Viona

44.2K 1.3K 4
                                    

Malam ini hujan lebat. Sepasang suami istri beserta satu putra berusia 18 tahun keluar dari mobil Ferari mereka. Ketiganya berjalan beriringan menuju pintu utama. Tanpa menekan bel sang suami masuk rumah memimpin istri dan anaknya.

Rumah sangat sepi, sebagian mungkin ada dibelakang beristirahat. Karena waktu menunjukan pukul 23:00. Langkah Richard Narendra berhenti ketika mendengar suara benda yang pecah dilantai atas. Begitu pula istri dan Kalva Gustav Narendra putra mereka. Richard berlari menaiki tangga lalu diikuti oleh putranya, diurutan paling belakang adalah Sintia Narendra istri Richard.

Rich membuka pintu kamar putra sulungnya. Dia yakin pasti, suara itu ada di kamar tersebut. Percuma kamar terkunci.

"Haikal, buka pintu!!! Apa yang terjadi didalam?"

'Hening'

"HAIKAL!! BUKA atau AYAH DOBRAG PINTUNYA!!!"

"Ayaaaaahhhh, toloong!!! Tolong Haikaall ayaaahhh. Jangann Viii, jangaann!!! Gue ga mauuu. Ayaahh toloongg Haikaall" teriak Haikal.

Rich, Sintia, dan Kalva panik mendengar teriakan Haikal dari dalam kamar. Rich meneriaki nama satpam pemegang kunci duplikat agar mengambilkan kunci kamar Haikal.

PRAAAANNGGGG

"Aaaw, Kepalaa guueeee"

Mereka semakin panik mendengar sesuatu yang pecah bersama teriakan Haikal yang semakin histeris.

Luar kamar menjadi riuh bisikan para pembantu keluarga Narendra yang lebih dari lima orang. Ada juga satpam yang lainnya berkumpul disana. Seorang satpam berlari membawa sebuah kunci. Rich langsung mengambilnya dan mengepaskannya pada handle pintu. Rich membuka pintu dengan tergesa. Dilihatnya kondisi kamar yang berantakan. Viona putri sulung keluarga Narendra berdiri kaku disamping ranjang, sedangkan Haikal duduk dibawah Viona sambil memegang kepalanya yang berdarah. Dia hanya memakai celana pendek.

Haikal berdiri dan memeluk Ayahnya meminta perlindungan.

"Ayah, tolong Haikal ayah"

"Apa yang kalian lakukan dikamar dengan pintu terkunci?"

"Ak-" ucap Vio.

"Dia masuk kamar Haikal tanpa izin lalu mengunci kamar, kuncinya dibuang keluar jendela. Dia membuka paksa pakaianku ayah, dia juga melemparku dengan guci kecil itu"

Rich melihat baju dan celana panjang betebaran dibawah ranjang. Ada juga remukan guci dibawah Viona.

"TIDAAKK!!! Itu tidak be-"

Rich menarik tangan Viona.

'PLAAKKKK PLAAKKK'

Viona jatuh tersungkur ke lantai karena dua kali tamparan yang dilakukan Rich.

"A-yah"

Mata Viona berkaca kaca dan segera dibanjiri dengan air mata.

"Berulang kali kamu membuat onar dikeluarga ini. Aku menyesal punya anak seperti kamu. Jangan pernah panggil aku ayah lagi"

Viona merangkak ke kaki ayahnya. Dia memegang kedua kaki ayahnya, memohon padanya agar percaya pada putrinya. Ayahnya hanya diam disana tak mengucapkan satu katapun. Viona menatap Kalva.

"Kak Kalvaaa"

Dia menggelengkan kepalanya.

"Ayaahh. Viona ga ngelakuin apa apa ayaah"

"Jangan pernah panggil aku ayah, karena kau bukanlah putriku. SATPAAMM."

"Ya Tuan"

"Usir dia dari sini"

VionaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang