ucapkan pada Chanyeol nanti. Karena jujur, gadis itu ingin sekali meminta maaf terlebih dahulu dan memperbaiki masalah sepele mereka ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Yes [CHANBAEK]
Fanfiction[COMPLETED] Perjodohan? Baekhyun pikir, perjodohan itu hanya ada di drama-drama yang sering Eomma nya tonton. Tapi... Baekhyun mengalaminya. Dan dia tidak pernah berpikir akan jatuh cinta dalam waktu yang singkat pada pria yang dijodohkan dengannya...