'Psst!'
Suara pengharum ruangan otomatis terdengar di dalam kamar berukuran 5x7 bertema putih dan beige.
Di sana terdapat seorang gadis muda sedang tertidur dengan pulasnya di bawah balutan bed cover berwarna beige. Gadis itu kini tengah menautkan kedua alis simetrisnya karena ada yang menggangu pendengarannya.
'Tok... Tok... Tok...'
"Non Rafel bangun, sarapan udah siap non," teriak suara perempuan dari balik pintu kamar.
Spontan, gadis yang bernama Rafel itu mengucek matanya sambil memfokuskan pandangannya untuk melihat jam dinding di depannya.
"Iya Bi Rafel mandi dulu," ucap Rafel sedikit teriak mengingat pintu kamarnya cukup jauh dengan ranjangnya.
Rafel menghela nafas kasar sambil mengacak-acak rambutnya. Hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah barunya. Rafel pindah dari New York sepekan lalu. Ia telah berpindah sekolah 3 kali sejak sekolah dasar dan hal itu membuatnya lelah. Bukan apa, tetapi ia harus selalu ikut dengan orang tuanya berbisnis. Harus bertemu teman baru, tradisi baru, dan pastinya kebiasaan baru.
Dengan langkah gontai ia menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas paginya. Belum sampai ke kamar mandi, ia memandang bucket bunga mawar besar dan beberapa balon hitam dan gold mengitari seragam yang dipakai oleh manekin di walk in closet bertema senada denan kamarnya. Hal itu membuat mood-nya sedikit naik.
"Bagus juga seragamnya. Gue kira gue bakal pake seragam abu-abu. Ternyata stylish juga," ucapnya lalu ia meneruskan kegiatannya.
Setengah jam kemudian ia turun untuk sarapan sebab Bi Asih telah memberitahunya jika sarapan telah siap.
"Fel," panggil lelaki paruh baya yang telah menggunakan setelan jas berwarna navy lengkap.
Rafel hanya berdehem sambil mengoles selai ke atas rotinya. Tak dipungkiri meja makan berukuran besar itu tersedia berbagai macam makanan tetapi Rafel hanya ingin makan roti saat ini.
"Kamu inget kan sekarang hari apa?" tanya lelaki itu yang Rafel panggil dengan sebutan Papa.
"Senin," ucap Rafel singkat.
Rafel memang bersikap dingin terhadap papanya sejak kematian ibunya dan semakin dingin saat papanya menikah lagi.
"Maksud papa, kamu inget kan sekarang hari pertama kamu masuk sekolah baru nak?" ucap perempuan yang duduk di seberang Rafel.
Rafel hanya diam dan tetap memakan rotinya.
"Pake baju gitu?" sekarang giliran papanya yang berbicara.
Tidak heran mengapa mereka berdua bertanya dan memandang Rafel aneh sebab saat ini Rafel hanya menggunakan atasan crop tie dan hot pants.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Sahabatmu
Teen FictionCerita cinta masa SMA yang tak terlupakan. Mereka terjebak di dalam permainan mereka sendiri. "Gue suka ama lo," ucap seorang perempuan yang kini berdiri dihadapan lelaki yang berbadan tinggi. 'Deg' 'What the...? Apa gue mimpi? Oksigen mana oksigen...