#"gimana?"
Suara itu berasal dari speaker yang sudah disiapkan oleh Haikal dan Viona sebelum acara makan malam dimulai. Bahkan sudah direncanakan dari jauh hari.
"beres bos, semua sudah diatur. disana ada rekan gue dan bisa dipastikan kayu kayu yang sudah dirancang itu akan menimpa dia"
"emang kayu bisa bunuh orang huh?.lo goblok?"
Jelas banget itu suara siapa. Suara itu membuat semua yang ada di taman berhenti makan. Meta panas dingin terlihat pucat pasi, sama hal nya dengan Danu.
"bos tinggal terima beres deh. Kayu memang tidak bisa bunuh orang gitu aja tapi mendorong orang dari lantai 15 dengan kayu itu bisa bikin orang itu mati kan?"
"not bad. Ga nyangka lo bisa jenius"
Richard terpaku mendengar suara dua orang itu, dia tau suara siapa itu. Itu suara Meta, namun dia tak tau siapa lelaki tadi. Dia menatap Meta yang kini terdiam ditempatnya. Viona dan Haikal tersenyum puas melihat situasi malam ini. sedangkan yang lainnya hanya diam.
Sam menepuk nepuk lengan Vio berharap Vio menunduk karena dia ingin membisikkan sesuatu pada kakak perempuannya.
"Kak"
Vio menundukkan kepalanya
"Kenapa?"
"Kok pada diem sih? Sam takut"
Vio mengelus kepala Sam lembut. "Ga ada apa apa. Diem aja ya? Ini masalah orang dewasa" bisik Viona.
Sam cukup pintar sehingga dia menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
Suara dari speaker kembali membuat orang disana tercengang.
"Goblog!! Gimana bisa dia selamat?"
".."
"Aku ga mau tau, pokoknya Richard harus mati!! Kalau dia ga mati, aku ga bisa dapetin Sintia"
".."
"Susun rencana lagi, terserah apa aja yang penting Bunuh Richard sekarang juga Meta!!"
"Shiiittt"
"Sintia, tunggu aku"
Siapapun tau suara siapa itu. Pemilik suara duduk diam ditempatnya. Richard terlihat murka karena selama ini Danu yang dia anggap sahabat ternyata dalang dibalik semua musibah yang dialaminya.
"KAU!!"
Danu tersenyum iblis. Meta hanya diam pucat pasi. Yang lain tegang menyaksikan adegan live ini. Sintia nampak terkejut karena dalam rekaman ini namanya disebutkan. Dia memang mengenal Danu sejak masa kuliah.
"Kenapa Richard? Aku akui, putrimu memang lebih hebat dari pada kau. Kau tak pernah berfikir sejauh ini, sedangkan putrimu? Lihat! Dia tau semuanya. Kau lelaki bodoh!! Bahkan bodoh sejak kau SMA"
"Jaga ucapanmu Danu!! Kau tak pantas mengatakan apapun tentang ayahku" teriak Viona di kursinya.
"Kenapa Babe? Itu memang kenyataan kan?" Cergah Danu santai.
Vio nampak emosi ketika mendengar ayahnya sendiri dibilang bodoh oleh orang yang memang sangat dia benci sekarang ini. Baru saja dia akan berdiri dan memaki Danu, gerakannya ditahan oleh tangan kekar yang hangat milik Kalva. Dia mengelus tangan Viona pelan kemudian menggenggamnya agar Viona tak melakukan tindakan bodoh. Kalva menatap tepat dimanik mata Vio saat Vio terlihat kesal menatap Kalva. Ada ketenangan saat Kalva menatapnya. Dia sadar dia harus tenang saat ini.
"Danu Iblis. Itu karena ayahku adalah pria yang sangat baik padamu, sehingga beliau tak menduga hal ini. Kau dimatanya adalah sosok sahabat sejak SMA!! Dan ternyata sahabatnya adalah ular berbisa" ucap Vio akhirnya dengan nada tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Viona
RomanceViona bukan lagi Viona yang cengeng. Dia tumbuh menjadi gadis tangguh dan memiliki hati batu. Tak ada lagi Viona manja yang lemah lembut. Semua gara gara masa lalu.