Title : Appa
Author : Instyy
Genre : Sad? Tijel,wkwk
Cast : Park Hana(oc), Hyu Rin(oc), Taemin(Shinee), Jungkook(BTS).
Rating : T
Disclaimer : FF ini murni karya ikah, dan bukan merupakan hasil jiplakan/copy-an. FF ini milik ikah tapi Castnya hanya ikah pinjam.
496 word;)
*
*
"Menjijikan, apa ayahmu bekerja sebagai pemuas para wanita paruh baya yang kehausan seks itu?" ucap Hyu Rin membuat aku sedikit tersentak.
Aku menatap meja di sebrang sana, "Tidak usah bahas itu, jika kau jijik padaku, yasudah pergi saja sana!"
"Kau marah Hana-ya?" tanya Hyu Rin dengan mata teduhnya. "Mianhae, aku tidak bermaksud--"
"Ya, aku tahu. Semua yang kau katakan memang benar, sudahlah ayo pulang." Aku dan Hyu Rin akhirnya pergi dari rumah makan itu.
-*-
"A--aku, aku, aku menyukaimu, Sunbae."
"Cih, menjijikan. Kau anak dari Taemin itu kan? Kau tahu dia pernah bermain dengan halmeoniku? Dia hanya ingin memeras harta halmeoniku. Orang sepertinya harusnya enyah dari bumi ini!"
Plak!
Satu tamparan keras berhasil mendarat di wajah tampan Jungkook. Ya, Jungkook. Sunbae tampan yang ternyata bermulut sialan, seperti bajingan keparat itu.
"JAGA BICARAMU!"
Hyu Rin mencoba menenangkanku. "Sudahlah, ayo kita pergi saja."
-*-
"Kenapa kau tidak berangkat sekolah?" Appa yang baru saja ke luar dari kamar hanya bisa menatapku bingung.
Kini appa sudah berkacak pinggang di hadapanku. "Aku malas pergi ke sekolah," ucapku malas-malasan.
"Appa sudah susah payah mencarikanmu uang, tapi kau malah seperti ini? Dimana penghargaanmu pada appa? Kenapa kau seperti ini Hana-ya?"
Aku berdiri hendak meninggalkan appa . "Aku tidak usah repot-repot sekolah bukan? Aku bisa menjual tubuhku seperti appa dan aku akan bisa hidup, iya kan?"
Plak!
Kini mata appa sudah di penuhi dengan amarah. Pipiku mungkin sedikit terlihat memerah. Aku tidak yakin jika baru saja appa menamparku. "Tampar saja! Tampar sampai kau puas! Kalau perlu bunuh saja aku!"
Brukk!
Aku menutup pintu kamar dengan kerasnya, tangisanku memecah. Aku hanya bisa duduk bersandar di daun pintu. Masih terus mengeluarkan air mata bodoh ini!
"Mianhae, mianhae putriku, aku tidak bermaksud, hanya saja aku sedikit emosi. Mian."
Tidak ada jawaban.
"Maaf, tapi aku memang hanya bisa bekerja ini. Aku tidak berpendidikan, semua ini aku lakukan agar kau bisa bersekolah sampai perguruan tinggi nanti, maaf jika appa membuatmu malu." Appa menyelipkan sebuah buku tabungan di bawah sela-sela pintu.
"Itu uang appa sudah sangat cukup untukmu sampai kau ke perguruan tinggi nanti, maaf jika appa membuatmu malu dan membuatmu di hina teman-temanmu. Appa akan pergi dari sini, tenang saja appa akan mengirimkanmu uang setiap bulan."
Hening, tiba-tiba saja semuanya menjadi hening. Aku membuka buku tabungan itu, melihat jumlah won yang sangat banyak ini. Ya, tuhan? Bukankah aku sudah kelewatan seperti ini padanya. Aku membuka pintu dan segera mencari appa. Sampai akhirnya aku mendapati appa yang sedang merapikan pakaiannya dan hendak pergi meninggalkanku.
"Jangan pergi appa-ya! Mianhae, mianhae, mianhae aku bukan anak yang baik, mianhae appa." Kini air mataku semakin deras. Aku tak tahan melihat keadaan ini.
Aku tahu dia sangat menyayangiku, tapi aku selalu membuat hatinya sakit. Padahal dengan susah payahnya dia hidup hanya untuk diriku, aku memang bukan anak yang baik. Hanya seorang gadis pembangkang yang tak pernah menghargai peluh dari seorang ayah yang mencoba menghidupi putrinya tanpa memikirkan pandangan orang lain tentang dirinya.
Ya, itulah aku. Hana, si gadis yang tak tahu diri.
- End -
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOVEMBER] Regular Menu
FanfictionSelamat datang di Flow de Mémoire, Tuan dan Nona! Selamat menikmati kisah-kisah kecil yang kami sediakan untuk menyambut hari-hari penuh kejutan kalian di bulan yang kesebelas--di bulan November, ini. Dengan mengangkat tema pohon dan ayah, kami berh...