Viona POV
"Dia siapa Mom?"
"Keponakan Mom"
"Oh"
Aku memang tidak beruntung karena Agata akan pergi denga Vano Vano itu. Jadi aku bikin alasan aja biar ga ikut sama mereka. Malas kalau ada orang asing. Aku memang bilang ke Agata kalau Diva akan jemput. Sebenernya engga sih, nih aku baru telfon Diva supaya jemput aku disini.
"Vi, anterin Mommy ke butik yuk?"
Butik? Ide bagus tuh. Udah lama ga ke butik. "Ayok Mom, Vi juga pengen jalan jalan nih sama Mom, udah lama ga pergi bareng"
"Ya udah, Mom ganti baju dulu. Kamu siapin mobil Jazz ya?"
"Siap Mommy"
Butik? Bareng Mommy? Asiikkk banget tuh.
Mobil melaju sedang melewati jalan tol menuju butik langganan Mommy Lili. Langganannya itu lumayan jauh. Mungkin satu jam dari rumah.
Belum jam makan siang makanya jalan renggang. Ga akan macet deeh.
Dua jam lebih aku di butik sama Mommy Lili dan dapet banyak belanjaan. Padahal aku cuma nemenin doang tapi disuruh milih beberapa gaun. Baik banget sih Mommy.
"Vi kan cuma mau nemenin aja Mom, bukan mau belanja"
"Udah, kamu pilih aja baju sesukamu Vi, Mom pengen beliin kamu"
"Aiiss Mom ini" nyerah deh kalo sama Mommy, ga bakalan menang juga. "Iya tapi satu aja ya Mom?"
"Tiga deh"
"Satu mom"
"Dua titik, nah ini bagus" Mommy Lili memperlihatkan gaun terusan warna hijau muda padaku. Indah. Gaun tanpa lengan tapi sopan.
Setelah mencoba beberapa gaun yang disuruh oleh Mom akhirnya selesai juga belanjanya. Aku dapet tiga gaun sedangkan Mom dapet beberapa gaun santai. Aiisss padahal aku mintanya satu.
"Terimakasih Bu Lili, sampai jumpa lagi"
Mom tersenyum kemudian menggandeng lenganku keluar dari butik.
"Lili" teriak seseorang. Mom berhenti, aku juga. Menengok ke belakang melihat seorang ibu bersama anak kecil disana.
"Sintia, oh astaga" Mom cipika cipiki dengan wanita itu "bagaimana kabar?"
"Baik Li. Dengan siapa?"
Anak kecil yang tadi sedang membenarkan tali sepatu berdiri kemudian berbinar saan melihatku. "Kak Viiii"
Sintia terperanjat saat melihatku. Aku diam aja, walaupun Sam memanggilku dan berlari memeluk kakiku namun aku tetap diam.
"Aku bersama Vio sahabat anakku dan sudah aku anggap seperti anakku sendiri" ungkap Lili. "Ini anakmu dengan Richard? Waah sudah besar. Lalu dia kenal Vio?" Tanyanya. Sintia diam dan Lili hanya memandangku dan Sam.
"Kak Vi ga suka ya? Ketemu Sam?" Aku tersadar ada Sam yang memeluk kakiku karena sedari tadi menatap Sintia. Aku memang baru bertemu dia sekarang sejak kejadian itu. Aku berjongkok menatap Sam.
"Kak Vi senang kok. Apalagi ketemu jagoan seperti Sam" aku mengelus pipi Samuel sedangkan dia tersenyum bahagia.
"Waaahh. Jadi Vio kenal sama anakmu Sin, bagaimana kalo kita makan siang bareng? Melepas rindu gitu"
Oh ide buruk. Aku tak ingin lama lama dengan Sintia. Aku memang tak pernah dekat dengan Sintia. Dulu dia memang tidak kejam seperti disinetron sinetron karena dia ibu tiri tapi aku enggan dekat dengannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viona
RomanceViona bukan lagi Viona yang cengeng. Dia tumbuh menjadi gadis tangguh dan memiliki hati batu. Tak ada lagi Viona manja yang lemah lembut. Semua gara gara masa lalu.