13. Ada Apa Dengan Rio?

1.2K 74 6
                                    

Irsyad Lazario : Hai, nanti malem kamu ada acara nggak?

Begitulah isi pesan yang menyebabkan ponsel Sarah bergetar barusan ketika layarnya sudah masuk ke dalam ruang obrolan.

Sarah mencoba mengingat, apakah malam nanti ia ada acara atau tidak. Sepertinya tak akan ada acara, karena kalau malam di hari biasa seperti ini, jarang sekali diadakan sebuah acara.

Sarah tak tahu saja, siaran langsung di televisi pada malam hari disebut acara juga, kan?

Sarah Zavenya H : Nggak ada, kak. Kenapa?

Sudah, hanya itu yang Sarah balas. Habisnya, ia tak tahu harus berkata apa lagi--ralat, menulis apa lagi.

Irsyad Lazario : How about dinner with me?

Selain memiliki kemampuan membalas pesan secepat kilat, ternyata Rio juga punya kemampuan berbahasa Inggris yang--mungkin--lumayan. Terlihat jelas dari pesannya yang menggunakan bahasa itu, padahal bisa saja Rio copy-paste lewat Google Translate.

Omong-omong tentang bahasa Inggris, Sarah jadi ingat Hasnan. Mantan Sarah itu, lagi apa ya sekarang? Hm...

Tenang saja, Sarah sudah move on, kok. Hanya kepikiran soal mantan, nggak masalah, bukan?

Sarah Zavenya H : Kapan kak?

Sarah merasa bodoh ketika pesan itu ia kirim ke Irsyad Lazario, pacarnya. Pastilah Rio akan berpikiran hal yang sama--menganggap Sarah bodoh atau minimalnya konyol--karena telah bertanya kapan mereka akan dinner. Hei, anak TK di Inggris juga tahu, kali, dinner itu untuk kapan.

Irsyad Lazario : Memang udah ada ya, dinner sore2?🤔

Hah, 'kan sudah Sarah tebak.

Sarah Zavenya H : Hehehe.. maksud aku jam berapa mau dinnernya? 😬😬😬

Emoji itu terpaksa Sarah ikutsertakan, supaya Rio tak menganggap dirinya konyol-konyol amat.

Irsyad Lazario : Oooh, kirain... Gimana kalo aku jemput kamu jam 7?

Sarah Zavenya H : Boleh, kak.

Irsyad Lazario : Oke, kamu kirim alamat rumah kamu ya.. Aku kan belum pernah ke rumah☺️

Rifqi aja udah pernah, masa lo belum, sih, Kak, batin Sarah bersungut-sungut ria sesaat sebelum ia mengirimkan alamat rumahnya yang dibalas "oke" oleh Rio. Sarah bagai deja vu, karena sebelum Rio, ia pernah bertukar pesan sama persis seperti ini juga dengan Rifqi. Ya, ketika anak itu secara tiba-tiba mengajaknya makan malam.

Balasan "oke" dari Rio tak Sarah gubris. Maksudnya, setelah teks "oke" masuk, Sarah tak lagi membalasnya sekadar bilang "aku tunggu yaa" atau semacamnya, karena ia pikir, itu tak perlu.

Padahal mereka sedang menjalin suatu hubungan...asmara? Ya, asmara--oke, ini menggelikan.

Sarah yang malas membalas pun meletakkan kembali ponselnya ke atas nakas dekat ranjang. Badannya terasa pegal sekali hari ini, padahal saat di sekolah tadi, kegiatannya tak ada yang melelahkan. Maksudnya, tak ada kegiatan ekstra untuk hari ini, tetapi Sarah merasa badannya akan remuk jika tidak diistirahatkan. Maka, sekarang ini, Sarah memilih untuk tidur terlebih dahulu. Pun jam di dinding masih menunjukkan jarum panjang ke angka 5 lewat 30 menit. Bukan masalah 'kan kalau ia tidur sebentar? Hanya sebentar, sekadar untuk menghilangkan rasa lelah saja.

Someone Like YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang