TIGA BELAS (I)

1.2K 134 4
                                    

Sesampainya di rumah, David benar-benar tak habis pikir dengan info yang ia dapatkan tadi. Setelah mengobrol dengan Nadine, ia benar-benar langsung berpamitan untuk pulang. David sama sekali tidak bertemu dengan Camila.

David menoleh sebentar ke sebuah bingkai yang memajang fotonya dengan Camila saat di photobooth beberapa waktu lalu. Keduanya terlihat tersenyum bahagia dan saling merangkul.

Pertemanan mereka begitu kuat. Persahabatan mereka benar-benar bahagia. Apa David rela mementingkan perasaannya dan meninggalkan kebahagiaannya saat berteman dengan Camila?

Ia takut, ia takut jika kembali mementingkan perasaannya Camilanya menjauh. Ini bukan pertama kalinya, sama seperti saat akhir kelas 11, mereka sempat perang dingin hanya karena David mengungkapkan perasaannya pada Camila. Dan David tidak ingin hal itu terjadi lagi.

Tangannya meraih ponselnya, menatap layar ponselnya yang menampilkan wajahnya dan Camila yang tengah berselfie bersama.

Dalam hati, David terus bertanya-tanya. Apa yang disampaikan oleh Nadine merupakan analisisnya sendiri atau memang pengakuan Camila?

Apa Camila benar-benar menyukainya? Apa kini perasaannya benar-benar terbalas? Tunggu, perasaannya? Apa David masih memiliki perasaan pada Camila?

Tiba-tiba ponsel yang ada digenggamannya menyala, menampilkan sebuah panggilan yang tidak David harapakan sama sekali. Ia berdecak sebal kemudian mengangkat telepon dari Rangga.

"Ya?"

"Galak amat, Mas, buka pintu kamar keles," ujar Rangga sukses membuat David berteriak.

Dengan perasaan kesal, David bangkit dari duduknya, berjalan menghampiri Rangga yang sudah di depan pintu kamarnya. Dan yang dapat David yakini, laki-laki itu pasti tidak sendirian.

"Mau pada ngapain sih?" celetuk David saat baru membuka pintu kamarnya. Benar saja, Rangga datang bersama Samudra dan Juno.

"Nggak ngapa-ngapain sih, mau ngerecokin doang." Rangga menyelonong masuk ke dalam kamar David dan mulai memberantakinya, begitupun Samudra dan Juno.

David tak bisa berharap banyak mereka akan pulang dalam waktu dekat. Apa mereka tidak mengerti kalau David sedang galau begini?

"Kalian diam-diam disini, gue mau ke bawah."

Daripada bergabung dengan mereka, David akan memilih menyendiri saja di bawah. Tenang, aman, dan dia bisa berpikir jernih soal dirinya dan Camila.

***

Camila menatap David yang baru saja memasuki kelasnya. Dirinya jadi bingung sendiri, haruskah menyapa David?

Nadine bilang, bahwa kemarin David menjelaskan soal Fina. Namun tanpa Camila ketahui, Nadine melewati sebuah cerita penting dari Camila. Nadine tidak bercerita soal dirinya yang mengatakan pada David bahwa Camila cemburu.

"Kantin, yuk, Camila, Dani, mau kantin nggak?" Camila mendengar panggilan Rangga yang baru datang juga.

Jam masih menunjukan pukul setengah 7 pagi, dan di kelas hanya baru berempat. Tunggu, kalau Rangga pergi bersama Dani, tandanya Camila akan berduaan dengan David?

Camila bangkit dan siap menjawab "Gu-"

"Gue ikut, Ga," teriak David dan langsung melempar tasnya dan kembali ke depan menyusul Dani.

"Cam?" Camila meringis kemudian menggeleng.

"Gue mau ke toilet aja," jawab Camila membuat Rangga menganggukan kepalanya paham dan segera meninggalkan kelas.

Camila kembali menjatuhkan tubuhnya, ia meringis menerima kenyataan ini. Kenapa kenyataannya, ia dan David harus seperti ini?

Nadine sudah meminta maaf atas namanya, David juga sudah meminta maaf melalui Nadine, lalu untuk apa mereka saling diam seperti ini?

"Selamat pagi!" Camila segera menoleh ke pintu kelas, disana terdapat Nadine dan Samudra yang masih saling mengobrol pelan.

"Hai, Cam, pada kemana?" Samudra menatap tas teman-temannya yang tak memiliki penghuni.

"Ke kantin," jawab Camila pelan.

Camila yakin ada yang tak beres disini. Kalau semua sudah beres, kenapa Camila memilih untuk diam dan seolah memusuhi David?

"Nad, lo yakin kemarin Jum'at itu cuma ngobrol soal Fina aja?"

***

Berhubung mau coba rutin sesuai jadwal. Ini aku post seadanya, ya. Jadi part ini aku bagi 2 aja dengan judul yang nantinya berbeda.

Jangan lupa komentar.

Btw, aku kayaknya nggak bisa serutin biasanya. Aku mau hiatus kayaknya. I'm twelfth now:""")

November, 3rd 2016.

THREE WORDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang