Tittle : An Nocturne
Author : WinJ_Min
Genre : Low Fantasy
Cast : NCT's Chenle, NCT's Renjun
Disclaimer : Chenle dan Renjun adalah mutlak milik keluarga dan agensi. Alur cerita dan plot adalah murni milik saya tanpa ada kesengajaan unsur mengkopas!!
***
Hanya ini tempat tinggalku. Kau mau menjaganya untukku, kan?
.
.
.
.
"Ssstt ...."
Untuk yang kesekian kali, suara desis berbisik itu menembus pendengarannya-bocah lelaki bersurai hitam legam itu sedari tadi mengedarkan pandangannya ke sekeliling guna mencari asal suara yang ia yakini hanya dirinya seorang yang mendengar.
"Zhong Chenle!"
Bocah bernama Chenle itu menghentikan langkahnya, disaat kerumunan bocah seusianya mengikuti langkah sang pemandu wisata, Chenle justru diam-diam berlari menjauh dan melepas diri dari rombongannya.
"Ya, Zhong Chenle, kemarilah."
Chenle terdiam sesaat hingga didapatinya seorang bocah lain tengah terduduk pada bangku taman seraya melambaikan sebelah tangan mungilnya ke udara-memberi isyarat pada Chenle untuk menghampirinya segera, lantas bocah bermata segaris itu segera berlari menghampiri.
"Apa kau yang sedari tadi memanggilku?" Tanya Chenle, saat bocah itu telah tepat terlihat jelas di hadapannya.
"Benar, aku yang memanggilmu," senyum penuh seketika tergaris di kedua bibirnya, menghiasi wajah putihnya yang tirus itu, "Perkenalkan, namaku Renjun, Huang Renjun."
"Renjun, kenapa kau tahu namaku?"
"Aku tadi melihat beberapa temanmu menyebut nama itu padamu, jadi kupikir itu memang namamu."
Chenle mengangguk mengerti, sesekali ia berbalik melihat rombongannya yang makin menjauh, "Lalu kenapa kau memanggilku? Teman-temanku sudah hampir tidak terlihat."
"Apa aku bisa meminta bantuanmu?"
"Untuk apa?"
Renjun segera menginjakkan kakinya pada rerumputan basah tersebut-turun dari duduk manisnya-kakinya sama sekali tidak terbungkus sepatu ataupun sehelai benang kauskaki, embun pagi cepat membasahi jari-jemari dan telapak kaki mungilnya.
"Apa kau bisa membantuku?" Tanya Renjun, matanya begitu berbinar penuh harap.
"Tentu, aku bisa membantumu. Tapi apa yang harus kulakukan?"
Chenle tersentak begitu Renjun menarik lengannya-mengajaknya pergi meninggalkan tempat itu. Sampai di mana Chenle terpukau dengan tempatnya berpijak saat ini, sebuah lapang yang begitu luas, tanpa satupun objek yang mengganggu. Kabut tipis bagai helaian permen kapas itu menutupi sebagian pandangan keduanya, hanya mereka berdua.
"Renjun, ini luar biasa. Ini sungguh indah," seru Chenle seraya melompat kecil dan riang memandang sekitar.
"Bantu aku, jagalah pohon ini," ucap Renjun seraya menunjuk sebuah bakalan tunas dengan tiga daunnya yang menyembul berwarna kemerahan.
"Untuk apa, menjaga pohon ini? Bukankah dia bisa menjaga dirinya sendiri, dia sudah tertanam kuat," Chenle tak habis pikir, pohon kecil itu memang benar terlihat segar dan kuat.
"Apa kau akan percaya? Aku adalah nyawa pohon ini. Pohon ini adalah rumahku tinggal, jika pohon ini mati, maka aku juga akan mati," nada bicaranya berkeok rendah, binar matanya meredup perlahan, Renjun tidak siap jika harus menangis sekarang.
"Kau tidak bisa mati hanya karena pohon ini mati, Renjun."
"Itu sebabnya aku meminta bantuanmu untuk menjaga pohon ini hingga bertumbuh besar. Hanya ini tempat tinggalku, kau mau menjaganya untukku, kan?"
Chenle menggariskan senyum manisnya, membalas semua permintaan bocah yang bahkan belum ia kenal dengan baik.
"Aku akan menjaganya, hingga ia bertumbuh besar. Dan kau akan selalu berada di sini sampai pohon ini besar bukan?"
Renjun mengangguk, senyum kembali menggantung di kedua bibirnya. "Berjanjilah, jika kau ingin bermain bersamaku, jagalah pohon ini. Jangan biarkan aku mati."
Chenle menggeleng cepat, membalas senyum bocah di hadapannya dengan bahagia.
"Aku berjanji, tidak akan membiarkanmu mati."
.
.
.
~ END ~
NGEHAHAHAHAHAH *Ketawagesrek*
Maapkan epep gaje ini ㅠㅠ Uda epepnya gaje, nistain dek manis lagi yaoloh ... ㅠㅠ
Bodoamat, yang penting ni epep kelar yekan. Review juseyooo >< *bbuingbbuing*
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOVEMBER] Regular Menu
FanfictionSelamat datang di Flow de Mémoire, Tuan dan Nona! Selamat menikmati kisah-kisah kecil yang kami sediakan untuk menyambut hari-hari penuh kejutan kalian di bulan yang kesebelas--di bulan November, ini. Dengan mengangkat tema pohon dan ayah, kami berh...