"Masuk!" teriak seseorang dari dalam mobil yang tiba-tiba berada di sebelah Rafel berjalan. Rafel hanya menengoknya dan melanjutkan perjalanannya. Sang pengemudi mobil pun mengikuti Rafel dan menyuruh Rafel untuk masuk ke dalam mobilnya. "Beneran gak mau masuk?" ucap pengemudi tersebut dan Rafel langsung melihat ke arahnya dengan ekspresi bingung.Rafel pun akhirnya masuk karena dia sadar jika dia bisa telat kalau harus berjalan kaki ke sekolah.
Mereka berdua hanya diam. Entah kemana perginya umpatan-umpatan Rafel untuk Daniel karena sudah mengacaukan paginya dan membuatnya hampir mati penasaran perihal sebab mereka bisa tidur bersama semalam. Daniel terlihat santai mennyetir mobil sambil berkonsentrasi pada jalanan yang masih sepi.
"Fel," sapa Daniel.
"Paan!" jawab Rafel dengan nada lumayan tinggi.
"Buset dah! Kaget gue njir," jawab Daniel yang memang benar-benar kaget mendengar jawaban Rafel.
"Paan sih alay lu," ucap Rafel sedikit terkekeh.
"Sorry ya," ucap Daniel.
"Buat?"
"Semalem,"
"Maksudnya?!" tanya Rafel sedikit bingung bercampur panik.
"Gue sebenernya..." ucap Daniel.
Rafel mengamatinya dalam-dalam hingga ia tak sadar jika mobilnya telah terparkir di parkiran sekolah.
"Sebenernya apaan? Lo ngapain gue? Lo apa sih ah!" ucal Rafel kesal.
"Gue pengen kentut," ucap Daniel. Tak lama kemudian suara bom yang berasal dari pantat Daniel pun terdengar membuat Daniel terbahak dan Rafel melebarkan matanya.
Daniel tertawa sekencang-kemcangnya dan meninggalkan Rafel sendirian di dalam mobil bersama gas-gas yang tidak tahu diri baunya.
"Kuda Nil kurang ajar!!!" teriak Rafel sambil keluar dari mobil dan langsung melempari Daniel dengan sepatunya. Daniel semakin bahagia karena lemparan sepatu maut milik Rafel tak menyentuh dirinya sama sekali dan malah sepatu Rafel tercebur ke dalam selokam.
"Eh sepatu gue," ucap Rafel resah melihat sepatunya yang malaah jatuh ke selokan sekolah.
Hari ini memang sangat buruk bagi Rafel. Namun Tuhan memang adil. Daniel lupa jika pagi ini ia harus mengikuti remedial matematika. Dengan santainya ia malah pergi ke kantin membeli susu kedelai rasa stroberi dan menyeruputnya hingga tandas.
'Masih jam segini. Gue ngapain sih kok dateng pagi banget,' batin Daniel setelah melihat jarum jam pada arlojinya.
Ia mencoba mengingat dan mencari penyebab ia datang pagi. Dan 5 detik kemudian Daniel membulatkan kedua matanya dan langsung terbirit-birit menuju lab karena ia baru menyadari jika ia harus mengikuti remedial.
"Mampus gue mampus," umpat Daniel sembari menaiki anak tangga.
Sesampainya di depan lab, ia langsung mengetuk pintu lab dan masuk ke dalam lab.
"Permisi," ucap Daniel.
"Kamu telat lagi ya. Cepat masuk!" ujar Bu Wati yang sedang duduk.
Daniel pun masuk dengan hati yabg lega karena dia diperbolehkan masuk.
"Daniel, cepat kumpulkan buku catatanmu!" pinta Bu Wati setelah pantat Daniel terduduk.
Daniel yang mendengar hal itu pun dengan santainya mencari keberadaan buku catatannya. Namun hasilnya nihil. Ia baru ingat bahwa buku matematikanya kemarin malam ada di meja ruang tamu Rafel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Sahabatmu
Genç KurguCerita cinta masa SMA yang tak terlupakan. Mereka terjebak di dalam permainan mereka sendiri. "Gue suka ama lo," ucap seorang perempuan yang kini berdiri dihadapan lelaki yang berbadan tinggi. 'Deg' 'What the...? Apa gue mimpi? Oksigen mana oksigen...