Author POVSemua akan indah pada waktunya.
Cobaan memang selalu datang silih berganti. Masalah satu belum kelar keluar lagi masalah lain.
Disini, di kamar ini. Kamar yang lima tahun ini menemani kesendiriannya. Dia Viona kini tak mengerti jalan hidupnya sendiri. Terlalu rumit dan terlalu seperti sinetron yang memiliki banyak season.
Hidupnya yang berubah drastis membuat dirinya ikut berubah. Semua memang benar, kini tak ada lagi Viona yang ceria, kini hanya ada Viona yang tidak peduli dan keras kepala. Gadis itu memang terlihat kuat, namun apakah kalian tau? Jauh di hatinya dia adalah gadis rapuh yang juga membutuhkan belaian kasih sayang orang.
Tetap memilih sendiri walaupun keluarganya meminta dirinya kembali kedalam kehangatan keluarga. Ini yang bisa ia lakukan saat ini. Bahkan selama sebulan setelah mereka bertengkar di Apartemen inipun Vio masih tetap belum bisa memutuskan jalannya sendiri. Yang ia inginkan saat ini adalah tetap disini menjalani hidup seperti sebelumnya walaupun masalah demi masalah ada digenggaman tangannya. Dia hanya yakin suatu saat nanti genggaman tangannya akan mengendur dan melepaskan masalah sedikit demi sedikit. Entah kapan itu..
Laptop yang terbuka dipangkuannya sudah tidak menarik minat lagi. Pikirannya menerawang jauh menggapai langit, setelah itu akan terjatuh dan tak mampu berdiri lagi. Sakit!! itulah yang dia rasakan.
Tak pernah terfikir olehnya akan diajak pulang oleh Richard. Karena yang ada dipikirannya sejak pengusiran itu adalah dia harus bekerja jika ingin menjalani hidup dengan layak. Apakah sakit hati diusir oleh ayah sendiri? Jelas aja sakit hati. Hati itu rasanya remuk. Jantung itu rasanya berhenti bernafas. Dada itu rasanya sesak kurang oksigen.
Pemikiran ingin bunuh diripun ada dibenaknya. Jika saja. Tante Maya tidak menasehatinya tiap hari ketika malam sebelum tidur pasti Vio sudah mati sekarang ini. Tantenyalah yang membuat kerapuhan sedikit terobati, merasakan masih ada yang menyayanginya. Lalu sekarang bagaimana? Masih adakah orang yang menyayanginya? Jika masih, siapa orangnya?
Viona menutup Laptop lalu turun dari ranjang. Duduk dimeja rias menyaksikan dirinya sendiri.
Tak banyak berubah. Rambutnya tetap panjang, kulitnya tetap putih bersih. Hanya berbeda raut wajah. Dulu wajah itu tak pernah muram. Selalu tersenyum ceria dan tatapan mata yang menenangkan. Sekarang wajah itu terlihat dewasa, tegas, dan tatapan mata tajam, penuh kebencian dan menyelidik.
Viona berdiri dan kembali ke ranjang untuk tidur. Sudah hampir pagi dan dia harus kerja besok.
Di tempat lain Vino duduk di meja kerjanya menganalisis keuntungan yang semakin naik tiap tahunnya. Apalagi beberapa minggu terakhir setelah bekerja sama dengan Perusahaan milik Richard. Ini semakin menaikkan keuntungan.
Dia selalu berfikir. Jika itu adalah perusahaan milik Rich berarti Viona juga berhak kan atas perusahaan itu?
Selama ini Vino hanya tau Viona gadis yatim piatu karena tak pernah terlihat bersama orang tuanya. Tapi ternyata ayahnya masih hidup dan beliau adalah pengusaha sukses. Bahkan Kalva dan Haikal sudah pintar berbisnis sejak kuliah. Rich terlihat sangat adil pada kedua putranya, baru sebulan ini dia tau mereka hanya anak tiri. Dan Viona adalah anak kandungnya.
Viona. Kenapa kamu tak mau memaafkan ayahmu sendiri? Pikir Vino.
Vino menutup Laptopnya lalu beranjak ke kamar Mama. Beliau sudah tidur. Baru setelah itu Vino kembli kekamarnya sendiri.
***
Pagi yang cerah. Kantor pagi ini sudah lumayan ramai. Viona turun dari mobil Gio dan diikuti Gio. Mereka berjalan beriringan menuju loby kantor. Beginilah hari hari Viona, selalu datang dan pulang bersama Gio teman kantornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viona
RomanceViona bukan lagi Viona yang cengeng. Dia tumbuh menjadi gadis tangguh dan memiliki hati batu. Tak ada lagi Viona manja yang lemah lembut. Semua gara gara masa lalu.