"Lo suka sama Rafel ya Niel?" tanya Vian.
Nadia, Varo dan Gerry pun menoleh ke arah Daniel.
"Eh apaan sih yan. Gak mungkin kali. Masa iya gue suka cewek berandal kek Rafel. Ngelawak Lo mah! Mendingan juga sama Nadia. Ya gak Nad?" ucap Daniel sambil menarik turunkan alisnya.
"Hoeek mulai modus. Jangan mau Nad sama Daniel si fakboy," sahut Varo sambil terbahak.
Daniel pun otomatis memelototi Varo.
"Beneran juga gak papa kok. Gue duluan ya guys," ucap Nadia sambil menutup resleting ransel merah mudanya.
"Hah apaan Nad? Ngomong sekali lagi please. Kalian denger kan? Yeay lampu ijo nih!" ucap Daniel bersemangat.
"Haha becanda Niel. Duluan bye!"
"Huahahaha mantap Bosque abis terbang tinggi eh nyungsep ke selokan. Udahlah gue mau ngedate sama bebeb. Bhay jomblo!" ucap Varo dan melenggang pergi meninggalkan kelas.
Tiba-tiba Daniel teringat Rafel saat melihat bangku kosong di sebelahnya.
'Tangan Rafel tadi kenapa ya? Apa dia jatoh? Jatoh dimana ya? Lagian ngapain sih pake pulang segala tuh bocah. Kenapa gue jadi mikirin dia anying,' batin Daniel yang teringat ada perban di tangan sebelah kanan Rafel.
"Niel, Lo nggak jadi nge date?" tanya Gerry yang masih tersisa di dalam kelas sambil merapikan raport untuk dibawa ke ruang guru.
"Mau nge date sama siapa gue? Nyindir sadis amat ente."
"Lah kan Lo harus nge date sama Bu Sri Bahenol. Lupa Lo? Palingan dia udah nungguin Lo sekarang."
"Eh bangsat iya juga ya gue kan tadi disuruh ketemuan anjir gue malah mikirin Rafel. Bego gue lagi kumat," ucap Daniel sambil mengemasi bukunya.
"Wait Lo daritadi ngelamun mikirin Rafel? Gilak! Lo jadi beneran suka Rafel? Udah move on sama Nadia?" ucap Gerry kaget.
"Ih gue masih suka Nadia ya tauk. Udah ya gak usah mikir aneh-aneh. Lo mau ke ruang guru kan. Bareng kagak?" ucap Daniel.
"Iyain aja biar cepet. Skuy!" ucap Vian dan mereka pergi meninggalakan kelas.
Daniel yang baru saja sampai di rumah pukul 7 malam pun langsung membanting tubuhnya di kasur. Ia sedikit tidak percaya dengan apa yang Rafel lakukan untuknya.
Flashback
"Permisi Bu, saya Daniel," ucap Daniel.
"Oh Daniel, sini duduk," ucap Bu Sri sambil merapikan buku-buku hasil koreksian.
Daniel pun duduk.
"Ini kamu kerjain remed nya," ucap Bu Sri sambil memberikan kertas ujian beserta soal ujian kepada Daniel. Daniel pun menerimanya sambil sedikit bingung.
"Kenapa diem aja. Kerjain."
"Mmm kenapa saya tiba-tiba boleh ikut remedial ya Bu?"
"Ceritanya panjang. Udah kerjain aja dulu. Saya tinggal ke ruang kepsek bentar. Kerjain yang bener kasihan Rafel," ucap Bu Sri sambil pergi meninggalkan Daniel.
"Rafel? Apa hubungannya sama Rafel?"
Daniel pun mengerjakan remedial dengan mudah akibat ajaran dari Rafel yang sudah melekat di kepalanya.
"Gimana udah Niel?" ucap Bu Sri yang kembali.
"Udah Bu. Oh iya Bu saya mau tanya yang tadi."
"Apaan?" tanya Bu Sri sambil mengambil 3 kotak Brownies
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Sahabatmu
Teen FictionCerita cinta masa SMA yang tak terlupakan. Mereka terjebak di dalam permainan mereka sendiri. "Gue suka ama lo," ucap seorang perempuan yang kini berdiri dihadapan lelaki yang berbadan tinggi. 'Deg' 'What the...? Apa gue mimpi? Oksigen mana oksigen...