"Huaaa.'' teriak Rafel saat ada tangan yang menyentuh pundaknya. Rafel langsung menonjok orang yang memegang pundaknya tanpa melihat mukanya terlebih dahulu membuat orang itu meringis karena tonjokan Rafel. Beberapa pasang mata melihat kearah mereka berdua.
"Eh elo, sorry aduh gue kira siapa. Lo sih pake ngagetin gue segala." ucap Rafel sambil menggaruk tengkuknya.
"Whats wrong girl? Lo kenapa?" tanya Alex. Ya, orang itu adalah Alex teman Rafel yang baru pindah sekolah dari NYC.
"Hadeuh, gue cape. Lo ngapain disini?" tanya Rafel.
"Jemput lo. Surprise gitu. Tapi malah gue yang dapet surprise." ucap Daniel sambil memegangi sudut bibirnya yang ditonjok oleh Rafel.
"Hehe sorry, gue gak bermaksud. Yaudah kuy anter gue pulang, ntar gue obatin di rumah." ucap Rafel sambil menggandeng tangan Alex membuat beberapa pasang mata yang melihat merasa iri.
"Niel, itu Rafel bukan sih?" tanya Nadia yang melihat Rafel menggandeng tangan Alex.
"Iya kali." ucap Daniel acuh.
"Pacarnya kali ya. Ganteng juga, bule - bule gimana gitu.'' ucap Nadia yang melihat Alex dari spion.
'Pacarnya? Sabodolah, btw untung juga ada pacarnya jadi gak gangguin gue ama nadia. Yuhuu!!!' batin Daniel sambil sedikit melirik kaca spion.
"Tapi masih gantengan gue kaan," ucap Daniel sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Ish, pede banget deh. Gue klitikin juga lama - lama." ucap Nadia.
"Klitikin aja kalo bisa. Wlee!" ucap Daniel sambil menjulurkan lidahnya.
"Awas lo ya." ucap Nadia sambil menggelitiki perut Daniel.
"Hahaha, gue nyetir beb. Udah deh... Haha..." ucap Daniel yang membuat Nadia berhenti menggelitikinya karena hampir menabrak seseorang.
"Lo juga sih pede bet jadi orang. Udah fokus jalanan sana, ntar gue mati gimana," ucap Nadia dan dibalas cekikikan oleh Daniel.
'Thanks god udah ngasih waktu berdua sama dia. Gue bersyukur bisa sedeket ini sama Nadia.' batin Daniel.
Setelah mengantar pulang Nadia ke rumahnya, Daniel langsung kembali ke rumahnya. Lima belas menit mobilnya sudah sampai di pelataran rumahnya.
''Aduh," ucap seorang gadis setelah Daniel membuka pintu mobilnya.
"Huahaha lo ngapain duduk disitu? Mau ngepel lo?" tanya Daniel yang melihat Rafel terduduk dibawah. Rafel mencoba berdiri sambil memegangi pantatnya yang mencium lantai.
"Gue jatoh bego! Lo harus tanggung jawab!" ucap Rafel yang sudah berdiri dengan sempurna.
"Eh enak aja, gue nggak pernah ngapa - ngapain lo ya. Lo hamil anak siapa?" tanya Daniel sambil berbisik pada kata 'hamil'. Rafel langsung membelalakkan matanya lalu memukul jidatnya.
"Stupid! Udah cepet masuk kalo gak mau anter gue. Lo harus tanggung jawab pantat gue sakit bego!" ucap Rafel sambil mendorong Daniel untuk masuk ke dalam mobil. Setelah memastikan Daniel benar - benar masuk ke dalam mobil, Rafel ikut masuk ke dalam mobil tepatnya di jok kemudi. Rafel langsung melajukan mobil Daniel yang entah kemana perginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Sahabatmu
Dla nastolatkówCerita cinta masa SMA yang tak terlupakan. Mereka terjebak di dalam permainan mereka sendiri. "Gue suka ama lo," ucap seorang perempuan yang kini berdiri dihadapan lelaki yang berbadan tinggi. 'Deg' 'What the...? Apa gue mimpi? Oksigen mana oksigen...